Tamadun di Samudra Pasai

Mulai dari awal
                                    

💮 Keempat: Jenis-jenis Mata Uang Samudra Pasai dari emas, perak dan timah hitam, serta benda yang diperkirakan alat mencetak tulisan pada mata uang. (Temuan antara 2006-2009.

💮 Kelima: Dirham Sultan Muhammad Malik Azh Zhahir (Foto: 10/2010)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💮 Kelima: Dirham Sultan Muhammad Malik Azh Zhahir (Foto: 10/2010)

💮 Keenam: Dirham Sultan Abdul Jalil Malik Azh Zhahir (Foto: 10/2010)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💮 Keenam: Dirham Sultan Abdul Jalil Malik Azh Zhahir (Foto: 10/2010)

💮 Keenam: Dirham Sultan Abdul Jalil Malik Azh Zhahir (Foto: 10/2010)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💮 Ketujuh: Dirham Sultan Zainal Abidin (Foto: 01/2009)

💮 Kedelapan: Dirham yang di cetak pada masa Sultan Abdullah bin Mahmud bin Zainal Abidin Ra-Ubabdar (Malik Azh Zhahir) (wafat 914H/1509M), Sultan ke-18 dari Dinasti Ash-Shalihiyyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💮 Kedelapan: Dirham yang di cetak pada masa Sultan Abdullah bin Mahmud bin Zainal Abidin Ra-Ubabdar (Malik Azh Zhahir) (wafat 914H/1509M), Sultan ke-18 dari Dinasti Ash-Shalihiyyah. Dirham ini ditemukan warga Alue Ngon, Nibong, Wilayah pedalaman Aceh Utara, saat membersihkan ladangnya. (Foto: 01/2009).

💮 Kesembilan: Sisa Konstruksi sebuah bangunan terbuat dari bahan bata yang tersingkap setelah digali warga pemilik lahan di lokasi situs Kuta Krueng, Samudera Aceh Utara (foto:2013)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💮 Kesembilan: Sisa Konstruksi sebuah bangunan terbuat dari bahan bata yang tersingkap setelah digali warga pemilik lahan di lokasi situs Kuta Krueng, Samudera Aceh Utara (foto:2013).

💮 Kesembilan: Sisa Konstruksi sebuah bangunan terbuat dari bahan bata yang tersingkap setelah digali warga pemilik lahan di lokasi situs Kuta Krueng, Samudera Aceh Utara (foto:2013)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💮 Kesepuluh: Pecahan Tembikar yang terangkat ke permukaan akibat pengerukan tanah untuk dijadikan Empang ikan. Pengerukan yang dilakukan hampir sepanjang pesisir laut kawasan tinggalan sejarah ini telah ikut menghilangkan data-data arkeologis yang amat diperlukan. (Foto: 11/2012).

💮 Kedua Belas: Bejana yang ditemukan utuh oleh warga Gampong Lama, Blang Me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💮 Kedua Belas: Bejana yang ditemukan utuh oleh warga Gampong Lama, Blang Me. (Foto: 1/2009).

💮 Ketiga Belas: Ragam Cerat (Beuringen-Kuta Krueng, 2008)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💮 Ketiga Belas: Ragam Cerat (Beuringen-Kuta Krueng, 2008)

💮 Ketiga Belas: Ragam Cerat (Beuringen-Kuta Krueng, 2008)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💮 Keempat Belas: Benda-Benda Upacara Adat. Benda-benda yang tampak dalam gambar ini ditemukan sekaligus di pekarangan rumah warga Kuta Krueng, Samudera. Benda-benda itu terdiri dari manik-manik, koin, kalungan dari gading, kendi dan cepuk. Dari pengamatan yang dilakukan CISAH, benda-benda tersebut tampaknya merupakan benda-benda yang digunakan dalam suatu upacara adat berkaitan anak yang baru lahir semacam "peutroen tanoeh" (penginjakan tanah) dalam adat Aceh (foto: 11 /2008)

 Dari pengamatan yang dilakukan CISAH, benda-benda tersebut tampaknya merupakan benda-benda yang digunakan dalam suatu upacara adat berkaitan anak yang baru lahir semacam "peutroen tanoeh" (penginjakan tanah) dalam adat Aceh (foto: 11 /2008)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Tinggalan Sejarah Samudra Pasai (Terbit) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang