Di antara baris petani yang baru kembali,
memanggul cangkul berlumpur di atas bahu keriput dan tawa riang anak-anak berseragam,
Walau putih tak lagi bersih dan merah tak lagi kentara.
Di bawah bentang jingga yang menggerogoti angkasa
dan kobar surya yang semakin sekarat saja,
Aku masih menunggu.
Menatap jauh-jauh,
meski tahu sosokmu tinggal khayal di penghujung senja kelabu..
.
.-Edit dari puisi 'Senja Kelabu', Kuro suka puisi ini jadi enggak Kuro ubah jauh-jauh-
Kuro Renjiiro
17 Feb 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Serakan Aksara
PoetryKata layaknya batu bata, susunannya membangun banyak hal. Gedung, rumah susun, besar atau kecil, modern atau klasik, bergantung pada susunannya. Kata telah lama menjadi permainan di ujung-ujung lidah dan jari-jemariku. Setelah cukup lama pergi, kini...