▪
▪
▪
"Seperti malam yang menggantikan siang, adakalanya duka menggantikan suka"
▪
▪
▪Suasana rumah sakit cukup ramai, entah karena apa. Seorang lelaki dengan tergesa terus berteriak mencari pertolongan bagi wanita yang ada di bopongannya. Berulangkali lelaki itu menghampiri orang-orang, baik itu dokter, perawat, dan orang-orang lain yang ia pikir bisa membantunya.
"Tolong, tolong dia akan melahirkan--"
"Maaf Tuan, silahkan membawanya ke ruang bersalin," potong seorang perawat perempuan yang tengah berlari sambil membawa sekotak cairan mirip NaCl.
Chanyeol kembali berlari, peluhnya sudah bercucuran, sudah setengah jam ia membawa Tzuyu dan meminta pertolongan namun tidak ada yang menanggapi. Melihat banyak orang yang terluka, Chanyeol beranggapan jika terjadi kecelakaan, tapi Tzuyu juga membutuhkan pertolongan.
"Oppa," ringis Tzuyu lagi meremas kemeja Chanyeol.
"Bertahanlah Tzuyu,"
"Aku--aah!"
"Jungkook akan segera datang, bertahanlah aku akan mencari pertolongan,"
Chanyeol membenarkan posisi Tzuyu yang sudah kehabisan tenaga, berulangkali tangan wanita itu jatuh terkulai dan ia hampir hilang kesadaran.
"Permisi, bisa tolong--"
"Maaf Tuan, keadaannya darurat--"
"Hei! Dia akan melahirkan! Apa ini tidak darurat?!" Chanyeol kembali diabaikan.
Lelaki itu kehabisan cara, ia melihat orang-orang berlarian berlalu lalang, beberapa dokter dan perawat yang ia temui mengatakan agar Chanyeol membawa Tzuyu ke ruang bersalin, lantas bagaimana jika tak ada satupun yang menunjukkannya? Dan apa yang akan terjadi pada Tzuyu?
"Oppa!" teriak Tzuyu ketika kontraksinya kembali ia rasakan, Chanyeol menoleh, darah yang Tzuyu keluarkan semakin banyak.
"Astaga!" Chanyeol menoleh pada seorang wanita paruh baya yang mendekat.
"Apa yang kau lakukan? Dia istrimu?"
"Bukan, dia adikku," jawab Chanyeol cepat.
"Air ketubannya sudah pecah, dan ia juga mengalami pendarahan, ia harus segera melakukan persalinan, ini akan sangat berbahaya bagi Ibu dan bayinya,"
"Benarkah?"
"Jika air ketubannya sampai habis, sementara bayi itu belum lahir maka tidak akan bisa melahirkan dengan cara normal, sedangkan jika menunggu caesar itu juga bisa berbahaya karena mungkin bayi akan keracunan ketuban, pendarahan yang banyak juga akan membahayakan Ibunya karena kehabisan darah, dan terlalu lama menunggu bisa membuat sang Ibu hilang kesadaran karena kelelahan,"
Chanyeol menatap Tzuyu yang kini sudah hendak memejamkan matanya, wajah wanita itu benar-benar pucat.
"Aku mohon, tolong aku, selamatkan adikku dan bayinya,"
"Aku tidak bisa--"
"Kenapa? Tolonglah, aku sudah meminta bantuan pada semua yang kutemui tapi mereka mengabaikanku," Chanyeol kembali menangis, ia semakin takut setelah mendengar pernyataan wanita tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/168742889-288-k351748.jpg)
YOU ARE READING
Love In Sorrow [Again] [COMPLETED]
FanfictionJika cinta bukan pilihan, maka kita tak bisa memilih tentang siapa yang akan kita cintai. Sejatinya hati yang menuntun rasa ini berlabuh, dan hati sendiri yang memilihnya. Tentang bagaimana sungai yang mengalir dan menemukan muaranya, pun dengan seb...