bagian 03 (terpecah lalu kembali)

7 2 0
                                    

Suara isak tangis Hyuna pun terdengar dari balik pintu salah satu dari kamar kecil....

Aku pun mendekati pintu tersebut dan mulai berbicara.....

Hyunaaa.....apa kamu tak apa-apa?,apa luka mu parah mari pergi ke UKS untuk memberi plaster untuk pipimu - kara

.......

Hyunaaa...
(Sudah berkali kali aku memanggil namanya namun tak ada sahutan)

Kenapa?, Kenapa kamu meninggal kan aku kara?-hyuna

Ehhh, Hyuna aku pergi untuk memanggil guru tolong jangan salah sangka....-kara

Isak tangis Hyuna pun semakin kencang mungkin kah aku yang ceroboh meninggal kan dia sendiri?

Hyuna aku,aku minta maaf - kara

Kenapa minta maaf?,mungkin aku yang salah paham kara terima kasih sudah memanggil guru - Hyuna

Dia berkata seperti itu namun ia tak kunjung keluar dari kamar mandi....aku pun mencoba memanggil nya lagi dan ia pun keluar dengan para sembab dan pipi yang terlihat sangat bengkak, (Hyuna yang malang padahal dia hanya ingin melerai)

(Aku tak bisa tinggal diam...)

(KRIIIINNNGGGG)

Waktunya jam makan siang, telah pipi Hyuna tertempel plaster kami pun pergi ke kantong untuk makan siang

Apa yang kamu mau kara akan aku pesankan?

Aku pesankan saja kimbab alpukat -kara

Ah baik lah, tunggu lah sebentar

Baik!!...-kara

10 menit setelah nya Kim yura duduk tepat di depan ku dan berkata

Apa dia baik-baik saja?- yura Kim

Maaf apa yang sedang kamu tanyakan adalah temanku yang melindungi mu tadi?

I,iya apa dia baik-baik saja?-yura

Ah,iya dia baik-baik saja,anda sendiri bagaimana?-kara

......

Emmm....saya bertanya apa anda juga baik-baik saja?- kara

Iya aku baik bisakah aku meminta tolong padamu untuk mengatakan permintaan maaf dan terima kasih?-yura

Kenapa harus aku?, bila memang kamu tulus maka katakan saja sendiri-kara

Ah itu.....

Ada apa?-hyuna

Ah, Hyuna sudah datang katakan lah sendiri nona Kim yura!-kara

Ehhh,mmm....begini,apa kamu tidak apa-apa?- yura

Ah ya tentu saja aku baik-baik -hyuna

Maaf dan terima kasih ya Yuna -yura (dengan air mata yang jatuh begitu saja)

Yura pun memegang tangan Hyuna dengan sedikit gemetar,lalu tanpa fikir panjang aku malah mengajak ia berteman

Yap dan kami bertiga pun menjadi teman saat itu.....


Namun tanpa kami sadari violin Kim sudah menaruh dendam pada kami bertiga

four girl'sWhere stories live. Discover now