Mari Bertemu dan Berpisah di Persimpangan

144 2 0
                                    

Ada sebuah persimpangan terkenal di kotaku. Persimpangan tersebut menjadi objek utama pembicaraan setiap orang di kotaku bila sedang membicarakan hal-hal mistis. Sudah banyak sekali warga kota yang melihat penampakan hantu seorang perempuan di sana. Dan lagi, lampu jalan di sekitarnya selalu rusak ataupun hilang tidak lama setelah pemerintah memperbaikinya. Oleh sebab itu, kini pemerintah tidak lagi peduli dan membiarkan persimpangan itu kian menjadi gelap dan semakin sepi.

Malam ini aku baru saja diputuskan oleh pacarku dengan sebab yang ditutupi kepura-puraan yang bahkan aku kira sangat tidak logis dijadikan sebagai awal perpisahan. Entah bagaimana dia bisa mendapatkan alasan konyol semacam itu di saat dia tahu bahwa aku sangat mencintainya. Di saat dunia kini sudah memakai segala alasan profan dalam menjalankan kehidupan, dia dengan alasannya yang sangat naif mencoba menipuku. Sialan! Aku benar-benar ingin menghabisi diriku sendiri!

Entah bagaimana caranya, aku tiba-tiba berjalan menuju ke persimpangan itu. Karena sakit hati yang aku rasakan saat itu, aku lupa pada semua mitos dan cerita menakutkan tentangnya. Tapi benar saja. Saat aku melewatinya, tiba-tiba angin kencang berhembus dan suara daun pohon beringin di sekitar persimpangan itu mulai berderik. Tak lama setelah itu, tiba-tiba hantu perempuan muncul di depanku. Dengan muka berlumuran darah dan dada yang berlubang, dia menatapku dengan matanya yang merah dan mengeluarkan darah. Seketika juga aku langsung pingsan.

Dalam ketidaksadaranku, hantu perempuan itu muncul dengan rupa aslinya. Gadis muda cantik berambut hitam panjang, dengan mulut dan bibir yang mungil, hidung yang mancung, dan senyum yang sangat manis. Dia berkata, "Tenanglah, aku muncul bukan untuk menakutimu. Aku tahu kau sekarang sedang menggila karena cinta. Aku pernah merasakannya. Dengarkanlah ceritaku kenapa aku bisa berakhir menjadi hantu buruk rupa yang menakuti semua warga kota ini. Semoga kau bisa mengambil pelajaran darinya."


***

Kira-kira 10 tahun yang lalu, saat aku berumur 27 tahun, aku memiliki seorang kekasih. Kami sudah berhubungan semenjak kami SMA. Dia adalah laki-laki yang sangat aku cintai lebih dari apapun di dunia ini. Bahkan, bila harus menengguk Arsenik untuk bisa bersamanya, aku akan meminum walaupun itu segelas penuh. Persimpangan ini adalah tempat yang sangat berharga bagi kami berdua. Hampir setiap hari kami selalu bertemu dan berpisah di persimpangan ini. Tiga jalan di persimpangan ini masing-masing menuju ke arah yang berbeda. Satu jalan menuju rumahku, satu jalan ke rumah kekasihku, dan satu lagi adalah jalan yang menuju ke jalan raya. Jadilah kami selalu bertemu dan berpisah di persimpangan ini sejak kami SMA. Kami selalu pergi sekolah bersama. Siapapun yang sampai duluan disini, dia atau aku, pasti akan menunggu sampai kami bisa pergi bersama. Begitu pula saat pulang sekolah. Kami selalu pulang bersama dan berpisah di persimpangan ini. Hal ini terus berlanjut hingga kami dewasa dan memiliki pekerjaan mapan.

Hari itu tepat hari jadi kami yang kesepuluh. Kami berdua pulang berjalan kaki setelah makan malam bersama dan merayakan hari jadi kami. Malam itu angin berhembus kencang dan membuat daun-daun di pohon melenguhkan bunyi khasnya. Udara sangat dingin, membuat kami berdua harus memakai jaket tebal dan berjalan dengan sedikit cepat. Aku masih ingat saat itu dia memakai kemeja berwarna biru tua dilapisi jaket kulit berwarna hitam. Tangannya yang hangat memegangi tanganku dengan lembut. Tapi, aku tahu ada satu hal yang sangat ingin dia katakan namun sepertinya dia takut untuk membicarakannya.

"Apa yang harus kita lakukan?" akhirnya dia mulai membuka obrolan itu.

"Tentang apa?" jawabku dengan ragu.

"Kau tahu, akhir-akhir ini ayahmu semakin membenciku. Dia menatapku seperti melihat serigala licik yang ingin merebut putrinya untuk memangsanya," ucapnya dengan hati-hati agar tidak melukaiku. Aku sangat mencintai ayahku dan dia sangat mengetahuinya.

Jelaga dan CahayaWhere stories live. Discover now