@prolog

49 8 2
                                    

Happy Reading

"Topi gue mana? Kok gak ada di tas? Perasaan tadi gue masukin dah" ucap naya sambil mengobrak ngabrik isi tasnya itu

"Ayo nay!, bentar lagi upacaranya bakal dimulai" ucap Amora sahabat satu-satunya denaya dari smp yang se-sekolah lagi sama dia

"Kek nya gue gak bawa topi dah, lu duluan aja ke lapangan. gue mau pinjem topi ke pak bakso dulu"

Tanpa menunggu jawaban amora, naya langsung berlari menuju kantin bakso langgannya itu

"Pakk, topi abu-abu masih ada kan? Gak ada yang pinjam?" Ucap naya setibanya di warung pak winar

"Ada neng, tunggu bentar ya bapak ambilin." Jawab pak winar

"Pak buruan dong, udah mau mulai ini upacanya."

"Ini neng," ucap pak winar sambil menyodorkan topi abu-abu kepada naya, naya pun sudah ancang-ancang untuk mengambilnya namun ada tangan yang lebih dulu mengambil topinya

"Eh,eh. Lu siapa woi main ambil aja, gue yang pinjam woi" teriak naya mengejar sosok cowok yang mengambil topi yang akan dipinjamnya tadi

"STOP STOP STOP! berhenti." Ucap naya menghentangkan tanganya supaya cowok didepanya itu tidak melarikan diri

"Apa?!"

"Balikin topi gue lah apa lagi!" ucap naya geram dengan perlakuan cowo didepanya sekarang ini "ambil aja sendiri" jawab cowo dihadapnya

"Kalian berdua kenapa masih ada disini? Cepat ke lapangan, upacara mau dimulai malah pacaran disini"

naya yang berusaha mengambil topi yang dipakai cowo itupun langsung terhenti mendengar suara pak ruslan

"Bye, selamat menikmati hukuman cewek pendek" ucap cowo tadi dengan nada mengejek

"dasar cowok rese! Awas ae lu kalo ketemu gue lagi!"

Naya melangkahkan kakinya menuju lapangan, dimana para siswa sudah berjejer rapi menurut kelasnya masing-masing

"Dasar cowok rese! Nyebelin!"

"Kenapa sih lu?, gimana topinya dapet gak?"

"Hampir!"

"maksud lu ?"

"Hampir aja gue dapet topinya tapi udah keduluan sama cowo rese bin nyebelin!"

"Udah ngrumpinya?" Ucapan naya dan Amora pun langsung terhenti. Lagi lagi pak ruslan yang mempergoki naya

"Mana topi kamu naya?"

"Ketinggalan pak" jawab naya jujur, mungkin ini yang terbaik dari pada bohong yang nanti endingnya tetep aja dihukum

"Udah tahu kesalahan kamu dimana? Kemana masih tetap disini. Cepat baris didepan sana!" Ucap pak ruslin tegas

Naya melangkahkan kakinya melewati barisan semi barisan, MALU itu yang kini dirasakan naya. Baru kali ini ia bisa melupakan atribut terpenting dihari senin ini

"Anjir!, tumben si naya sampek gak bawa topi gitu"

"Naya siapa?"

"Lo liat barisan depan itu, itu barisan paling legend. Dan yang tadi jalan didepan itu Naya, walau dia berteman sama badgirl dia nggak pernah masuk barisan tapi hari ini malah berbanding berbalik" cowo yang sendari tadi mendengarkan ocehan teman disebelahnya itu melepas dasinya dan melemparkan pada temanya itu

Ia langsung melangkahkan kakinya menuju barisan depan yang sering dikatakan barisan murid legend

"Gblk, ngapain pakek ke barisan itu"

Naya hanya bisa menunduk merutuki dirinya sendiri, ia sebagai duta sma adipadma dimana sikap disiplinya dulu sebagai contoh semua murid. Tapi sekarang dia malah berdiri di barisan murid legend,

sungguh memalukan andai saja tidak aja cowok rese tadi mungkin dia tidak akan berdiri di sini

"Hai" ucap cowo rese itu sambil memasang senyum andalanya "Lu lagi?" Tanya naya heran, gimana gak heran coba, cowo itu yang merebut topinya samapi dia dihukum disini eh malah dia juga ikut dihukum dasar cowok gila! Batinya

"Lu marah ya sama gue?" Bisik cowo itu pada naya, namun naya hanya mengabaikannya "keknya lu beneran marah deh sama gue, gue minta maaf soal yang tadi kalo gitu"

"Lu kepanasan ya?"

Dasar cowo gila! Rese! Nyebelin! Batin naya "bisa gak sih diem?!" Ketus naya dengan tatapan tajamnya "akhirnya ngomong juga, gue kira lu gak bisa ngomong" ucap cowo itu

"Nih gw kembaliin" ucap cowo itu sambil pakek'in topinya ke naya, naya yang kaget pun memberi pelototan tajam pada cowo.disampingnya itu

Sebagian murid malah fokus pada naya dan cowo disampingnya itu, kepala sekolah yang sudah merasa tidak diperhatikan lagi mengakhiri pidatonya dan tak lama upacara dibubarkan

"Denaya almaheera dan kavano adinata! Kalian berdua maju kedepan"

"Maaf pak ini sudah didepan mau didepan mana lagi?" Jawab kavano dengan santainya "kamu sudah dihukum masih mau membantah?, cepat maju!."

Kavano dan naya pun maju seperti yang dikatakan kepala sekolah "kamu kavano, kamu itu murid pindahan sebulan yang lalu tapi sudah berani melanggar peraturan sekolah"

"Dan kamu denaya almaheera, Sepertinya gara gara kamu berteman dengan Amora kamu jadi ikut ikutan seperti Amora!"

"Maaf pak,"

"Saya tidak mau dengar alasan apapun, sekali lagi saya melihat kalian ada dibarisan depan, buat kamu denaya almaheera saya akan memanggil orang tua kamu dan kamu kevano adinata saya akan mengeluarkan kamu dari sekolah ini!"

"Kalian berdua silahkan kembali kekelas, dan ingat pesan saya tadi kevano adinata dan denaya almaheera"

Semenjak kejadian itu naya seperti mempunyai dendam kusumat dengan kevano terlebih lagi karna hukuman tapi dengan nama baiknya, yang dikira ia ikut ikutan dengan Amora lagi

Ini cerita pertama aku
Jangan lupa vote + comment ya
biar author semangat buat nulist part selanjutnya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 02, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

K A V A N OWhere stories live. Discover now