Iceberg,Rhode and Me

5.3K 341 8
                                    

Attar dan Juan duduk diam didalam meeting room. Ingatan mereka kembali disaat mereka berdua melakukan hal konyol yang menghancurkan hidup seorang gadis. Attar mengusap kasar wajahnya. Mengingat bahwa Zerra adalah gadis yang ia perkosa 9 tahun silam. Bulu kuduk nya meremang,apakah Zerra mengenalinya? Apakah Zerra tau bahwa dialah lelaki bejat yang merenggut keperawanannya? Apa mungkin Zerra mengetahuinya dan bersikap seperti itu terhadapnya? Aarggg!! Attar menjambak rambutnya frustasi.

Di samping Attar,Juan terlihat hanya diam mematung. Fikirannya menerawang jauh mengingat kenangannya bersama Zerra 9 tahun lalu. Zerra yang lugu,manis,Zerra yang menenangkan.

BRAAKK!!

"So...you guys,lagi ngapain? Mengenang masa lalu?" Zerra muncul dengan tangan dilipat didada. Baik Juan maupun Attar tak ada yang berani bicara. Mata mereka terpaku menatap wajah cantik namun terkesan arogan.

"Well...saya tidak berniat mengganggu kalian bernostalgila. Tapi Mr. Berg,anda ada tamu..."

Attar mengangkat sebelah alisnya. Ketika Zerra menyingki seorang wanita seksi berjalan melewatinya.

Aria.

Aria tersenyum manis.

"Hei guys! How are you?!" Sapaan Aria tidak digubris keduanya. Saat Zerra hendak melangkah keluar Aria meneriaki namanya,membuat wanita itu memutar bola matanya dengan sebal.

"Zerra! Wait! Guys! Juan,remember her?! She is your ex!" Serunya girang sambil menarik Zerra mendekati Juan yang sedari tadi tak mengalihkan matanya dari wajah Zerra.

"I know..." Juan menjawab pelan sambik terus menatap lekat ke manik coklat itu.

"Zerra,kamu ing~"

"So what?!"

"Hah?!"

"Ck! So what Aria?! Ini bukan sesuatu yang penting yang harus diingat!" Zerra melepas tangan Aria yang melingkari lengannya. Aria masih terpaku dengan kejudesan mantan pacar Juan yang dulu sangat ramah dan manis. Zerra hendak meninggalkan ruangan itu ketika tiba tiba sebuah tangan menahan lengannya.

"Kita perlu bicara Ze..." suara Juan terdengar penuh pengharapan. Zerra membalikkan badan menatap Juan.

"Sorry sir. I don't think there's anything we need to talk about since that night. Let's just say we don't know each other. understand ?!" Zerra menepis tangan Juan namun Juan malah menarik tubuh wanita itu kedalam pelukkannya.

"Im sorry Ze,i'm so sorry...forgive me,please Ze...i'm so sorry" lelaki itu mengecup puncak kepala Zerra sambil memohon maaf dengan suara bergetar.

Dengan kasar Zerra mendorong tubuh Juan membuat lelaki itu terkejut. Mata lelaki itu membola dan terlihat memerah. Zerra hanya menyipitkan matanya sambil menaikkan sebelah bibirnya. Seperti mengejek. Yeah...memang itu niatnya. Mengejek lelaki dihadapannya.

"Ck,i told you. Berpura puralah kita tidak pernah saling mengenal,sir" Zerra pun meninggalkan ruang dengan senyum sinisnya.

Juan terpaku,menatap punggung Zerra yang menjauh. Dadanya sesak,airmatanya hendak meleleh keluar. Lelaki itu mengerjapkan matanya cepat. Attar menepuk bahunya pelan. Juan menunduk,tersenyum pedih.

"Apa yang sebenarnya telah kamu lakukan pada Zerra,Juan?" Aria menatap sahabatnya yang kini berwajah sendu. Lelaki itu hanya tersenyum kecil. Berusaha menyembunyikan sesak yang menggunung di dada.

"Apa yang dapat aku lakukan untuk mendapatkan maaf nya Ria?" Juan bersuara pelan. Aria mendengus pelan. Lalu berdiri dihadapan sahabatnya sambil tersenyum lebar.

"Cari tau yang dia suka,kirim bunga,coklat,hadiah...buku!! Zerra suka baca novel!" Aria menjentikkan jarinya sambil berseru girang. Wanita itu mengingat bahwa mantan pacar Juan adalah seorang kutu buku. Juan sumringah. Sebiji bohlam terang memancar diatas kepalanya. Sepertinya dia tau apa yang akan dilakukannya untuk menebus dosanya pada Zerra.

Hello Mr. Iceberg, I Love You!Where stories live. Discover now