Bayangan

383 22 4
                                    


(Photo credit to @heavenattack96 / @rianardianto_fans ig)


Kuteriakkan lagi seruan "In-do-ne-sia" di dalam Axiata Arena yang dipenuhi penonton. Banyak diantara pendukung pasangan ganda putra Jepang, Inoue/Kaneko, kini berbalik mendukung Kevin/Markus dengan berseru bersamaku.

Interval game kedua berlangsung saat kedudukan 11-9 untuk Minions saat handphoneku bergetar.

Mas Rian💞: Aku tunggu di pintu masuk pemain ya.

"Eh bentar ya" ujarku pada kedua temanku yang ikut menemaniku ke Kuala Lumpur sebelum aku beranjak pergi.

Nonton Mas Rian di pertandingannya memang agak sulit kalau di Indonesia, karena mayoritas pendukung Mas Rian kan dari negeri sendiri, walau banyak juga di sini yang setia mendukung/menonton FajRi. Tetapi mumpung sekalian aku lagi libur, dan kebetulan ada rejeki lebih, aku putuskan untuk ke Kuala Lumpur. Ceritanya sih untuk jalan-jalan sekalian ikut mendukung dan menyemangati pacar sendiri. 

Untuk kalian yang gak liat Mas Rian di story nya Fajar pas makan duren, itu karena lagi aku ajak jalan-jalan ke Ampang huehehe :p

Kulihat Mas Rian sudah berdiri di belakang signboard 'OFFICIAL ONLY BEYOND THIS POINT', wajahnya tertekuk serius memandangi layar hp, sebelum mendongak dan tersenyum, "Hai"

"Hai!" sapaku riang

"Maaf ya aku baru selesai latihan dikit nih barusan, belum bisa keluar lagi. Ini colong-colong kesempatan"

"Loh ya nggak apa-apa dong! Kan aku udah bilang, kamu serius main aja, aku nggak apa-apa, ada temen-temenku juga kan" ujarku menenangkan.

Ia tersenyum, "Iya sih. Tapi yaa..."

"Apa?"

"Pengen juga ditemenin"

"Ditemenin? Kan aku tiap hari kalau kamu tanding juga nonton"

"Iyaa... maksudnya aku lagi pengen ditemenin sekarang"

Aku tertawa, "Ini aku temeniiin Mas Rian", pasti ada sesuatu di pikirannya. Sudah jadi kebiasaan Rian Ardianto memang untuk memendam semua pikirannya sendiri, butuh waktu cukup lama buatku untuk mengerti bahwa cara Mas Rian menenangkan dirinya tidak lewat ekspresi wajah atau ungkapan verbal, tetapi hanya ditemani dan dibuat lupa.

"Masuk aja yuk?" ia mengajakku masuk ke dalam area atlit.

"Emang boleh?"

"Kan sama aku"

Tanpa basa-basi ia menarik tanganku, membuatku berjalan di belakang mengikutinya. Kita masuk ke area cukup besar yang dibuat khusus untuk atlit berlatih atau pemanasan sebelum mulai bertanding di dalam hall. 

Mas Rian berhenti di depan tasnya yang tergeletak di lantai, kemudian duduk di bawah. Ku posisikan diriku duduk di sebelah kirinya, "Si A'a kemana?"

"Cari angin katanya" jawabnya acuh, tatapan matanya bergerak mengikuti pasangan ganda campuran yang sedang berlatih tak jauh dari tempat kita duduk.

"Aku gak enak loh Mas ninggalin temen aku nonton lama-lama" 

Rian terdiam, ia tidak menjawab. Mungkin ia tau ini salah satu maksudku untuk memintanya bercerita.

"Makan di mana tadi?" tanyanya.

"Bukit Bintang"

"Makan apa?"

"Makanan jepang sih"

"Enak?"

"Lumayan. Mirip-mirip lah sama Sushi Tei"

Adoring You (Rian Ardianto)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum