Yagen

378 33 9
                                    

[]Dongeng yang ilmiah[]

|Yagen Toushirou x Reader|


|Link starto!|

Malam

Kala surya merengsek, pendar rembulan berpendar elok, obor-obor dinyalakan, pijar api berkuasa, kebisingan luruh pelan-perlahan, menyongsong setiap mata untuk beristirahat. Semua orang, tertidur pulas, menyelam di mimpi, seperti mengeksplorasi tanpa batas, terbang ke angkasa, makan udon atau bersendi di pantai, atau mimpi dicium manja oleh Aruji, mereka menikmati ini.

Kamu tidak bisa tidur. Terkutuklah insomnia sialan yang hinggap di tempurungmu.

Semua pamflet, sudah rampung. Hologram, kini kosong melompong, tiada yang wajib diselesaikan. Tiada waktu yang diselewengkan, hingga kamu selesai cepat sekali.

Gabut, kan.

Tiap malam selalu seperti ini, duduk-duduk tanpa faedah, mengabsen satu-persatu bintang

Bosan.

[Name] jalan-jalan ke taman, bermaksud buang-buang waktu dan menyegarkan diri.

Tapi di lorong, di samping serambi aneh yang sengaja dibuat luas untuk eksperimen, lentera masih berpijar di dudukan besi. Seseorang, terbangun? Ini nyaris tengah malam, padahal.

Bukankah ini bilik laboratorium Yagen? Si Yagen ini, takkan bisa ditebak.

Pintu bilik digeser oleh [Name], menghasilkan suara melegit yang menginterupsi Yagen dari aktifitas di luar nalar.

“Aruji? Sedang apa?” Yagen berkata.

“Sedang napas, Yagen. Sambil bicara dan berdiri diambang pintu.” Katamu, ogah-ogahan.

“Maksudku, ah, sudahlah.” Yagen berdiri, dan menggelar sekelebat futon.

“Silahkan duduk, Aruji. Kau boleh tidur jika mau.” Yagen secara dramatis, berdiri, tanganmu digenggam dan diseret ke futon.

“Mustahil untuk tidur di jam-jam seperti ini. Mau kutemani? Aku penderita insomnia, Yagen.” Yagen tidak menggubris. Ia melanjutkan prosesi gandengan ini hingga tubuhmu benar-benar duduk di futon.

“Kalau begini, biar kuobati. Aruji, apa yang biasa seorang ibu lakukan untuk menidurkan bayi? Kudengar, dongeng adalah solusimu. Nah, biarkan aku memuisikan sebuah dongeng.” Ucap Yagen.

“Kau tidak punya buku yang memuat dongeng. Lagi pula, lanjutkan eksperimenmu. Aku kemari, bukan untuk—” Yagen memblokir aksesmu untuk bicara, melalui telapak tangan.

Yagen secara lembut mengebawahkan kedua pundak [Name] ke futon, sehingga kamu berbaring nyaman. Kemudian, ia mengelus-elus dahi, menyingkirkan anak-anak rambut dari pelipismu sekaligus menimbulkan rona wajah yang kental.

“Suatu hari,” Mulai Yagen. “hidup seorang Pangeran tampan dan sangat ilmiah bernama Toushirou.”

Apa ini? [Name] terkekeh geli, tak kuasa membentengi tawa yang menyembur ke udara. “Siapa nama si pangeran, ayolah, perjelas ceritamu agar lebih logis dan ilmiah.”

Yagen tertunduk, dan berkata. “pangeran Yagen. Yagen Toushirou, ketika malam purnama, ketika pesta besar-besaran digelar, Yagen dijodohkan kepada putri dari kerajaan tetangga, ayo beri nama Putri buntung ini Yasusada. Ayolah ini hanya fiksi yang tidak ilmiah.”

“Terserah kepadamu. Aku menikmati ini.” Benar, semilir angin perlahan mengabrasi kesadaranmu. Ini baik, cerita Yagen mengubur kamu di dunia pararel tanpa batas.

“Yagen, tentu menolak keras. Ini bukan tanpa kejelasan, dia tidak jatuh cinta dan enggan menikah tanpa kehendak hati.” Lanjut si kacamata. “ia kabur ke negeri federasi barat, dimana di negeri ini, sebuah sayembara sedang digelar secara akbar, diadakan untuk siapapun yang berkeinginan mengobati Putri yang sakit parah. Ini sudah digelar selama belasan tahun  lalu semenjak kerajaan melahirkan putri jelita yang sakit. Sepengetahuan pihak pangeran Toushirou, tiada obat, yang setidak-tidaknya, cocok untuk penyakit putri.”

Yagen menghela napas pendek-pendek. “nama putri penyakitan ini, Putri [Name].” Kau menebak-nebak kemana plot cerita ini menuju. “sedangkan pangeran Yagen bergabung ke sayembara, bangsawan pesaing lain tidak henti-henti mengolok-olok Yagen Toushirou.”

“Lima bulan berlalu bagi Toushirou yang sibuk meramu di laboratorium herbal di barak istana. Ia berhasil mengobati [Name].” ini seperti di paling laut, sayup-sayup kau dengar, kalimat-kalimat Yagen yang di lontar. “akhir cerita, sesuai yang dijanjikan Kasim kerajaan, putri [Name] dihadiahkan kepada pangeran Yagen.”

Apa yang ia bicarakan? Kau terhenyak di ombang-ambing danau kesadaran. Mengantuk sekali.

“mereka menikah, dan hidup bahagia secara ilmiah seumur hayat.” tutup si kacamata.

Kamu bulat tertidur. Di malam ini, entah bagaimana, kau bermimpi terkait hal yang persis seperti dongeng yang Yagen ceritakan[]

|Touken| |Ranbu| |Oneshoot|Onde as histórias ganham vida. Descobre agora