in front of me

456 36 8
                                    

Jungkook masih punya satu hari penuh untuk dirinya sendiri, sebelum ia bertolak ke Chicago untuk menemui pacarnya yang sedang dalam persiapan konser. Dan yang ia lakukan untuk menghabiskan me time nya di salah satu hotel di Las Vegas itu adalah dengan mencoba membuat lagu.



Damn!



Dirinya sudah mencoba untuk fokus sepenuhnya pada melodi-melodi acak itu. Bahkan suara bass menggema keras dari beberapa referensi lagu Bass Nation sudah puluhan ia putar. Hasilnya tetap nihil, tidak ada inspirasi sama sekali yang masuk.

Dan disaat seperti inilah, ia merasa sangat frustasi. Biasanya ia selalu mudah mengerjakan sesuatu. Magic hand, magic skill, and magic life begitulah definisinya. Tidak ada hal yang tidak berjalan sesuai rencana dan intuisinya selama ini. Perhitungannya selalu tajam dan tepat.


Namun tidak untuk satu hal.


Charlie.


Pria yang kini sudah berdiri di depan pintu kamar hotel miliknya, dengan hoodie dan bennie hitam. Bahkan bibirnya terasa sangat kelu sekedar untuk menanyakan apa yang membuat gerangan pria Kaukasia itu bisa sampai kemari.


"I miss you since our last kiss."


Dan senyum itu,

Senyum yang berhasil menyihirnya hingga bisa terjebak kedalam pesona seorang putra sulung bermarga Puth itu.


"Charlie.."


"Tidak bisakah aku menghabiskan waktu denganmu sebelum kau pergi?"

Suara Charlie yang berat dan dalam telah menyihir Jungkook hingga terdiam lama. Matanya bahkan terkunci menatap manik kembar si penyanyi kenamaan Amerika itu yang bening terang.

"Tapi Charlie.." Jungkook menjeda kalimatnya sesaat setelah Charlie mendorongnya masuk ke dalam kamar Jungkook. Hal itu sejalan dengan seorang petugas hotel yang berjalan membawa troli yang berisi kumpulan tas milik tamu lain.

Tanpa sadar, Charlie mendorong tubuh bongsor Jungkook hingga menempel ke dinding tepat di sebalik pintu. Mereka berdua saling menatap, hingga Jungkook sendiri harus mendongak karena perbedaan tinggi mereka.


"Charㅡ"


Tak bisa Jungkook pungkiri, jantungnya kini berdebar kencang karena skinship mereka yang begitu intens. Jungkook juga sadar raut wajah Charlie bahkan berbeda dari terakhir ia bertemu dengannya di toilet waktu itu. Raut wajah Charlie pun sama terkejutnya.

"Ah, aku tidak bermaksud. Tadi ada petugas hotel jadi akuㅡ"

"Aku mengerti." Jungkook memotongnya dengan menunduk. Ia memutus kontak lebih dulu karena merasa sangat gugup.


Perasaan macam apa ini sebenarnya?


"Jeon.."

Charlie berbisik, begitu lirih. Seakan takut jikalau suaranya terlalu keras maka pria di hadapannya akan ketakutan.

Lain Charlie, lain Jungkook.

Pria Asia Timur itu kini sedang menggigit bibirnya. Ia bingung, bagaimana harus menghadapi Charlie kali ini. Apa dia akan agresif seperti terakhir kali mereka bertemu?

"Jeon, look at me please.."

Akhirnya Jungkook mendongak, perlahan, menatap manik bening Charlie yang balik menatapnya penuh harap.


"Can I hug you?"


Jungkook terkejut, tentu saja. Terakhir kali mereka bertemu, pria sulung Puth ini bahkan tidak tanggung-tanggung untuk agresif padanya. Bahkan kesan brengsek yang tercipta saat itu sudah hampir mematahkan rasa kagumnya pada penyanyi kenamaan Amerika itu.


Kali ini, kenapa berbeda?


"I just try to make everything seems right. So, I ask and I beg you, now."

Jungkook kembali menunduk, memikirkan segala perkataan Charlie yang tanpa sadar menusuk hatinya. Beribu pertanyaan bahkan silih berganti menghinggapi angannya.


Kenapa hal ini justru mengingatkannya pada sosok Hoseok?

Hoseok yang selalu menanyakan hal yang bahkan tidak penting padanya, seperti ini...




"Jeon.."




Nyatanya, Jungkook selalu menjadi Jungkook. Jeon Jungkook, yang lebih suka berbuat semaunya sendiri. Dan lingkaran tangan di sekeliling tubuh Charlie itu kini bahkan mengerat dengan sendirinya, disaat pihak yang dipeluk justru kebingungan seribu bahasa.


Karena Jeon Jungkook justru memeluknya lebih dulu.



"Yes, Chars. Of course.."





Jadi, bagaimana perasaannya sekarang?

Masih adakah sosok Hoseok tertanam dalam di hatinya?

Atau benih Charlie mulai muncul dan tumbuh di sisi sebelah lain?





TO BE CONTINUED





Pendek aja, sengaja

Pengennya feelnya segitu dulu, soalnya pengen menonjolkan Charlie-Kook nya dulu

Nanti deh ketemu jadi satu wkwk

Nanti deh ketemu jadi satu wkwk

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Gnight, love

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Gnight, love.
Live well

Issues ㅡCharliekookWo Geschichten leben. Entdecke jetzt