Bloom | Jaeyong

1

Meskipun ini remake aku tidak menemukan ada yang menerjemahkan ke bahasa indonesia sebelumnya, so guys i make an effort for this.

Ini pake bahasa terjemahan ya jadi kalo ada yang bingung silahkan tanyain aja.

Kalau ada kesalahan juga mohon kesediannya untuk memberitahu suapaya bisa diperbaiki.

.

24 Desember, Selasa.

Cerah; suhu tertinggi 7℃, suhu terendah 3℃; sedikit berangin.

Ini bisa dianggap sebagai cuaca yang baik.

Sekitar jam 7 pagi, Taeyong membeli sarapan. Para siswa di sekitarnya ribut bercanda, seragam sekolah tidak terawat dan tidak mengenakan syal mereka. Wajah muda mereka memesona.

Taeyong sangat iri. Itu adalah hari ulang tahunnya yang ketiga puluh pada hari Minggu ini, bertahun-tahun berlalu begitu saja. Dia tidak lagi muda. Bahkan dengan pakaian dalam termal di dalam jasnya dan jaket kasmir tebal di luar, dia masih merasa dingin dan perlu membungkus syal dengan erat di lehernya seolah-olah dia akan gantung diri.

Selesai membeli, dia menuju ke rumah Yuta untuk memberikan sarapannya.

Namun, Yuta tidak senang. "Aku ingin yang rasa daging sapi, ini babi. Bagaimana kamu bisa salah? "

Dia menambahkan, "Berdiri lebih jauh dariku. Bau daging berminyak padamu sangat bau "

Meskipun dia tidak menyukainya, Yuta masih memakan apa yang dibeli Taeyong dan berkata, "Di mana slide powerpoint yang aku butuhkan untuk digunakan hari ini? Ada apa denganmu belum selesai dengan itu? "

Taeyong mengangguk dengan lelah, "Aku sudah selesai dengan itu. Biarkan aku menjelaskan slide-slide itu padamu. Kamu setidaknya harus terbiasa dengan itu untuk presentasi nanti ... "

Berbicara dan berbicara, Taeyong kehilangan fokus. Dia baru saja keluar dari isi powerpoint itu, mengingat para siswa yang dia lewati di pagi hari tetapi tidak mengingat wajah mereka. Di kepalanya, seolah-olah wajah para siswa itu terhapus dan berubah menjadi sebagaimana dia terlihat ketika dia muda.

Dia ingat dia mulai menyukai Yuta ketika dia berusia enam belas tahun, masih di sekolah menengah. Sejak hari itu, dia akan membeli sarapan untuk Yuta terlepas dari bagaimanapun cuacanya dan semua orang akan memanggilnya pesuruh tuan muda Na.

Dia tidak pernah keberatan dengan itu, dengan menyedihkan menyukai Na Yuta.

Saat itu, Yuta akan memegang bahunya dan berkata, "Taeyongie , kamu adalah sahabat terbaikku, bukan?"

Dia menjadi lebih tertarik pada Yuta, mengangguk dengan wajah memerah dan jantung berdetak kencang.

Sepuluh tahun berlalu dan mereka masih ... sahabat baik. Dia takut bahwa mereka bahkan tidak akan bisa menjadi sahabat begitu dia mengaku, jadi dia hanya menonton ketika Yuta beralih dari satu pacar ke pacar lainnya dan tersenyum sambil berharap dia baik-baik saja setiap kali itu terjadi.

Sebelum pergi, Yuta menginstruksikan, "Pulanglah lebih awal hari ini dan bantu aku merapikan kamarku. Kamu memiliki sesuatu dan tidak datang pada minggu lalu, jadi pakaian kotor menumpuk dan lantai perlu dibersihkan juga. "

Taeyong ragu-ragu, "Aku punya sesuatu untuk dikatakan ... Ini ulang tahunku akhir pekan ini."

Suasana berubah aneh dan tidak berbalik, Yuta dengan sengaja mengubah topik pembicaraan, "Aku harus pergi. Ada hal lain yang harus aku lakukan, ceritakan tentang hal itu ketika aku kembali malam ini. "

Itu tidak seperti sesuatu yang akan dikatakan seseorang kepada sahabat; itu lebih seperti sesuatu yang akan dikatakan seseorang kepada bawahan.

Taeyong tidak menjawab, dan Yuta tidak menyadari hal itu. Lagi pula dia mengatakan perintah, bukan permintaan. Taeyong sangat patuh; dia akan melakukan apa pun yang dikatakan Yuta.