1

19 3 1
                                    

" Tidak pernah ada waktu yang cukup untuk melakukan hal dengan baik; tapi selalu ada waktu yang cukup untuk melakukan hal dengan lebih baik lagi.”

🌻🌻🌻

Mentari pagi mulai menampakan keindahan cahayanya, menerangi kegelapan subuh yang sunyi, menggantikannya dengan Duha yang terang. Awan berkabut sudah mulai menipis, digantikan dengan awan putih yang tebal.

Sekilas nampak terlihat wanita dengan balutan gamis syar’i nya yang berwarna peach itu sedang berada di tempat menuntut ilmu agama bagi anak-anak, atau biasa disebut Tempat Pengajian Qur’an.

Dengan sabarnya wanita bergamis syar’i itu mengajari anak-anak  yang ada di TPQ tersebut untuk mengenal ilmu agama. Mulai dari mengajari cara membaca Al-Quran, belajar ilmu tajwid , ilmu fikih serta pelajaran lainnya untuk lebih memperdalam kajian tentang agama islam.

“Ka aku sudah menghafalkan surat Al-Asr” Ucap seorang bocah cantik berusia 4 tahun yang mengacungkan jari telunjuknya keatas pertanda dia ingin diperhatikan.

“Benarkah itu Fitri? Coba kamu bacakan kaka ingin mendengar hafalanmu itu” Tanya wanita itu kepada Fitri. Bocah cantik berusia 4 tahun itu.

“Baik ka , kalau salah perbaiki ya” Wanita bergamis syar’i itu tersenyum menndengar ucapan bocah berusia 4 tahun itu.

“ Iya fitri, kaka akan membantu membetulkannya, Tapi nanti setelah kamu tahu dimana letak kesalahannya kamu harus memperbaikinya, karena berlarut larut dalam kesalahan itu tidak baik, maka dari itu kita harus melangkah ke arah yang lebih baik” Bocah berusia 4 tahun itu tersenyum begitupun dengan anak-anak yang lain.


Fitri mulai melantunkan Surat Al-Asr dengan suara yang masih terdengar cadel, khas suara anak seusianya.


“ Tidak ada yang salah Fitri dengan bacaanmu, lebih di tingkatkan lagi ya hafalannya” Jelas Kirei ketika bocah berusia 4 tahun itu menyelesaikan lantunan kalam illahi nya. Fitri menganggukan kepalanya tanda ia mengerti.

Mereka seperti bangga mempunyai guru ngaji yang cantik seperti bidadari itu. Wanita berbalut gamis syar’i itu bernama Azkadina Kirei Syahira atau yang biasa dipanggil Ka Kirei oleh anak-anak TPQ tempat dia mengamalkan ilmu agama yang dia pelajari itu.

Wanita berumur 20 tahun itu selalu meluangkan waktunya untuk memberikan sebagian ilmu yang ia punya untuk diajarkan kembali kepada anak-anak pinggir jalan.

Kirei membangun TPQ itu dengan tabungannya sendiri yang ia punya, walaupun bangunan itu nampak sederhana tapi sangat berguna bagi anak-anak jalanan.

Karena terlahir sebagai anak tunggal membuat Kirei merasa kesepian. Kehidupan berkecukupan tidak membuat hatinya merasa bahagia. Dia hanya membutuhkan sosok seseorang. Orang tua nya yang sibuk bekerja menjadikan Kirei sebagai seseorang yang  tangguh.


Mungkin orang lain akan melampiaskan kesepiannya dengan pergi ke club atau bersenang senang dengan teman-temannya seperti pergi ke mall dan menghabiskan uang orang tuanya. Tetapi tidak dengan Kirei, dikala dia kesepian  Kirei hanya melakukan hal-hal yang positif. Kirei hanya melakukan sesuatu yang berguna untuk orang lain, tanpa menyusahkan orang lain.

“Ka memangnya apa maksud dari Allah menurunkan surat Al-Asr itu?” Tanya salah satu bocah laki-laki bernama Ahmad.

“Tujuan Allah menurunkan surat Al-Asr untuk memberitahu sebuah  peringatan dan perintah dari ALLAH untuk manusia.  Bahhwa seluruh manusia berada dalam kerugian, kerugian karena waktu terus berjalan namun manusia terjebak dalam keterbatasan waktu ini menuju kebinasaan.


kecuali mereka yang menghabiskan waktunya untuk 3 perkara, yaitu mereka yang beriman kapada ALLAH , berbuat amal kebajikan kemudian mereka berdakwah ditengah manusia untuk mengajak manusia kepada kebajikan dan menasehati dalam kebenaran serta mereka sabar dalam jalan ini. Jadi kita harus menggunakan waktu dengan sebaik - baiknya." Jelas Kirei menjawab pertanyaan Ahmad

"Ka apakah di dunia ini ada mesin waktu?  Ica ingin kembali ke waktu dimana Ica masih bersama dengan kedua orang tua ica." Tanya salah satu anak perempuan yang bernama Ica.

Ica bertanya seperti itu karena dia anak yatim piatu, Ica di tinggalkan orang tua nya ketika umurnya baru menginjak 3 tahun. Orang tua meninggal karena kecelakaan,  dan sekarang Ica hidup di pinggir jalan karena sudah tidak mempunyai keluarga.

"Allah tidak akan membalikan waktu, tetapi Allah memberikan kita waktu untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi di masa lalu. maka dari itu kita di perintahkan untuk manfaatkan waktu dengan sebaik - baiknya. Jangan sampai kita menyesal di kemudian. Karena penyesalan itu datangnya belakangan dan itu merupakan sesuatu yang merugikan " Jelas Kirei

Para anak - anak itu pun menganggukan kepala tanda mereka mengerti apa yang telah di sampaikan oleh Kirei.

Hari semakin sore, pertanda waktu Dzuhur telah berganti menjadi waktu Ashar, Kirei menyelesaikan semua pembelajarannya dan bersiap untuk sholat berjama'ah dengan anak - anak jalanan  di mushola dekat banguna TPQ Ini.

"Anak - anak mari kita bersiap untuk melaksanakan sholat ashar berjama'ah di musholla. Kita akhiri pembelajaran ini dengan membaca Alhamdulillah bersama - sama "

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 10, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Demi WaktuWhere stories live. Discover now