SUBADRA - Istri Arjuna

Mulai dari awal
                                    

Disana Arjuna bertemu dengan Baladewa dan mengangkatnya menjadi guru untuk Subadra. Arjunapun tinggal bersama di dekat Subadra. Disinilah kisah cinta Arjuna dan Subadra berkembang kembali.

Atas petunjuk Kresna, Arjuna melarikan Subadra namun yang menjadi kusir kereta adalah Subadra.

Dipihak lain pangeran Duryudhana sedang bersiap-siap untuk pergi ke kerajaan Dwarawati untuk meminang Putri Subadra lengkap dengan barang-barang bawaan seperti emas, permata, kuda, dan yang lainnya untuk dipersembahkan kepada Baladewa yang merupakan kakak dan pelindung Subadra.

Duryudhana menikahi Subadra sebenarnya karena tujuan politis, yaitu untuk membuat persekutuan Wangsa Kuru (Hastina) dengan Wangsa Yadawa (Dwaraka). Keduanya merupakan wangsa terkuat di daerah Arya. Persekutuan itu akan bisa membuat Hastinapura semakin kuat dan berkuasa dan membuat Indraprasta, kerajaan baru besutan Pandawa yang dibenci Kurawa, nantinya tak akan berkutik.

Sesampainya di kerajaan Dwarawati, Duryudhana dan pengikutnya disambut oleh Baladewa, dan Baladewa sangat senang hatinya setelah diberikan harta benda sebagai mas kawin oleh Duryudhana. Namun ketika itu pula ada yang melaporkan bahwa Subadra dilarikan oleh Arjuna,dan Baladewapun marah dan ingin membunuh Arjuna. Kresna mencegat dan mengatakan bahwa Arjuna tidak bersalah dan mereka saling mencintai dan bahagia berdua, barulah Baladewa sadar dan merestui perkawinan mereka.

Para Kurawa dan petinggi Kerajaan Hastinapura dibuat menanggung malu yang sangat dalam. Mereka datang ke Dwaraka untuk menikahkan Duryudhana Sang Kurawa tertua sekaligus Putra Mahkota Hastina dengan Subadra, Putri Kerajaan Dwaraka. Akan tetapi, dihari pernikahan mempelai wanita malah dibawa lari Arjuna. Subadra memang lebih memilih Arjuna, seseorang yang membuatnya jatuh cinta di pandangan pertama, daripada menikahi Duryudhana yang sama sekali tak dicintainya.

Pada Episode 134, diceritakan bahwa Subadra & Arjuna telah sampai di luar wilayah Dwaraka. Arjuna akan mencari seorang brahmana untuk menikahkan dirinya dengan Subadra. Tetapi Subadra menolak menikah di tempat itu karena dia hanya mau menikah di altar yg telah didirikan oleh kakaknya.

Merekapun kembali ke Dwaraka ketempat altar pernikahan yang telah disiapkan oleh Krisna.

Kunti begitu bahagia bertemu Arjuna. Arjuna memastikan bahwa Indraprastha segera merdeka.

Kunti memberitahu putranya bahwa menurut Krisna hukuman Arjuna sudah selesai. "Jadi segeralah menikah lalu kembalilah ke Indraprastha untuk mengadakan rajsuya yajna."

Sementara itu di sekitar altar perkawinan masih terjadi perdebatan sengit pro dan kontra tindakan Arjuna dan Subadra. Krisna menilai perkawinan dua sejoli itu tak bisa dicegah karena mereka berdua saling mencintai meski harus melanggar tradisi. Cinta dinilai Krisna lebih tinggi dari tradisi. Sementara, pihak Hastina merasa tindakan mereka adalah pelanggaran tradisi, pelecehan mahaberat terhadap sebuah kerajaan.

Sengkuni mengingatkan Krishna bahwa tindakan Subadra dan Arjuna yang diyakini disetting oleh Krisna sudah keterlaluan dan bisa memicu peperangan. Sengkuni mengingatkan jika Hastina menyerang Dwaraka maka itu juga berarti tentara Indraprastha juga ikut serta sebab Indraprastha masih belum merdeka.

Destarastra yang kesal bukan kepalang karena pelecehan tersebut mengajak Gandari pulang. Duryudhana dan Karna mengikuti dengan bersungut-sungut, menahan amarah dan dendam.

