Cast & Prolog

44 12 4
                                        

Kim Jonghyun

Jonghyun menatap tembok putih didepannya kosong

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Jonghyun menatap tembok putih didepannya kosong. Orang-orang berlalu lalang disekelilingnya, mereka semua menatap Jonghyun iba dan ada juga yang memberikan ucapan turut berduka cita pada Jonghyun.

Jas hitam yang ia kenakan sudah terlihat kusut, begitupun dengan wajah dan perasaanya yang tidak ada bedanya dengan jas yang ia kenakan.

"Kamu tidak mau memberikan penghormatan terakhir pada istrimu?"

Jonghyun mendongak, menatap wanita tua yang merupakan ibunya sendiri.

Bola matanya yang menyiratkan luka membalas tatapan sendu yang dilemparkan sang Ibu. "Kenapa dunia ini terlalu jahat padaku, bu," racau Jonghyun.

Manik matanya tak lepas menatap karangan bunga duka cita dan foto terakhir sang istri yang terbingkai disampang jenazah istrinya.

Kahi bersimpuh dihadapan anak sulungnya, membawa tubuh rapuh itu kedalam pelukannya dan memeluk erat untuk sedikit memberi semangat pada Jonghyun.

Wanita berusia enam puluh tahun itu sadar betul apa yang sedang dirasakan putranya. Jelas sekali Jonghyun terpukul akan kepergiam mendiang istrinya yang terlalu tiba-tiba.

Kahi ingat sekali saat putra dan menantunya menghabiskan waktu bersama di siang hari, namun ajal menjemput menantunya di malam hari.

Ia sangat ingat saat malam tadi Jonghyun berlari seperti orang kesetanan menuju rumah sakit yang mengabarkan berita duka yang menimpa menantunya.

Beberapa polisi pun turut menunggu kehadiran Jonghyun guna memberi keterangan. Dan bagaikan tersambar petir di siang bolong, hancur sudah dunia Jonghyun saat mendengar berita yang disampaikan pihak rumah sakit yang tak bisa menyelamatkan istri tercintanya.

Malam itu Jonghyun merasa dunianya sudah hancur. Istri dan janin kecilnya meninggalkan Jonghyun dalam duka dan luka.

"Jangan berbicara seperti itu. Istri dan anakmu akan sedih mendengar ayahnya berkata seperti itu. Cobalah untuk mengikhlaskan kepergiannya."

Jonghyun terisak dalam diam. Bahunya bergetar naik-turun di dalam dekapan sang Ibu.

Tangan Kahi terulur mengusak lembut surai hitam putranya. "Cobalah untuk kuat dan menerima ini semua, Hyun. Tuhan tahu mana yang terbaik untuk kamu."

Kahi mengecupi surai hitam itu dan membiarkan bajunya terbasahi derasnya butiran air mata milik putranya.

"Hyun, anak lu daritadi nyariin lu."

Ibu dan anak itu melepaskan pelukan mereka. Obsidan gelap milik Jonghyun melirik bocah kecil yang berada dalam gendongan sahabatnya, Kang Dongho.

Namun ia tak bergerak. Membiarkan Kahi yang mengambil alih tubuh gadis mungil itu dan menggendongnya penuh kehati-hatian.

"Hyun, kamu gak mau gendong anak kamu?"

Tetap tak bergeming, Jonghyun hanya menatap dalam gadis istimewa yang merupakan buah hati pertamanya.

"A-ayah," Gadis kecil itu mulai merengek dalam gendongan Kahi, kakinya menendang-nendang kecil agar segera berpindah dalam pelukan sang Ayah.

"Hyun, ini anak kamu minta digendong ayahnya. Dia butuh kamu, Hyun."

Jonghyun beranjak dari duduknya, merentangkan tangannya, mengambil alih tubuh putri kecilnya dan memeluknya erat.

"A-ayah," gadis berusia lima tahun itu mengoceh bahagia saat tubuh mungilnya sudah berada didalam dekapan sang ayah.

Mata berbentuk kacang almond itu melengkung bahagia, jari-jari mungilnya berusaha menggapai wajah sang ayah sembari tertawa kecil.

Jonghyun memeluk tubuh erat putri berharganya erat. Membayangkan sang putri tumbuh tanpa seorang ibu membuat hatinya berdenyut nyeri.

Tak dapat tertahan lagi, air mata itu kembali meluncur, membasahi pipi Jonghyun tanpa permisi.

"Jangan tinggalin ayah juga ya, nak."

Jonghyun memberikan kecupan pada pucuk kepala putrinya. Berdoa yanh terbaik untuk kehidupan baru bersama putrinya.

~To Be Continued~

Yang penting siapin tisu aja hehehe.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Apr 02, 2019 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Beautiful World ¦ Jonghyun Nu'estTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon