13

97 24 8
                                        

Kekasih kecil yang marah itu menakutkan.

Jaehyun melakukan apa yang dia katakan, jadi tentu saja Taeyong sangat lelah samapi dia tinggal di tempat tidur hotel sepanjang hari, tidak bisa turun seperti yang dijanjikan.

Persetan tentang menyerap dan mengisi ulang energi positif.

Taeyong hampir diremukan oleh bocah itu.

Pantatku sakit, aish. Pikir Taeyong , merasa jengkel.

.

Setelah binatang kecil melepaskan desakannya, ia menjadi lebih bijaksana dan pergi hanya untuk membeli beberapa obat untuk Taeyong.

Dia membantu menggosok pinggang Taeyong juga, merasa bersalah sekarang. "Taeyongie, apa kamu marah padaku?"

Taeyong sebenarnya menikmatinya, tapi dia ingin menggoda Jaehyun, jadi dia sengaja berpura-pura marah dan menjaga wajahnya tetap lurus.

Jaehyun berpikir, tidak bisa keluar juga bagus. Taeyong bisa tinggal bersamanya dan tidak akan memiliki kesempatan untuk melihat pria tampan lainnya. Meskipun yang lebih tua mengabaikannya membuatnya sedikit khawatir.

Melihat Jaehyun berkeliaran di sekitarnya seperti anjing yang melakukan sesuatu yang salah, Taeyong tertawa dan menepuk rambut anak muda itu. "Tidak, aku tidak marah denganmu. Hanya saja pinggangku dan pantatku sakit. Kamu terlalu kasar. Kamu hampir mematahkan pinggangku dan membuatku terkilir juga."

"Ototmu cukup tegang."

Setelah duduk di kantor sepanjang hari hingga usianya tiga puluh dan tidak memiliki kebiasaan melakukan yoga, bagaimana mungkin tubuhnya tidak tegang? "Oh, jadi kamu tidak senang dengan tubuhku?"

Jaehyun dengan cepat menjelaskan, "Tidak, tidak, aku suka itu keras, tidak lunak."

"..."

.

Taeyong benar-benar tidak bisa bangun. Tubuhnya tidak melakukan hal-hal yang menyenangkan dengan pria tampan juga, jadi mereka berdua membuang-buang waktu di kamar hotel untuk mengobrol, menonton televisi dan bermain game.

Taeyong mengobrol segala macam hal dengan Jaehyun. "Aku ingat ketika aku membaca informasimu sebelumnya, disitu dikatakan bahwa kamu adalah lulusan dari universitas terkenal. Aku mendengar bahwa bidang kerjamu melihat hasil akademik juga, sehingga yang berpendidikan tinggi akan mendapatkan bayaran lebih tinggi. Tidak mudah di dunia saat ini. Apa pun yang kamu lakukan, kamu harus memiliki hasil akademis yang baik dan belajar keras untuk mendapatkan lebih banyak. Aish, aku banyak bicara sampai lupa apa yang ingin aku tanyakan ... Aku ingat, aku ingin bertanya dari universitas mana kamu lulus."

Jaehyun tidak berbohong, dengan jujur ​​mengumumkan nama almamaternya dan dengan murah hati menambahkan bahwa dia lulus dengan penghargaan kelas satu.

Taeyong hampir melompat kaget ketika mendengar nama sekolah yang tampaknya bersinar. "Apa kamu berbohong? Jika kamu lulus dari Universitas S, mengapa kamu berakhir ... " Berbicara setengah jalan, dia merasa bahwa setengah lainnya akan terdengar terlalu jahat, jadi dia menggigit kata-kata yang ingin dia ucapkan.

Jaehyun tidak mengambil kata-kata Taeyong ke dalam hatinya, bersikeras, "Aku tidak berbohong. Kamu dapat mencari di situs web sekolah. Namaku ada di sana."

Kebetulan ada komputer di hotel, jadi Jaehyun memeriksanya. Taeyong membacanya beberapa kali. "Apa itu seseorang dengan nama yang sama?"

"Tidak, ini aku, di sini." Jaehyun dengan bangga menyatakan.

Taeyong tiba-tiba merasa bahwa uangnya dihabiskan dengan baik ... Tidak heran dia begitu mahal? Tapi bagaimana Jaehyun berakhir di jalan ini? Agak terlalu sedih ...

Bloom | JaeyongWhere stories live. Discover now