Krishna lalu berkata pada Kunti untuk mau menyambut Arjuna dan Subadra setelah menikah. Kunti menjawab itu bukan haknya karena itu adalah haknya Maharaja dan Maharani (maksudnya Destarastra dan Gandari). Lalu, Krishna berkata pada Destarastra bahwa jika Arjuna tidak disambut oleh Hastina berarti Indraprastha sudah dianggap merdeka. Mendengar hal itu, mau tidak mau Destarastra dan Gandari batal pergi. Ia tak ingin Indraprasta merdeka dan menjadi kerajaan mandiri.

Akhirnya, dengan terpaksa Destarastra merestui Arjuna dan Subadra dan menyaksikan prosesi pernikahan mereka.

Arjuna dan Subadra lalu menyentuh kaki Destarastra, lalu Gandari. Destarastra dengan kesal berkata untuk penyambutan menantu baru tidak perlu pergi ke Hastina, langsung saja ke Indraprastha. Setelah itu mereka meninggalkan tempat pernikahan.

Saat Arjuna dan Subadra mau meminta restu ke Bisma dengan menyentuh kakinya, Bisma tidak mau merestui mereka karena Bisma menilai bahwa mereka melakukan adharma, sebuah perbuatan tercela dan juga telah menghina Dinasti Kuru

Saat Arjuna & Subadra minta restu pada Kunti, Sangkuni menceritakan Balarama/Baladewa bahwa saat menikahi Drupadi, Pandawa bersumpah hanya akan ada satu ratu di Indraprastha yaitu Drupadi. Jadi Subadra tidak bisa dibawa ke Indraprastha.

Balarama/Baladewa segera menegaskan dia tidak mau adiknya diperlakukan begitu. Jadi pilihannya antara Arjuna selamanya tinggal di Dwaraka atau Subadra harus dibawa ke Indraprastha. Arjuna memilih membawa Subadra ke Indraprastha.

Ketika Arjuna kembali ke Indraprasta, Drupadi marah besar karena Arjuna membawa istri barunya ke Indraprasta dan itu sangat melukai hatinya. Arjuna telah melanggar sumpah pernikahannya. Drupadi berkata Arjuna & istri barunya tidak berhak masuk ke kota.

Subadra pergi menemui Drupadi meminta agar Arjuna diampuni.Subadra meminta Dayang memberikan seruling (basuri) Krishna pada Drupadi yg sebenarnya berasal dari Subadra. Awalnya Subhadra membujuk dengan berkata "Kalau Arjuna tidak bisa memenuhi janjinya padamu, bagaimana dia menepati janjinya padaku?"

Drupadi makin marah karena suaminya dipersalahkan. Itu bukti Drupadi masih cinta pada Arjuna. Subadra mulai berbohong Arjuna menjanjikannya menjadi ratu di Indraprastha. Drupadi menanyakan apa Subadra ingin menjadi ratu? Subhadra menjawab tidak. Hal itu membuat Drupadi mengetahui Subadra berbohong.

Subadra berkata dengan polos bahwa Krishna mengajarinya jika dia jadi penyebab kebencian seseorang maka dia juga yg harus berusaha membuat orang itu memaafkannya. Subadra menyerahkan seruling Krishna dan Drupadi bersedia menerimanya. Dengan demikian kehadiran Subadra disisi Arjuna juga diterima oleh Drupadi.

Saat Pandawa kalah main dadu dengan Kurawa, mereka harus menjalani masa pembuangan selama dua belas tahun, ditambah masa penyamaran selama satu tahun. Subadra dan Abimanyu tinggal di Dwaraka sementara Arjuna mengasingkan diri di hutan. Pada masa-masa itu Abimanyu tumbuh menjadi pria yang gagah dan setara dengan ayahnya.

Ketika perang besar di Kurukshetra berkecamuk, para pria terjun ke peperangan sementara para wanita diam di rumah mereka. Abimanyu dan Arjuna turut serta ke medan laga dan meninggalkan Subadra di Dwaraka. Pada waktu itu umur Abimanyu 16 tahun.

Saat pertempuran berakhir, hanya Arjuna yang selamat sementara seluruh putranya yang turut berperang telah gugur, termasuk Abimanyu. Sebelum gugur, Abimanyu sudah menikah dengan Utari dan memiliki seorang putra bernama Parikesit. Parikesit kemudian menjadi raja Hastinapura menggantikan Yudistira, Kakeknya. Subadra menjadi penasihat serta guru bagi cucunya tersebut.

Kisah Tokoh Tokoh MAHABHARATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang