BOYAN - 2

5 1 0
                                    

Kamu ada, aku tiada.
Kamu tiada, aku bahagia.

-FLAMBOYAN-

Panas siang ini sungguh terik, membuat Yana berulang kali mengelap peluh yang menetes di lehernya.

"Huft panas banget sih..." Sambil menggerutu, Yana mengeluarkan buku bersampul coklat lalu mengipaskan pada wajahnya.

"Yan.. Yana..," Yana menoleh saat Deni memanggil namanya dari luar jendela, membuat Yana terjengkang kaget.

"Astaga, Den! Apaan si? Kaget tau!" Yana menggerutu pelan sambil membuka jendela kelasnya. Kebetulan kelasnya berada di lantai satu, dan berada dipojok pula.

"Tadi bu Leleng ngejar gue. Yaudah gue sembunyi dibawah tangga, hehe." Deni cengegesan membuat Yana memutar matanya sebal. Seperti yang sudah-sudah Deni masuk lewat jendela, padahal pintu kelas sudah dibuka lebar lebar.

"Makasih Yanakuhhh." Yana membuat ekspresi pura pura muntah, membuat Deni terbahak. Memang hanya Yana yang bisa diajak berkompromi. Jika siswa lain mungkin sekarang sudah mengadu ke Bu Leleng alias guru piket yang identik dengan kacamata tebal serta tahilalat dibawah mulutnya. Oh, dan jangan lupakan penggaris sepanjang 30cm yang setia dibawanya.

"Lo tuh ya! Kapan tobatnya? Kita udah kelas tiga Den, tiga!" Dengan suara toanya membuat seisi kelas menoleh pada mereka berdua, Deni langsung membekap mulut Yana.

"Bisa gak sih suara lo dikecilin? Lagian cuman dua kali, besok juga gak lagi." Deni dengan tampang melas dan Yana dengan tampang sangar.

"Apanya besok - besok? Gaada lagi kata besok!" Deni semakin nelangsa.

"Yaudah!"

"Yaudah!" Dan perdebatan itupun selesai, dengan Deni yang melengos keluar kelas, lewat jendela. Lagi.

***
Yana sedang berjalan sendirian di koridor kelas, sekarang sudah memasuki pelajaran ke empat. Tapi, Yana terlalu malas untuk masuk kelas.

Akhirnya Yana memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, yang sedang sepi karena kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Sesungguhnya Yana bukan siswi rajin yang akan ke perpustakaan setiap saat. Tujuannya disini hanya satu, tidur dipojokan yang entah sengaja atau tidak telah disediakan matras.

Baru hendak memejamkan mata, Yana dikagetkan dengan kedatangan Bu Kurtis, guru biologi, yang sedang piket hari ini.

"Siapa in.. oh Yana!?" Yana langsung terkesiap kaget, dia langsung terduduk sambil memegangi dadanya terkejut. Astaga.

"Nggeh Bu.." Yana mencoba bersikap se - santai mungkin agar tidak dicurigai oleh Bu Kurtis, namun nyatanya tidak berhasil karena Bu Kurtis memelotinya garang membuat Yana ketar - ketir ditempatnya.

"Siapa sekarang yang ngajar dikelas kamu, Yana?" Yana menelan ludahnya, takut ketahuan bahwa dia sedang bolos di jam pelajaran Bu Arin.

"Ah..a..anu Bu saya sedang mencari buku paket bahasa Indonesia disuruh Bu Arin." Dengan was was Yana memandang Bu Kurtis takut. Akhirnya wajah Bu Kurtis luluh mendengar perkataan Yana. Wajahnya melunak lalu menyuruh agar Yana segera kembali ke kelas setelah mengambil buku paket Bahasa Indonesia. Yana mendengus, kegiatan bolosnya terganggu dan ia harus kembali ke kelasnya sekarang atau terkena amukan dari guru Biologi tersebut.

"Huuuh..." Menghela napas lelah akhirnya ia mengambil buku paket Bahasa Indonesia secara asal lalu pergi dari perpustakaan setelah sebelumnya diberi tanda oleh penjaga perpustakaan serta diberi satu buku saku kecil.

"YANAAA!!" Andin melambaikan tangannya saat melihat Yana berjalan dikoridor kelas dua belas sendirian.

"Loh kok lo gak pelajaran si, Ndin? Oh gue tau, pasti mau nyusulin gue ye kan! ngaku aja lo!" Andin mengernyit jijik, lalu mengeplak kepala Yana pelan.

"GR banget sih lo! Gue mau ke kamar mandi, nah kebetulan ketemu lo disini jadi bisa nganterin gue ke toilet. Kuy jalan."

"Eits...gimana kalau gue dicari Bu Arin?"

"Ya tinggal bilang kalau lo dari perpus terus ketemu gue, terus kita ketemu dan jalan bareng ke kelas. Gitu aja, Yan. Bu Arin orangnya santai, asal lo ngerjain tugas tepat waktu aja si." Yana mengangguk, lalu berjalan bersisian dengan Andin yang berceloteh ria tentang pacar barunya. Sedangkan Yana mendengarkan dengan sabar dan sesekali merespon jika diperlukan.


***

LANJUT? 100 bintang dulu deh ya:*






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FlamboyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang