DRUPADI - Istri Pandawa

Start from the beginning
                                    

Para Pandawa berkumpul bersama para kesatria lain di arena, namun mereka menyamar sebagai brahmana. Di tengah-tengah arena ditempatkan sebuah sasaran yang harus dipanah dengan tepat oleh para peserta dan yang berhasil melakukannya akan menjadi suami Drupadi.

Para peserta pun mencoba untuk memanah sasaran di arena, namun satu per satu gagal. Karna berhasil melakukannya, namun Drupadi menolaknya dengan alasan bahwa ia tidak mau menikah dengan putera seorang kusir. Karna pun kecewa dan perasaannya sangat kesal.

Setelah Karna ditolak, Arjuna tampil ke muka dan mencoba memanah sasaran dengan tepat. Panah yang dilepaskannya mampu mengenai sasaran dengan tepat, dan sesuai dengan persyaratan, maka Drupadi berhak menjadi miliknya.

Yudistira, Nakula dan Sadewa pulang terlebih dahulu untuk menjaga ibu mereka Kunti.

Setelah usai, Arjuna dan Bima pulang ke rumahnya dengan membawa serta Drupadi.

Sesampainya di rumah didapatinya ibu mereka sedang berdoa sambil memikirkan keadaan mereka. Arjuna yang datang menghadap, mengatakan bahwa mereka sudah pulang dengan membawa hasil sebuah hadiah. Tanpa melihat atau bertanya lebih lanjut, Kunti menyuruh agar mereka membagi rata apa yang mereka peroleh. Namun Kunti terkejut ketika tahu bahwa putera-puteranya membawa hasil hadiah berupa seorang wanita.

Karena parintah/ucapan Kunti tidak bisa ditarik lagi maka Drupadi pun menjadi isttri lima orang Pandawa.

Fakta yang ada di beberapa sumber disebutkan bahwa diantara kelima suaminya, Drupadi lebih mencintai Arjuna. Drupadi paling galak kepada Bima, Tapi Bima dianggap yang paling perhatian, ia rela mempertaruhkan jiwa raganya demi Drupadi. Usia Drupadi sebaya Arjuna. Ia menganggap Nakula dan Sadewa lebih muda darinya. Drupadi mengakui kalau Nakula suaminya yang paling tampan.

Pada pisode 109+110, serial Mahabharata ANtv, Drupada ayah Drupadi tidak menyetujui pernikahan anaknya dengan lima orang dan menyalahkan Pandawa atas aib yg menimpa putrinya. Akan tetapi setelah mendapat penjelasan dari Krishna bahwa nasib tersebut karena permintaan Drupada bagi Drupadi saat dia diciptakan. Drupadapun teringat atas permintaannya untuk penderitaan tak berujung, ketidakadilan & penodaan kesucian bagi Drupadi. Drupada memanah langit sebagai tanda sedih dan penyesalan.

Di hari pernikahan ada Resi Wiyasa yg turut diundang. Sebelum pernikahan dimulai, Resi Wiyasa meminta supaya mereka berenam mengucapkan sumpah tambahan karena ini bukan pernikahan biasa. Sumpah tambahan itu adalah dalam setahun Drupadi hanya akan menjadi milik satu orang yg dimulai dari Yudhistira. Selama masa itu Pandawa yg lain tidak boleh masuk kamarnya. Tentu ini berguna untuk mengetahui siapa ayah dari anaknya jika Drupadi hamil. Jika ada yang melanggar maka harus dihukum dengan pengasingan selama 1 tahun.

Drupada masih khawatir terhadap nasib putrinya kalau nanti mereka menikah dengan wanita lain. Akhirnya para Pandawa berjanji bahwa di mana pun mereka tinggal hanya Drupadi yg menjadi ratu.

Dalam kitab Mahabharata versi aslinya, dan dalam tradisi pewayangan di Bali, Dari hasil hubungannya dengan kelima Pandawa Drupadi memiliki lima putera, yakni:

1. Pratiwinda (dari hubungannya dengan Yudistira)

2. Sutasoma (dari hubungannya dengan Bima)

3. Srutakirti (dari hubungannya dengan Arjuna)

4. Satanika (dari hubungannya dengan Nakula)

5. Srutakama (dari hubungannya dengan Sadewa)

Drupadi punya jadwal tiap tahun untuk melayani suami-suaminya.

Drupadi merupakan lambang kesempurnaan wanita sebagai pendamping suami, tetapi bukan seorang ibu yang baik yang pandai mengurus anak-anak. Anak-anak Drupadi, dirawat dan diasuh dayang-dayangnya yang dikenal dengan sebutan "DhaaiMaa".

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATAWhere stories live. Discover now