Sejujurnya Yoojung khawatir jika Jungkook melihat luka-luka yang ayahnya berikan padanya. Namun mengingat bagaimana Hyunwoo melukainya, nampaknya Jungkook tak akan menyadari antara luka lama dan baru.

Namun, Yoojung tidak tahu bahwa sebenarnya Jungkook pun telah mengetahui hal tersebut. Lelaki itu menebak-nebak apakah memar sebelumnya juga disebabkan oleh Hyunwoo atau memang sebelumnya telah ada orang lain yang melukai Yoojung. Benarkah semua luka yang ada sebelumnya Hyunwoo yang melakukan?

Sepertinya tidak.

Jungkook begitu terlalut mengoleskan obat di luka-luka Yoojung hingga tak menyadari bahwa gadis itu sedari tadi memperhatikannya.

Kenapa, Jungkook-ssaem sangat tampan? Tapi dia juga imut. Yoojung terus membatin memperhatikan setiap sudut garis wajah gurunya. Ah, tidak adil. Kenapa tidak bisa memilih salah satunya antara tampan dan imut? Dasar serakah!

"Selesai!" Jungkook melinting kembali lengan baju Yoojung dan mendongakkan kepalanya. Ia sedikit terkejut melihat tatapan Yoojung yang mana sebenarnya terlarut mengamati wajah gurunya sehingga tidak menyadari bahwa gurunya menatapnya dengan bingung.

"Yoojung hagsaeng?"

"Hah?!" Mengerjapkan beberapa kali, Yoojung berdeham dan segera mengalihkan pandangannya karena merasa malu. Jungkook tersenyum dan bangkit dari duduk bersimpuh ya setelah merapikan kotak P3K.

"Kau serius tidak akan pulang?"

"Ah, anu.." Yoojung menggigit bibirnya. Bodohnya ia melupakan fakta bahwa ini telah malam dan tidak mungkin untuk menginap di rumah gurunya. Sialnya, ia tidak memiliki teman satupun yang bisa memberikan tumpangan agar ia tidak kembali ke rumah malam ini. Ia tidak mau kedua orang tuanya, terutama Taehyung tahu bahwa ia babak belur. Lebih baik kembali besok ketika lukanya sudah agak mendingan.

Seolah menyadari kebingungannya Yoojung, Jungkook pun membuat keputusan meski ia sedikit ragu apakah keputusannya benar atau tidak. "Baiklah. Kau bisa tidur disini malam ini. Bapak akan menelpon or..."

"Jangan!"

Menaikkan sebelah alisnya, Jungkook bertanya. "Kenapa?"

"Benarkah aku boleh tinggal disini malam ini?"

Jungkook mengangguk meyakinkan Yoojung. "Tentu. Tapi aku harus memberitahu.."

"Ssaem.." Yoojung menatap kedua obsidian Jungkook. Terlihat jelas bahwa ada sesuatu yang gadis itu coba sembunyikan. "Aku akan memberitahu mereka sendiri."

Terdiam sesaat, Jungkook menimbang. Namun pada akhirnya mengangguk untuk memilih mempercayai Yoojung. "baiklah. Pastikan kau meminta izin pada kedua orang tuamu."

Jungkook berjalan menuju kamarnya setelah meletakkan kotak obat. Menengok dan memeriksa kamarnya, kemudian mengangguk, ia tersenyum dan berkata kepada Yoojung. "kau bisa tidur di kamar bapak."

"Tidak perlu! Aku bisa tidur di sofa!" Tolak Yoojung karena merasa tidak enak.

Namun Jungkook menggeleng tegas dan segera menarik lengan Yoojung memaksanya masuk ke dalam kamarnya. "Lelaki macam apa yang membiarkan seorang gadis tidur di atas sofa?"

"Ah.. ta-tapi.."

"Selamat malam! Tidur nyenyak! Dan semoga lukamu lekas sembuh." Jungkook tersenyum lebar sebelum menutup pintu kamar meninggalkan Yoojung berdiri terpaku.

Save MeWhere stories live. Discover now