1 - First Meet

45 9 0
                                    

Sekarang adalah hari pertama Sany kembali masuk sekolah. Mengulangi lagi rutinitasnya sebagai pelajar yang harus berangkat sunrise pulang sunset. Oh iya, Sany sekolah di SMA Dharma Bhakti. Sany kelas XI IPS 3.

Sany memiliki 4 orang sahabat yang sangat menyayanginya, yang pertama Raina Tifanny orangnya sangat baik, cantik pula, ia sangat jago dalam pelajaran ekonomi, dan satu lagi dia paling anggun diantara mereka berlima dan juga dia paling polos. Yang kedua Zaina Mutiara dia itu tentunya cantik, baik sudah pasti, dia paling lucu, satu hal yang paling menonjol darinya dia jago sekali melukis, ia juga merupakan pribadi yang humoris.

Ketiga namanya Naya Nadifah dia pribadi yang supel, sehingga dia cukup banyak diketahui hampir satu angkatan, tapi tak jarang kaka kelas pun  mengenal dia, Naya juga hitam manis siapa pun laki-laki yang melihatnya pasti suka padanya, dan yang terpenting dia itu paling cerewet hehe. Terakhir adalah Syakira Azizah dia cantik, pemikirannya sangat dewasa, pintar, dia adalah yang paling pengertian dan pendengar yang baik, bukan maksudku yang lain tidak pengertian tapi dia ini lebih pengertian, dan juga Syakira memiliki lesung pipi yang indah. Dan ia sama sepertiku suka bernyanyi.

Hari ini mereka semua baru bertemu lagi setelah sekian lama berlibur. Sany bahagia dan beruntung bisa memiliki sahabat seperti mereka. Karena hari ini hari pertama sekolah jadi Sany dan teman-temannya rasa hari ini akan banyak jam kosong, tidak ada kegiatan belajar mengajar dulu. Maka dari itu mereka memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Karena hanya disanalah mereka dapat menemukan ketenangan yang hakiki.

Setelah tiba di perpustakaan mereka berkeliling mencari buku sekaligus tempat yang nyaman. Sany mencari novel dan melihat lihat di rak buku bagian bawah. Tiba-tiba ada buku yang jatuh mengenai kepalanya. Bukunya lumayan tebal dan berat

"Aduh sakit, apasih ini?" Kesalnya.

"Aduh, maaf ya tadi saya ga sengaja", Kata seorang laki-laki yang tiba-tiba menghampirinya.

"Aduh pasti kamu ya? Yang bikin buku ini jatuh kena kepalaku?, Sakit tahu mana bukunya tebel banget", jawab Sany sembari mengaduh kesakitan.

"Aduh maaf banget ya aku tadi ngga sengaja nyenggol buku itu, terus buku itu jatuh dan kena kepala kamu. Boleh aku liat kepala kamu? Takut nya kenapa-kenapa", katanya. Sany mengangguk dan laki-laki itu pun memeriksa kepalanya. Saat laki-laki itu memeriksa kepalanya dia merasakan detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, saat tak sengaja saling tatap Sany melihat manik mata berwarna coklat terang milik laki-laki itu yang membuatnya merasa tenang, teduh saat melihat matanya.

"Maaf ya sekali lagi aku ga sengaja", ucapnya sekali lagi. Sany tersentak kaget.

"Emm, Ya gapapa tapi lain kali hati-hati ya. Kasihan nanti kalo ada korban kaya aku lagi," jawab Sany.

"Oh iya, kenalin Bumi", dalam hati penuh tanya 'bener ini namanya Bumi? Aneh banget.'

"Bumi? Namanya aneh, unik. Nama aku Sany pake Y bukan pake I, Sany Amira Julian," jawab Sany.

"Hehe makasih, nama kamu juga bagus, manis diingatan, " lanjut Bumi.

"Bisa aja hehe, sama-sama yaudah aku duluan ya mau nyusul dulu temen-temen kesana. Sampai jumpa lagi Bumi." Pamit Sany untuk mengakhiri percakapannya dengan Bumi sembari berjalan menghampiri teman-temannya.

"Ah iya, sampai jumpa." Jawab Bumi lalu melanjutkan kembali aktivitasnya sambil memaandangi punggung gadis itu yg perlahan menjauh.

Setelah itu Sany pun menghampiri teman-temannya. Dan bercerita mengenai apa yang ia alami barusan.

"Eh tadi kepalaku ketimpa buku, sakit banget,  mana tebel banget bukunya." Ungkap Sany kepada teman-temannya.

"Kok bisa ketimpa gitu sih San?," Tanya Zaina dengan wajah heran.

"Tadi bukunya ga sengaja senggol sama seseorang," Jawabnya.

"Emang siapa yang nyenggolnya?," Tanya Raina dengan tatapan tajam dan penasaran.

"Anak laki-laki. Tadi sih sempet kenalan, namanya Bumi," tukasnya

"Serius namanya Bumi? Kenapa ga sekalian aja gitu namanya Saturnus?," Tanya Zaina sambil tertawa kecil.

"Ya mana aku tahu, tanya aja sama orang tuanya," jawab Sany dan memasang wajah sebal.

"Ganteng ga Bumi?," Tanya Naya antusias.

"Gantenglah kan dia laki-laki Nayy, jadi sayang deh sama Nayaaaa," ungkap Sany sambil menunjukkan wajah kesalnya dan sedikit tertawa kecil.

"Hehe aku juga sayang kamu Sanyyyy," jawab Naya sembari tertawa.

"Dih ogah, ntar disangka lesbian kita, ihh Naudzubilah himindzalik deh," sambung Sany sembari memukul-mukul meja perlahan dengan tangan dikepal dari kepala dan dipukulkan ke meja.

Semuanya tertawa kecuali Syakira.

"Ra? Ko diem aja? Kenapa?," Tanya Sany pada Syakira dan menunjukkan muka bingungnya.

"Ah ngga, aku cuman bingung mau nanya apa," katanya sembari cengengesan.

"Yehh aku kira kenapa gitu, eh taunya cuman bingung doang, gitu aja bingung kamu Ra, ada-ada aja," sambung Zaina.

"Tahu nih, bikin kaget aja kirain kamu tuh marah ke kita," sambung Raina.

"Ngga lah, mana mungkin aku marah sama kalian, kan aku sayang kalian hehehe," ujarnya sembari menyunggingkan senyum manis.

***

Sebenernya Syakira itu kenapa sih kira-kira? Penasaran? Ikutin terus ceritanya yaa! See u next part guys! Jangan lupa VOTE & COMMENT karena itu Gratis Ya temen-temen! Voment dari kalian itu sangat berati bagi saya.
TERIMAKASIH :)

Note:
Maaf kalo ada penulisan kata yang salah atau tanda baca yang salah. Maklum penulis amatiran😁. Tunggu update selanjutnya yaaaa!!

Sun And Earth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang