Prolog

24 5 2
                                        


Aku bingun dengan hidup ku, aku tak tau kemana aku berjalan, aku bingun sungguh bingung

Kadang aku berfikir bahwa Tuhan tak adil kepadaku, namun apa boleh buat, aku selalu diajarkan ikhlas oleh dua orang penting dalam hidup ku ya, mom, dan kak Reynand, dua orang yang selalu memberiku semangat untuk menjalani hudup ini

Ada satu kejadian perih yang sangat ku ingat, aku ingin sekali memusnahkan kejadian itu dalam memori di kepalaku, namun aku tak bisa, sungguh aku tak sanggup, suatu kejadian yang membuat aku tak berdaya....

Kejadian 7 tahun silam... Saat usiaku 10 tahun...

'Mom, ayo lah mom...' aku merengek kepada seorang wanita yang ku sebut mom

'Rena, mom, minta maaf banget sama Rena, mom masih ada urusan' jawab mom dengan sangat lembut kepada ku

'Kak Rey, ayo lah kaa... Hitung-hitung kita refreshing, kaka gakakan lama lagi di sini bukan?  Kakan dan mom akan pergi ke New York kan?, ayolah kaaa' rengek ku kepada kakak laki-laki ku

'Mom, yaudah lah mom, lagi pula kita di sini hanya sebulan lagi, setelah itu, kita akan  ke New York, sekali-kali lah...' kakakku mencoba untuk membujuk mom, ini adalah moment yang istimewa, pasalnya mereka akan pergi ke New York sebulan lagi, dan aku, tak akan mungkin kuat menahan rindu, setidaknya hanya untuk hari ini saja aku pergi dengan mereka, jika kalian bertanya kenapa tidak kemarin-kemarin saja, maka ini lah alasannya. kemarin-kemarin mom terlihat sibuk mengurusi urusannya yang aku tak tau apa itu, kak Rey? Dia sibuk dengan tugas kuliahnya yang menumpuk setinggi gunung

'Yaudah, kapan kita berangkat?' tanya mom

' yes,, kapan ya??' aku tampak berfikir

'Hmmm,, lusa mungkin?' tebak ku

'Ya udah, akan mom siapkan semuanya' ucap mom lembut

'Yes makasih mom' aku berseru riang

'Bilang mama mu dulu sana' seru kak Reynand yang sedang sibuk bermain ponselnya

'Oke' aku beranjak dari tempatnya dengan semangat

Mom, dan mama berbeda, mom adalah ibu tiri ku, maksudku, mantan istri dari ayah ku, namun, apakah aku masih pantas menyebutnya mom? Menurut ku, pantas-pantas saja, karena aku sangat menyayanginya dan begitupun beliau. Dan mama, mama adalah ibu kandungku, yang melahirkan diriku di dunia ini, aku sangat menyayangi mom sebesar aku menyayangi mama ku

Skip perjalanan menuju puncak

'Mom, ayo...' seru ku yang sudah berada di mobil xpander hitam ku

'Iya, sabar sayang' ucap mom lembut, beliau berjalan anggun menuju mobil tersebut

'Dimana kak Reynand?' tanya ku kepada mom ketika mom sudah berada di dalam mobil

'Ia sedang menyiapkan sesuatu, entahlah apa itu' jawab mom lembut dan terkesan tidak peduli

Tak lama, ada yang membuka pintu mobil, ya, itu adalah kak Reynand

'Kaka,dari mana saja?' tanya ku dengan bibir mengerucut

'Menyiapkan sesuatu untuk mu' jawabnya lembut..

'Apa itu?' tanya ku antusias bahkan aku sampai membuka ear phone biru ku

'Jika aku memberitahumu,, maka itu bukanlah sesuatu lagi' godanya

'Baik lah aku kalah' aku akhirnya menyerah juga

Ia hanya terkekeh melihat tingkahku, yang mungkin terlihat seperti anak kecil

Kami pun berangkat, aku bahagia dengan semua ini, yang aku harapkan hanya satu, ya, berharap semoga kebahagiaan ini tak akan berakhir sungguh aku tak ingin kebahagiaan ini berakhir...

Tapi...

Tuhan berkata lain, mobil besar datang dari arah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi, menghantam mobil ku dengan sangat keras, sehingga menimbulkan ledakan yang hebat dan semuanya gelap, indra pendengaranku saat itu seperti tidak berfungsi, yang ku ingat, terakhirkali sebelum semuanya gelap adalah wajah kak Reynand dan mom yang tergeletak penuh darah

Dan....

Semuanya gelap, kuharap itu hanyalah mimpi buruk yang akan berakhir...

Harapan ku? Tentu hancur, hancur menjadi kepingan kecil yang mungkin tak bermakna
...

Selamat datang dalam hidupku

_____________________________

Sedikit ya? Maaf ini baru permulaan, insyaa Allah, ceritanya bakal di lanjut lagi, dan insyaa Allah ceritanya ga bakal ngebosenin :)

Vote and comen ✨

why?Where stories live. Discover now