Begitulah hidupnya, tak mengenal kasih sayang karena ia tak pernah merasakannya. Taehyung kecil melihat sang Ayah membunuh ibunya sendiri didepan mata telanjangnya. Ia tak percaya cinta,baginya cinta adalah omong kosong.

Taehyung menghibur diri dengan pergi ke klub meneguk bermacam wine berharga fantastis dan bermain wanita, hanya bermain. Ia tak pernah berhubungan seksual karena baginya semua wanita sama saja. Pelanggan terhormat yang disegani,mereka menyebutnya "Mr.Juul".

Kebiasaan kecilnya adalah membawa pod mahal bermerek "Juul" untuk ia hisap dengan berbagai macam rasa yang tersedia dicatridge-nya.

Juul,gaya merokok masa kini berharga fantastis dengan rasa yang nikmat berbalut tampilan elegan. Juul ditangannya membuat Taehyung semakin terlihat berkelas. Tentu saja.

Hisapan demi hisapan membuatnya lupa akan dunia-nya yang gelap.

Tiga bulan telah berlalu, Taehyung tak pernah menginjakkan kaki emasnya lagi  diatas lantai tempat menjijikan itu.

Semua berubah saat malaikat tanpa sayap memasuki hidupnya. Hobinya membaca mengantarkan ia pada malaikat itu. Mereka berjumpa diawal musim semi pada bulan April.

***

Semua tak berlangsung mudah,pertemuan kami berawal disebuah perpustakaan dimana aku menghabiskan waktuku untuk membaca. Meskipun orang memanggilku kejam namun membaca adalah kegemaranku. Dia adalah seorang guru musik spesialis piano,ia mencari referensi untuk mengembangkan ilmunya. Sosoknya begitu bersahaja dan menawan.

Dengan semua keangkuhan yang aku miliki aku berjalan mengangkat kepalaku tegap berjalan menghampirinya,terlampau percaya diri bahwa dia akan jatuh dalam pesonaku. Namun semua itu salah.

Dia menolakku mentah-mentah,selama hidupku tak ada yang berani menolak apa yang aku inginkan. Namun aku tak menyerah,ku lakukan semua cara untuk mendapatkannya.

I want it

I got it

Butuh waktu yang lama,namun semua itu akhirnya terjadi. Dia jatuh cinta padaku sama seperti aku jatuh cinta padanya. Cinta datang karena terbiasa.

Semenjak bersamanya aku mulai mengurangi jejak kriminalku,semua terasa sulit diawal namun akhirnya aku terbiasa. Meski tak dapat dipungkiri tangan keji ku ini masih gemar merenggut nyawa orang lain namun setidaknya tak sebanyak dulu.

Dia milikku maka dari itu aku tak ingin dia berada jauh dariku. Aku memang posesif. Semenjak kami menjalin hubungan. Dia tinggal bersamaku di mansion besar yang tak terjamah milikku.

Seokjin adalah kelemahanku,para bajingan mengincarnya untuk menjatuhkanku. Demi keselamatannya aku tak mengizinkannya untuk mengajar disekolah musik seperti biasanya. Aku menyuruhnya untuk tetap tinggal dimansion. Aku menyediakan berbagai macam alat musik agar dia tak bosan.

Awalnya Seokjin menolak namun pada akhirnya dia menyetujuinya. Aku merasa bersalah telah membatasi hidupnya karena keegoisanku.

Aku jatuh cinta pada semua yang ada pada Seokjin. Dia adalah sosok indah dengan bahu selebar samudera namun ada yang lebih lebar dari bahunya,yaitu hatinya.

Seokjin  adalah seorang pluviophile,sang pencinta hujan.

***

Matahari memulai tugasnya menyinari bumi,pagi ini Seokjin menyiapkan sarapan seperti biasa. Taehyung menampakkan sosoknya diambang pintu dapur memasuki ruang makan.

"Morning angel" sapanya.

Seokjin tersenyum kecil, ia menarik kursi agar Taehyung dapat duduk dengan nyaman. Seokjin menyodorkan segelas air putih sebelum Taehyung memakan sarapannya. Telaten,penuh pengertian.

PluviophileWhere stories live. Discover now