SAY 2 💛

35 9 10
                                    

Tidak bisa pulang.

Hujan deras terus saja mengguyur kawasan SMA Harapan. Saat ini Nessa sedang diuji oleh dua kepribadiannya.

Bagaikan angel di sisi kanannya yang menyarankan agar menunggu hujan reda. Dan devil di sisi kirinya yang terus saja membisikan untuk bersenang-senang bersama hujan di lapangan sekolah.

Nessa terus berfikir, mengikuti kata hati agar meneduh atau mengikuti naluri kesenangannya bermain bersama hujan. Maaf hati, kali ini kamu kalah oleh logika, Nessa memilih untuk bermain bersama hujan kali ini.

Nessa langsung meletakkan tas punggungnya dibangku koridor dan berlari menuju lapangan. Dia merentangkan kedua tangannya, memutarkan tubuhnya, mendongakkan kepalanya ke langit menyambut hujan yang datang dan memejamkan matanya menikmati sejuknya air dari sang Pencipta.

Tanpa Nessa sadari, daritadi ada seorang dengan lekat memperhatikannya. Dia terus saja memperhatikan setiap gerakkan kecil yang dilakukan Nessa.

Seorang itu kemudian menatap kaget ke arah Nessa dan berlari menghampiri Nessa ke lapangan.

Tak lama kemudian, Nessa menggerakkan tangan mungilnya. Yang menandakan kesadarannya sudah kembali.

"Lu siapa?" lirih Nessa yang baru saja sadar dari pingsannya.

Tidak ada sautan dari seseorang yang Nessa tanya.

"Pakailah, orang tuamu akan menjemputmu sebentar lagi." serunya.

Seseorang itu memakaikan kemeja biru langitnya kebadan Nessa. Nessa hanya diam dan menurut saja, ia tidak boleh egois dengan tubuhnya.

Dia sangat memerlukan kemeja biru muda itu. Paling tidak untuk sedikit menghangatkan tubuhnya yang menggigil.

 Paling tidak untuk sedikit menghangatkan tubuhnya yang menggigil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Thanks." gugup Nessa sambil melihat manik mata indah sesorang itu.

"Hm" Gumam seseorang itu.

Tak ada percakapan lagi diantara keduanya. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Nessa masih saja gemetar kedinginan karena hujan tadi. Bahkan bibirnya sudah membiru.

Tak hanya bibir, tangan Nessa juga mati, keriput. Sungguh, Nessa menyesal dihari pertamanya ia sekolah, ia sudah membuat masalah untuk dirinya sendiri. Menyebalkan.

"Aku kenapa?" Tanya Nessa.

"Bego!" Ujar seseorang itu.

Tertohok. Hati Nessa sangat tertohok saat kata itu keluar dari mulutnya. Nessa mengira kata-kata itu memang untuknya.

Karena hanya ada mereka berdua di UKS dan saat seseorang itu mengucaokannya, ia melihat mata Nessa dengan tajam.

"Ha? Maksud kamu?" Tanya Nessa tak mengerti maksud lelaki itu.

Huft, seseorang itu hanya mengeluarkan nafasnya kasar, tak menjawab pertanyaan dari Nessa.

Kemudian seseorang itu bangkit dari duduknya bersiap meninggalkan Nessa sendirian di UKS.

"Eh..." panggil Nessa kearah seseorang itu.

"Lu tunggu, nyokap lu bentar lagi dateng!" Potong seseorang itu. Dan langsung meninggalkan Nessa.

Nessa yang ditinggal sendirian merasa bingung dan ketakutan. Tapi dia pasrah saja, mencoba mempercayai omongan seseorang itu yang mengatakan bahwa mamanya sebentar lagi akan datang menjemputnya.

💛💛💛

"Nessa sayang, sudah mama bilang berapa kali? Kamu itu tidak boleh main hujan." khawatir mama Nessa.

Tak lama setelah seseorang itu pergi, benar, mama Nessa datang ke UKS dengan sangat khawatir. Diperjalanan menuju sekolah tadi beliau sudah memikirkan yang tidak-tidak terhadap anak semata wayangnya ini.

"Nessa gapapa ma". ujar Nessa.

Nessa mencoba meyakinkan mamanya, bahwa keadaannya baik-baik saja. Setidaknya bibirnya bisa diajak kompromi, karena sudah ditidak membiru lagi.

"Gapapa gimananya Nessa? Kamu sekarang di UKS dengan keadaan basah kuyup gini, untung saja tidak pingsan. Kalo pingsan mungkin mama akan homeshcooling kamu aja. Kamu dibilangin bandel banget gini." omel Sita mengancam Nessa.

"Syukurlah mama gatau kalo gue pingsan tadi." Kata Nessa dalam hati.

Bisa gawat kalau sampai Mama Nessa tau bahwa Nessa tadi sempat pingsan dan menggigil.

Dan homeschoolinh adalah ancaman yang selalu Nessa dengar saat mamanya mengkhawatirkannya tentang bermain hujan.

"Mama mah gitu terus, ngancemnya ga asik." Jawab Nessa Cemberut.

"Tapi...."

"Mama, coba lihat, Nessa gapapa, Nessa cuma basah aja. Mama terlalu mengkhawatikan Nessa sih." Ucap Nessa memotong ucapan Sita.

"yaudah pulang yuk ma." Ajak Nessa.

Akhirnya Nessa mengajak mamanya pulang daripada ia diintrogasi panjang lebar oleh mamanya.

"Terserah kamu." Jawab Sita.

Dibalik sifat ceria dan kalemnya, Nessa juga merupakan sama seperti remaja lainnya yang labil dalam pola berfikirnya.

Daripada Sita meladeni Nessa, lebih baik dia mengalah untuk anak gadisnya ini. Sita hafal betul, jika Nessa sudah seperti ini dia akan berontak.

"Kalo gitu bentar mama ambil tas kamu dulu." Tutur mama Nessa dan segera mengambil tas navy Nessa di ranjang sebelahnya.

"Kamu tunggu di depan lobby, mama ambil mobil dulu, jangan kemana-mana cuaca masih gerimis!" Perintah Mama Nessa.

"Iyaya ma."

Tanpa mereka berdua sadari, ada seorang yang dari tadi mendengarkan percakapannya.

Saat Sita akan keluar UKS seseorang itu membalikkan badannya ditembok samping UKS agar tidak ketahuan.

💛💛💛

Hayo siapa seseorang itu?

Tengqiu:)
Vote + Comment
Next:)

Sunset and YouWhere stories live. Discover now