Part 1

1.9K 77 3
                                    

"aku menatap matamu dan seakan tak ada cinta di sana."

---

kring..kring..kring..
Jam weker yang berbunyi nyaring membuat stefa harus bangun dari tidurnya.ia beranjak dari kasur dengan keadaan masih setengah sadar,sampai dia tidak melihat lemari besar yang berada di depan nya.

Brukk..

"auwhh" stefa terjatuh ke lantai sambil meringis kesakitan. "Siapa sih yang naruh lemarinya disini!" katanya kesal.

ia pun kembali beranjak dan mengumpulkan semua kesadarannya, agar tidak terjadi hal yang seperti tadi.

setelah selesai menjalankan ritual di kamar mandi, stefa pun mengobati benjolan yang ada di kepalanya. ia melirik jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 06.40, artinya ia akan terlambat 10 menit lagi. stefa dengan terburu-buru menuruni tangga rumahnya dan langsung berpamitan kepada bundanya-sarah yang sedang berada di meja makan.

"bunda, stefa berangkat dulu ya udah telat soalnya." Katanya sambil menghampiri sang bunda.

"Ini sarapan nya gak mau di makan dulu sayang?" kata bunda yang sedang mengambil roti dan selai strawberry.

"ngga bun.. ntar aja di sekolah." katanya lagi sambil menyalami punggung tangan bunda.

"yaudah hati-hati sayang!"

"Iya bunda."

dengan langkah cepat stefa pun keluar dari rumahnya, dan langsung masuk ke mobil hitam miliknya.

"pak cepat ya, udah telat banget ini!"

"siap non stefa!"

---

Sesampainya di depan sekolah, stefa langsung berlari cepat menuju gerbang yang akan ditutup. saking terburu-burunya ia sampai tidak menyadari orang di sekitar. dan..

bugh..

betapa terkejutnya ia ketika tidak sengaja menabrak punggung seseorang yang ia yakini adalah seorang pria. disisi lain, pria yang kini merasa punggungnya di tabrak oleh tubuh mungil, langsung berbalik dan menatap gadis yang sedang menatapnya juga.

stefa hanya menyengir memperlihatkan deretan giginya tanpa merasa takut dengan tatapan tajam Bastian.

"hehe maaf bas! jangan marah ya ya.." kata stefa sambil mengangkat dua jarinya berbentuk peace.

Bastian memutar bola matanya malas dan langsung pergi tanpa menghiraukan ucapan stefa.

Stefa hanya mengelus dadanya sabar,  "gpp demi alek gpp." iapun kembali berlari menuju kelasnya sambil sesekali menyapa sekitarnya.

---

bel istirahat yang berbunyi nyaring membuat semua murid yang mendengarnya langsung bernafas lega. salah satunya stefa dkk. mereka sudah sangat pusing karena mengikuti ulangan matematika mendadak dari Ibu Rose. Ibu Rose pun pamit dan menyuruh dodi selaku ketua kelas agar mengumpulkan hasil ulangan tadi.

"Baik anak-anak, hasil ulangan kalian nanti di kumpulkan kepada dodi. jangan lupa di periksa kembali hasil ulangannya!" pintah bu rose, dan berlalu meninggalkan kelas XII IPA 2.

my ice boyfriendWhere stories live. Discover now