06. Skors

171 20 4
                                    

"Kenapa latihan-nya belum dimulai ?!" Bentak Mr. Justin.

"Kalian telat 30 menit. Ada yang bisa menjelaskan, kenapa ?" Sambungnya.

Para dancer baik perempuan maupun laki-laki hanya bisa menunduk, tak bisa menjawab pertanyaan Mr. Justin.

Pada akhirnya, Priyanka mengangkat tangannya.

"Carlyn. Ini semua salah Carlyn." Kata Priyanka. Carlyn yang merasa namanya disebutkan, refleks menatap Priyanka.

"Carlyn datang sangat terlambat mr." Sambungnya.

"Lalu ? Apa masalahnya ? Kalian kan bisa mulai duluan." Ucap Mr. Justin.

"Tapi, di aturan tertulis bahwa para dancer belum boleh memulai latihan sebelum mendapat ijin dari pelatih ataupun leader." Kata Priyanka

Perdebatan antara seorang dancer dengan pelatihnya pun dimulai.

"Iya, kamu memang benar. Dan, Mrs. Zenia sudah mengijinkan bukan ?" Kata Mr. Justin.

"Ee... i.. iya. Ta... tapi--" Priyanka gugup, mungkin karena ia tak bisa melanjutkan perdebatannya, perdebatan supaya Carlyn yang disalahkan.

"Tapi, Mr. Bukankah diaturan juga tertulis, kita belum boleh memulai latihan sebelum leader datang ? Karena leader lah yang memimpin jalannya latihan." Kata Mahiro yang memotong ucapan Priyanka.

"Kamu ada benarnya juga. Em.. begini saja, Carlyn... kamu nanti ke ruangan saya. Dan dancer perempuan, kalian boleh pulang mendahului." Kata Mr. Justin.

Para dancer perempuan pun mulai berhamburan keluar ruang latihan.

"Untuk dancer laki-laki. Bisa berikan saya alasan." Kata Mr. Justin.

Para dancer laki-laki hanya diam, karena mereka tidak punya alasan yang tepat. Tidak mungkin alasannya adalah Josh.

"Kenapa diam ? Tidak punya alasan ?" Tanya Mr. Justin.

Lagi-lagi hening. Tak ada yang menjawab.

"Kalau begitu, tidak ada alasan untuk saya tidak memberikan hukuman." Kata Mr. Justin yang membuat para dancer laki-laki tersentak kaget sebab ini pertama kalinya, Mr. Justin menghukum dancer laki-laki, biasanya hanya Mrs. Zenia yang berani melakukannya.

"Mr. Bukankah ini hanya salah para senior." Protes seorang dancer, Alvaro.

"Hem... kamu benar. Ini adalah salah para senior. Baiklah, selain para senior, semua dancer laki-laki dipersilahkan pulang." Kata Mr. Justin.

Para dancer laki-laki terkecuali para senior pun pulang. Jadi, di ruang latihan, hanya tersisa 6 orang senior laki-laki dan Carlyn.

Carlyn menunduk menatap lantai. Ia duduk tak terlalu jauh dari para senior dancer laki-laki. Namun tak ada satupun dari mereka yang berani menegurnya.

"Kalian bertujuh. Berkumpul di depan saya !" Perintah Mr. Justin. Mereka pun berkumpul.

"Ini pertama kalinya saya menghukum kalian. Sebab kali ini saya benar-benar kecewa. Menjadi senior bukan berarti kalian berhak sewenang-wenang. Menjadi senior berarti kalian membawa tanggung jawab yang lebih besar. Jadi, lakukanlah yang terbaik, jangan terlalu banyak alasan ! Kalian paham ?" Kata Mr. Justin menasehati mereka. Mereka bertujuh hanya menjawab dengan mengangguk.

Carlyn & JoshWhere stories live. Discover now