THREE : 10. Forest of Past

595 65 4
                                    

Hai, Miss me?

Sebentar lagi aku bakal masuk ke ujian akhir perkuliahan dan makin nggak keliatan jejaknya. (Maafkeun akuh)

Here I gave you.

Taehyung terdiam saat dia berhenti di salah satu setapak masuk sebuah hutan di area main house. Dia melihat Junlee masuk kedalam hutan itu. Taehyung mendongak dan menatap bulan yang meninggi. Malam akan segera berganti dan mereka akan kehabisan waktu. Jimin dan Yoongi akan disidang sebagai penyebab amukan Junlee. Tapi, bagaimana dengan pemimpin mereka yang akan memimpin dengan perasaan seperti ini?

Sang Rubah menggaruk kepalanya berpikir, apa dia harus masuk atau tidak. Hutan Masa Lalu, adalah hutan yang berisikan perasaan dan kenangan pahit yang mendominasi apa yang ada dalam pikiran kita. Hutan ini adalah hutan kecil yang dibuat oleh Penyihir Abu-abu untuk menghukum para penjahat yang telah merasa bersalah dengan semua kenangan kelam yang akan muncul ketika akan memasukinya. Dan tidak menutup kemungkinan dia akan melihat kenangan buruk miliknya, bukan Noona.

"Jangan masuk." Ucap Ayah Taehyung yang muncul secara tiba-tiba.

"Apa Ayah menkhawatirkan,ku?" Ucap Taehyung saat melihat Bang PD-nim, ayahnya bersama Ayah Jin yang juga muncul bersama dengan beberapa pengawal dari Madame Silver.

"Ikuti permintaan Ayahmu Tae." Ucap Bang PD.

Tidak, ada alasan lain. Ada kekhawatiran yang mengganjal dan rasa bersalah. Yang ayahnya sendiri bahkan tidak bisa sembunyika.

"Apa—"

"Sebaiknya kamu jangan bertanya Tae." Potong Ayah Jin.

Taehyung menggeleng dan memilih masuk.

Suasana dalam hutan berubah. Kabut tebal dan aroma kayu yang awalnya memenuhi depan hutan kini berganti menjadi sebuah aula besar. Taehyung harus beradaptasi beberapa detik sebelum menyadari dimana tempat itu. Aula Atap Main House.

"Noo—" kalimatnya terhenti saat tiba-tiba sepasang wanita dan pria dewasa berlari dan menepuk meja Madame Silver yang sedang menatap keluar jendela.

"Apa Maksud Ibu meminta Junlee dan Yuu bertarung?! Berkompetisi?!" Ucap wanita yang berrambut merah.

"Tenanglah Minah—" Ucap Pria yang menemani wanita itu.

"Jangan menenangkanku. Jika kau butuh Main Alfa, aku akan menjadi penggantinya!" Ucap Minah.

"Min Ah!" Bentak Pria itu.

"Apa?! Apa kau setuju melihat kedua anakmu berseteru?!" Ucap Minah.

"Kau tahu, kau mungkin tidak akan bisa melihat anakmu jika kau melakukannya. Aku juga..." Ucap Pria itu tertahan.

"Eomma... Kami akan bertahan." Yuu yang tadinya bersembunyi sembari memegang tangan Junlee yang nampak ketakutan.

Umur mereka sepertinya masih berumur 10-11 tahun. Junlee nampak tenang tapi dari caranya menggenggam erat kakaknya. Ibu mereka memeluk dan menggeleng kuat.

"Tidak. Kalian tidak boleh bertengkar. Kalian bahkan tidak pernah saling membentak! Bagaimana... bagaimana bisa 2 malaikatku saling menyakiti?!" Ucap Ibunya.

"Eo..eonnie yang akan menjadi main Alpha Ibu, aku akan menemaninya. Kami takkan—"

"Eonni-mu harus membuktikannya."

"HENTIKAN!" Jerit Ibu Junlee.

"Lawan Ibumu." Perintah Madame Silver.

"Yuu!" Ucap Ayahnya.

Yuu menunduk. Namun, Junlee datang dan memeluk Ibunya.

"Jangan tinggalkan kami. Kami akan berusaha. Kumohon, aku tidak ingin Ibu seperti Nenek." Ucap Junlee.

1ST ARC : The Begin Of Silverbolt [Compelete]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant