Puisi 2 : Bahayanya Menatap Lawan Jenis

585 37 3
                                    

Awalnya cowok itu biasa saja
Tak tampan maupun istimewa
Namun, muka tanpa ekspresi itu luar biasa
Bila kautanya, "penasaran?" aku jawab, "iya."
Mataku sudah tidak mampu dijaga
Menatapnya diam-diam tanpa berdoa dan tak takut dosa
Beberapa detik kemudian, aku sudah jatuh cinta

Aku menunduk
Jantungku berdetak
Detakan yang tak bisa ditebak
Ku ingin pergi sejauh kaki bisa menapak

Jujur... lesung pipinya melemahkan rasaku padanya
Itu semacam cacat yang tidak bisa kuterima
Kumemandang jelek saat dia melukis senyumnya
Sungguh aku tak suka cowok cacat seperti dia

Namun, ku tak bisa tanpa melihatnya
Setiap hari selalu kuharapkan kehadirannya
Mataku mencari dia ke mana-mana
Ketika ketemu, ada grogi menerka
Ku tak tahan untuk tak melihat wajahnya

"Ya Allah, bagaimana aku bisa melupakannya?
Menghilangkan perasaan ini padanya?
Katakan kepadaku aku sedang bernafsu, bukan jatuh cinta
Semudah dan sesulit inikah orang yang jatuh cinta?"

Solo, 9/2/'19

Inspirasi didapat dari pengalaman nyata. Penulis jatuh cinta pada pendangan kedua

My Poetry to You 🔚Where stories live. Discover now