Part 13 : "Palu"

1K 184 30
                                    

Mina membungkuk, meraih tubuh Chaeyoung. "astaga tubuhnya sangat panas." Panik Mina yang langsung memegang kedua bahu Chaeyoung berusaha mengangkatnya tubuh mungil yang sudah sangat lemas itu, kemudian membopongnya menuju kamar.

Setelah membaringkan Chaeyoung di ranjang, Mina kembali ke dapur. Segera mengambil beberapa kain dan baskom yang berisikan air. Mina terlalu panik saat ini sampai ia tidak menghiraukan kakinya berdarah karena terkena serpihan kaca yang masih berceceran di lantai.

Tak berapa lama, Mina kembali ke dalam kamar. Membersihkan luka Chaeyoung yang juga terkena pecahan beling di sekitar tangan, kaki dan juga daun telinga. Wajah Chaeyoung juga sangat pucat, bibirnya putih dan tubuhnya sangat lemah.

Sebuah kain yang cukup basah kini menempel di kening Chaeyoung, berharap ini dapat membantunya menurunkan demam. Setelah dirasa tubuh Chaeyoung yang terluka tadi sudah bersih, kini Mina mengobati luka tersebut menggunakan salep dengan pelahan menggunakan cotton bud.

"kenapa tidak bilang padaku kalau dia sakit." Gerutu Mina seraya mengoleskan salep. "oke sudah selesai." Sebuah senyuman pun terukir. Kini ia bisa bernafas lega dan segera merapikan baskom dan obat yang digunakan.

"aww!" Ringis Mina saat menyadari sebuah beling menancap daritadi di telapak kakinya, dimana rasa perih baru ia rasakan menjalar di kakinya. Dengan pincang, Mina duduk ditepi ranjang, mengangkat salah satu kakinya dan melihat beling yang menyelinap itu.

"pasti karena aku terlalu panik nanganin Chaeyoung sampe aku sendiri ga sadar ada kaca mencancap disini." Pelahan Mina meraih kaca tersebut dan menariknya. "ishhh.." Ringisnya lagi dan tak lama kaca tersebut terlepas juga dari kakinya.

"aku haru memasak untuk Chaeyoung, pasti dia belum makan seharian." Kini tatapannya terfokus pada wajah Chaeyoung yang sedang tidur dengan tenang. Sebuah senyuman kembali terukir melihat orang yang ia suka keadaannya jauh lebih baik saat ini.

"baiklah aku akan buatkan bubur." Mina bergegas berdiri dan melanjutkan aktivitasnya.

.

.

.

Aroma bubur hangat sudah menyeruak memenuhi kamar Chaeyoung. Mina duduk disamping ranjang seraya memegang semangkuk bubur yang masih mengepulkan uapnya.

"Chaeyoung.. ayo kita makan dulu." Mina mengusap lembut bahu Chaeyoung. Tak ada reaksi disana.

Minapun memanggilnya kembali, seraya menggoyangkan tubuh Chaeyoung lagi. "Chaeyoung kamu pasti lapar. Ayo bangun, aku sudah buatkan bubur untukmu." Ucap Mina.

Chaeyoung masih diam, ia masih terlelap dalam tidurnya. Kini Mina menempelkan punggung tangannya di kening Chaeyoung, hawa panas masih terasa disana. Benar-benar panas.

"astaga suhu tubuhnya masih panas." Mina pun meletakkan bubur yang berada di pangkuannya ke meja terdekat. Ia segera berdiri, bergegas menuju kamarnya. "aku akan membawa mu ke dokter." Mina kembali panik.

Ia pun mendekati tubuh Chaeyoung, berusaha mengangkatnya. "Eom...Eomma?" panggil Chaeyoung yang masih menutup mata.

Mina berhenti sejenak, menatap wajah pucat Chaeyoung. "ak.. aku sangat pusing Eomma. Aku ingin istirahat." Lanjutnya yang sepertinya ia tidak tahu kalau disana tidak ada Eommanya.

Pelahan Mina mengembalikan posisi tubuh Chaeyoung semula. Ia menuruti keinginan Chaeyoung. Mina hanya terlalu panik menangani kondisi seperti ini. Akhirya Mina memutuskan untuk membiarkan Chaeyoung dulu satu malam, jika besok masih demam Mina akan membawanya kerumah sakit.

Kain yang terjatuh di samping Chaeyoung diraihnya, Mina pun pergi mengambil baskom lain dan kembali membasahkan kain tersebut. Menempelkannya ke kening Chaeyoung. Sebuah usapan di kepala pun Mina salurkan, menatap lekat wajah Chaeyoung yang tengah melawan sakit. Berharap orang yang ia sukai ini akan segera pulih dan sembuh.

Miss Myoui Rented My HouseWhere stories live. Discover now