My Puppy

282 28 29
                                    

My Puppy

Genre : Fantasy (Baca: Gak rasional sama sekali)







“Hyunie!!!! Kau dimana? Sembunyi lagi?! Ayo waktunya mandi!”
Sunggyu berteriak sambil mondar-mandir ke sana-kemari, memicingkan matanya yang sipit agar bisa melihat dengan lebih jelas meski di sudut terpencil sekali pun. Apartemennya tidaklah begitu besar, namun si Hyunie yang sama sekali tak imut itu seolah bisa menemukan sudut yang tepat untuk bersembunyi. Sunggyu bahkan tak habis pikir bagaimana bisa anjing tipe Siberian Husky dengan tinggi tubuh sekitar 70cm itu bisa bersembunyi darinya. Ini bukan pertama kalinya Hyunie seolah bermain-main dengannya, semenjak dua minggu lalu Sunggyu menyadari Hyunie begitu suka bersembunyi setiap ingin di mandikan.

“Jika kau tidak keluar aku tidak akan memberikanmu jatah makan!” teriak Sunggyu lagi yang kali ini memilih untuk merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu saja, lelah berkeliling apartemen dengan hasil nihil. Ia bahkan terkekeh, semenjak kapan ia berpikiran bahwa Hyunie akan mengerti ucapannya? Sungguh konyol. Tapi memang Sunggyu sadari ada tingkah Hyunie yang terkadang seolah berkesan bahwa anjing bertubuh besar itu mengerti apa yang ia maksudkan, terlalu pintar kadang. Salah satunya seperti sekarang, Hyunie sangat tidak suka mandi dan akan menghilang di jam-jam seperti ini.

Sunggyu tersenyum lebar saat ia mendapati Hyunie mendekat kearahnya. Sunggyu benar-benar merasa bodoh bahwa kini dirinya seolah melihat ekspresi Hyunie sedang merengut padanya.

“Akhirnya kau muncul juga, huh? Jangan membuat hidupku semakin sulit, ngerti?”

Hyunie duduk di sisi sofa dan membuang mukanya dari Sunggyu. Melihat itu Sunggyu jadi kesal sendiri. “Hei, kalo diajak ngomong jangan buang muka dong!” namun sedetik kemudian dia sadar bahwa Hyunie hanyalah seekor anjing dan dirinya tak perlu merasa kesal seperti ini akan ketidak sopanan yang Hyunie tunjukkan.

“Ayo mandi,” ujar Sunggyu akhirnya sambil berdiri dan menarik kalung anjing yang melingkar di leher Hyunie. Kalung itu terbuat dari kulit dengan sebuah ukiran nama dari kayu berukirkan Hyunie.

Tentu saja tak semudah itu untuk mengajak Hyunie mandi, anjing itu justru menurunkan kepalanya hingga ke lantai dan melawan arah tarik dari tangan Sunggyu.

“Hei! Jangan melawan, lehermu malah sakit nanti!” kesal Sunggyu namun Hyunie malah menggeram membuat Sunggyu jujur saja takut di terkam. Akhirnya Sunggyu menyerah dan mendudukkan pantatnya kembali di sofa.

“Mengapa kau bersikap begini ke aku, sih? Aku kurang baik apa coba? Kau satu-satunya anjing yang pernah aku sentuh, kau tidak tahu ‘kan? Kau satu-satunya yang pernah aku jaga, aku perhatikan, ekh malah susah untuk di atur!”

Sunggyu melihat Hyunie menatapnya, lalu dengan cepat membuang muka. Sungguh menyebalkan! Dasar anjing! Sunggyu mengumpat dalam hati.

“Oke terserah kalau kau tidak mau mandi, toh bukan urusanku kalau Noona balik dan kau bau serta jelek, aku tak peduli kau bakalan dia buang ke tempat pembuangan anjing. Hahaha."

Sunggyu tahu terdengar bodoh mengancam seekor anjing. Benar saja Hyunie tak akan mengerti, sekarang anjing itu malah merebahkan tubuh besarnya di atas karpet, memejamkan mata ingin tidur. Sialan! Bulunya yang berwarna cokelat kemerahan dengan beberapa bulu berwarna perak terlihat begitu indah untuk seekor anjing, jujur saja hal pertama yang membuat Sunggyu terpikat kepada Hyunie adalah bulunya. Hal pertama yang membuat Sunggyu takut akannya jelas karena ukuran tubuhnya yang hampir menyamai Sunggyu ketika Hyunie berdiri dengan kedua kaki setiap ingin memeluk Sunggyu. Benar, memeluk. Sungguh aneh memang, tapi begitulah Hyunie dia sangat suka sentuhan manusia, itulah yang dikatakan oleh Gyuri--noona Sunggyu ketika menitipkan Hyunie padanya.

Ketika Cinta MenghampiriWhere stories live. Discover now