"Pede bener-bener."

"Gue cuma menekankan fakta yang ada sih."

"Dan faktanya adalah ...?" Taehyung menaikkan sebelah alis yang dibalas seringai oleh Jimin,

"Kata Jungkook, lo demen sama gue."


Fuck.



















//

"Just in case lo ke ge-eran, gue setuju kesini cuma buat ngasih lo penjelasan aja, ya."

"Hu um,"

"Oke, yang pertama, gue bukan KTHㅡeh lo dengerin gue ngomong atau nggak, sih?"


Jimin nyaris kena sembur kuah ronde karena tangannya yang lagi pegang mangkok kena teplak.

Pelaku teplakannya sendiri? Ya, siapa lagi kalau bukan si Kim Taehyung alias KTH itu sendiri.

Posisinya; berdua lagi ada di warung kaki lima. Duduk menikmati suasana malam kota yang ternyata sedikit lembab soalnya habis gerimis tipis-tipis.

Duduknya berhadapan. Dengan masing-masing satu mangkok ronde jahe di hadapan. Asapnya mengepul kena muka yang bikin Taehyung bersungut-sungut karena kepanasan.

"Bentar, kalo gak keburu dihabisin, ntar keburu dingin." Jimin jawab dengan muka ditekuk, yang dibalas Taehyung dengan rengutan.

"Lo kesini sebenernya mau denger penjelasan gue apa gimana sih?"

"Mau ajak lo pacaranㅡaduh!"

"Serius, bangsat." Taehyung mendesis; dengan muka merona malu sekalipun baru habis melayangkan tendangan di tulang kering, "Kalo lo gak jelas gini mending gue pulang."

"Habisin dulu rondenya. Mubazir."

"Gue gak demen ronde."

"Terus demennya gue?"

"Iyㅡnggak lah! Tai lo."

Jimin terkekeh. Pipinya sekilas penuh oleh ronde bulat besar isi kacang. Dikunyahnya pelan-pelan. Taehyung tarik nafas.

Ngunyah aja ganteng. Dunia bener-bener nggak adil.

"Kalo lo mau, di gerobak yang sana ada singkong. Lo demen singkong?"

Taehyung ngangguk, disahuti lagi sama Jimin, "Tapi singkongnya gak pake keju."

"Kenapa singkongnya pake keju?"

"Karena lo sukanya yang begitu."

Taehyung mengernyit, "Dan kapan gue bilang gue demen singkong keju?"

"Tadi," Jimin mengejitkan kedua alisnya main-main, "Malah request ke Jungkook. Mestinya ke gue aja. Sekalian gerobaknya gue bawain."

"Riya bener lo."

"Anggep mas kawin."

"Halah, kawin apa nikah?"

"Tergantung lo mau yang mana," Jimin mengedipkan sebelah mata, "Kalo mau kawinnya sekarang juga boleh."

"Siapa juga yang mau sekarang?"

"Ya udah nanti aja habis makan ronde." Jimin terkekeh, "Gue juga gak seliar itu kok. Masih punya muka buat gak kawin di kaki lima."


Tuhanku.

Taehyung deg-degan sumpah mati.

Ada ya, orang ganteng. Mulutnya asal nyablak. Mesum gak ketulungan. Tapi gantengnya kebangetan kurang ajar?

Ada, sih. Jimin namanya.

Taehyung hela nafas lagi. Kali ini sambil main-mainin sendok di pinggiran mangkok ronde.

"Balik ke topik deh ya, kali ini gue ngomongnya serius. Mumpung rondenya udah habis." Jimin berdeham; kemudian melipat kedua lengan di atas meja dan badan sedikit merunduk hingga wajahnya nyaris dekat sama Taehyung,

"Lo seriusan suka sama gue?"

Taehyung nyaris kesedak. Damn.

"Dan kenapa lo kekeuh banget ngerasa gue suka sama elo?"

"Karena Jungkook yang bilang?" Jimin memiringkan kepala, "Dan gue percaya. Soalnya setengil apapun itu bocah, gak bakal dia berani bohong. Apalagi sama gue."

"Kenapa gitu?"

"Pacarnya galak."

"Oh," Taehyung mengangguk; tahu jelas pacar Jungkook yang badannya kerdil tapi perangai mirip setan.

"Balik lagi, itu beneran?"

"Nggak."

Taehyung diam-diam menyeruput kuah rondeㅡseketika belingsatan karena pedas jahe.

"Uhuk uhuk uhukㅡ"

"Eh bentar-bentar ini minum dulu," Jimin sigap dong, nyodorin teh botol, "Minumnya pelan-pelan."

"Fuck gue makan petasan." Taehyung terengah-engah, "Bilangin dong ke masnya, cabenya setengah aja."

"Ini gak pake cabe padahal,"

"Nggak, gue ngomongnya ke elo," Taehyung mendesis, masih kepedesan, "Pertanyaan lo nusuk bener kaya pedes cabe."

"Yang mana?"

"Yang gue suka elo."

"Ya kan nanya,"

"Ya gue deg-degan."

"Deg-degan karena ...?"

"Gak kuat gue, lo ganteng keterlaluan." Taehyung nyeruput teh botolnya lagi, "Bingung juga gue mau ngomong apa."

"Ya gue lebih bingung maksud lo gimana."

"Yah sama-sama bingung dong,"

"Ya udah, ayo pegangan?"

Jimin mengulurkan telapak. Taehyung balas menatap dimana Jimin justru menuai sebuah senyuman halus.

Senyumannya tampan. Buat sekeliling rasanya bersinar. Ya Tuhan, beginikah rasanya ngebucin?

Taehyung pengen bolak-balik meja soalnya di sisi lain, rasanya nyakitin.

Taehyung menatap skeptis, "Ngapain lo?"

"Ngajak lo pegangan,"

"Biar apa?"

"Biar gak bingung."

"Kalo udah gak bingung?"

"Ya lanjut pegangan sambil jalan."

"Jalan ke ...?"

"Pelaminan," Jimin nyengir, "Biar kawinnya halal. Jadi gak perlu diarak telanjang."

Taehyung nggak tahu;

Entah karena senyum Jimin yang terlampau menyilaukan melebihi lampu jalan,

Atau aroma segar dia yang seperti jeruk bahkan lebih menggelitik dari aroma jahe hangat juga gorengan baru matang,

Atau mungkin karena keberadaan Jimin itu sendiri yang menjadikan dia salah fokus?

Niat hati ingin meneguk teh botol karena hilang nafas sebab janji manis yang ditanam.

Berakhir tersedak jahe karena tanpa sengaja menyeruput tandas semangkok wedang ronde.


***

Mau kasih penjelasan ya, (soalnya aku bodoh).

Pacar Jungkook disini itu Suga.

Di chapter awal, ya mesra sama Jimin di ruang BEM itu Yoongi kan? Aku ganti jadi Taemin hhh maafkan aku bodoh.

Nanti aku edit, hehe.

harimu?ㅡminVWhere stories live. Discover now