PANDU- Ayah Pandawa

16K 196 3
                                    

Nama Pandu dalam bahasa Sanskerta berarti pucat, dan kulit beliau memang pucat, karena ketika ibunya (Ambalika) menyelenggarakan upacara putrotpadana untuk memperoleh anak, ia berwajah pucat.

Pandu adalah nama ayah dari para Pandawa.

Pandu merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, kakaknya Dretarasta yang sebenarnya merupakan pewaris dari Kerajaan Kuru dengan pusat pemerintahan di Hastinapura, tetapi karena buta maka tahta diserahkan kepada Pandu.

Adiknya, Widura tidak memiliki ilmu kesaktian apapun tetapi memiliki ilmu kebijaksanaan yang luar biasa terutama bidang ketatanegaraan dan kebijaksanaan.

Pandu merupakan seorang pemanah yang mahir. Ia memimpin tentara Dretarastra dan juga memerintah kerajaan untuknya. Pandu menaklukkan wilayah Dasarna, Kashi, Anga, Wanga, Kalinga, Magadha dan lain-lain.

Pandu memiliki dua orang istri, yaitu Kunti dan Madri. Kunti adalah puteri Raja Kuntibhoja dari Wangsa Wresni, dan Madri adalah puteri Raja Madra.

Pada suatu hari Pandu pergi berburu dan tanpa sengaja membunuh brahmana bernama Kindama yang sedang bersetubuh dengan istrinya dalam wujud kijang. Sebelum mati, Kindama mengutuk Pandu kelak juga mati jika menyentuh istrinya. Pandu merasa berdosa dan pergi ke hutan untuk bertapa. Kerajaan Hastina dititipkan kepada Dretarastra.

Di hutan, Pandu ingin sekali memiliki anak tapi tidak bisa mendekati istrinya. Kebetulan Kunti memiliki mantra memanggil dewa untuk mendapat restu supaya bisa hamil tanpa disentuh suami. Pandu setuju.

Pertama, Kunti mengundang dewa Darma. Anak pertama Pandu pun lahir dan diberi nama Yudistira.

Dua tahun kemudian, Pandu meminta Kunti mengundang dewa Bayu. Maka, Kunti kembali hamil atas restu Dewa Bayu. Anak kedua Pandu pun lahir dan diberi nama Bima.

Dua tahun kemudian, Pandu meminta Kunti mengundang dewa Indra. Maka, Kunti kembali hamil atas restu Indra. Anak ketiga Pandu pun lahir dan diberi nama Arjuna.

Selanjutnya Kunti mengajarkan ilmu memanggil dewa kepada Madri.Pandu meminta Madri memanggil dewa Aswin kembar. Maka, Madri pun melahirkan bayi kembar yang diberi nama Nakula dan Sadewa.

Lima belas tahun setelah ia hidup di hutan, ketika Kunti dan putera puteranya berada jauh, Pandu mencoba untuk bersenggama dengan Madri. Maka, begitu ia menyentuh Madri, kutukan Kindama pun menjadi kenyataan. Pandu meninggal seketika.

Madri yang merasa berdosa ikut meninggal juga setelah menitipkan kedua anaknya kepada kunti agar dirawat dan dianggap putra sendiri.

Kunti kemudian membawa kelima Pandawa kembali ke Hastina.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang