Part 12. Toko Grocery uda Daren

211 31 108
                                    

Di sebuah toko groceri, Daren sedang melayani pembeli langganannya.

"Sayurannya masih segar?",tanya pembeli pada Daren.

"Sayurannya masih segar?",tanya pembeli pada Daren

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Masih uni!",jawab Daren.

Ia lalu menghitung barang belanja pembelinya itu.

"This is pay my shop",ucap pembeli itu pada Daren.

"Aduh, pakai kartu kredit!",seru Daren.

"It's cannot use to this store?!",tanya pembeli pada Daren.

"Cash! please",seru Daren.

Pembeli itu mengecek kembali isi dompetnya.

"I don't have cash money!",balas pembeli itu pada Daren.

"Baiklah, uni tinggalkan saja nomor teleponnya!",ucap Daren.

"Number phone!",sahut pembeli itu.

"Uni tinggal di dekat sini?!",tanya Daren.

"Just kilometer from here!,"jawab pembeli itu.

"Karena saya hanya melayani uang tunai saja!",ucap Daren.

"Baiklah! saya akan meninggalkan nomor ponsel milik saya disini",balas pembeli itu.

Ia lalu menuliskan nomor ponselnya di meja kasir toko Daren.

"Saya simpan nomornya uni !",balas Daren. Lalu ia mengambil nomor ponsel itu dan memasukkan ke dalam sakunya.

"Hati-hati pulangnya, uni!",sahut Daren.

"Don't forget about my shop, sir!",ucap pembeli itu pada Daren.

"Oh yes!",balas Daren sambil mengedipkan matanya untuk memberi pertanda langganan.

Pembeli langganannya itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Awas kepalanya! nanti kebentur ke kaca pintu toko",ucap Daren.

Pembeli wanita itu menoleh ke luar dan segera keluar dari toko. Lalu, ia mengambil sepeda miliknya terpakir di depan toko.

"Andeh, yo sabana aduhai!",ucap Daren. Ia masih menoleh ke luar toko.

"Awas nanti telurnya bisa pecah!",seru pembeli lainnya di depan kasir.

Daren lalu menoleh kembali ke meja kasir. dan ia sedang menghitung belanja seorang pembeli.

"Alamak! untung saja! sorry...!",balas Daren.

"...telurnya berapa!",ucap Daren.

"Segini berapa?",tanya pembeli itu Daren.

"Seperti biasa!",balas Daren.

Tak lama kemudian, setelah itu seorang pria buta datang ke tokonya.

"Excuse me,"ucap pria buta itu.

Dengan berjalan tertata dan pakaiannya yang lusuh, tongkatnya, bersama kaca mata hitam perlahan masuk ke toko Daren.

A day at Oxford Street Prt. 1Where stories live. Discover now