Hanya Aku Yang Tahu

1 0 0
                                    

Adelina menatap Toro lekat-lekat. Ingin sekali ia mengucapkan banyak kata, tapi tak satupun terucap. Ia tahu, Toro paham apa yang ingin disampaikannya. Sebuah ucapan terimakasih tak terhingga, untuk malam ini, yang telah membawanya keluar dari masa lalu, dari rasa penasaran dan ragu-ragu. Toro tahu, langkahnya dan Adel setelah ini akan makin kokoh. Ia tersenyum menatap bintang-bintang kecil di mata Adelina yang masih sembab. Di langit, di antara bintang-bintang, ada lukisan wajah Andre yang tersenyum. Entah kenapa, kini Toro menganggapnya sebagai bagian yang indah dari perjalanan hidupnyanya.

**********

Di sebuah hotel berbintang 5, di depan sebuah kamar VVIP, sesosok bermantel coklat panjang mengetuk pintu. Kakinya yang jenjang nampak indah dibalut high hels 15 cm. Pintu terbuka, menampakkan sosok pria tampan separuh baya yang tersenyum menyambut. Pintu ditutup kembali dengan perlahan. Pria tampan itu menawarkan gelas anggurnya yang langsung diteguk sang tamu.

"Pertunjukkan yang hebat. Luar biasa! Selamat! Kau pasti sukses!" ucapnya dalam aksen perancis yang kental.

Sang tamu tak menjawab. Hanya tersenyum. Melepaskan mantelnya, highhelsnya, dan perban kecil di kelingking kirinya. Nampak segurat bekas luka membentuk huruf A disana.

"Jangan khawatir dear, sekarang aku sepenuhnya Andreana.." lirihnya nyaris tanpa suara. Ia mengelus parut lukanya perlahan. Hanya ia yang tahu perasaannya saat ini..

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 15, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Balade Pour AdelineWhere stories live. Discover now