Meet Me,Your Past.

Start from the beginning
                                    

Lagi,lagi dan lagi wanita itu memotong ucapan Attar?! Dan pergi seenak jidatnya?! Yang bos siapa sih sebenarnya?! Aarrgghhhhh!!

*

Zerra tiba dilobby tepat ketika sebuah sedan BMW hitam berhenti tepat di depan kantor. Zerra melihat supir sedang membukakan pintu. Dan seorang lelaki gagah keluar dari dalam mobil sambil mengancingkan jas mahalnya.

"Mr. Juan Rodrigues?" Zerra mengulurkan tangannya yang disambut oleh lelaki berkulit coklat itu. Lelaki itu tersenyum lalu mengangguk.

"Yes,i am. Miss...?"

"Please...Mr. Attar sudah menunggu anda di ruang meeting. This way..." zerra melangkah mendahului Juan yang mengernyit heran dengan sikap wanita cantik itu. Bahkan wanita itu tidak menyebutkan namanya. Juan menggeleng gelengkan kepalanya.

"So...may i know your name? Please?" Didalam lift Juan kembali bertanya. Wanita itu sama sekali tidak menatap matanya. Justru Juan melihat wanita itu seperti membencinya?

"This way,sir..."

Lagi. Wanita itu berjalan mendahuluinya setelah pintu lift terbuka. Juan menghela nafas geram.

"Ma bro!" Sebuah pelukkan menyambut kedatangan Juan. Attar dan Juan adalah sahabat. Terakhir mereka bertemu adalah...
Juan tersenyum miris,hatinya perih. Ingatan terakhir kali bertemu Attar membuatnya kembali merasakan perih itu.

"Eherm! Sir,yang lain sudah menunggu...silahkan"

Attar mendengus geram,Juan berpaling menatap Attar sambil mengangkat dagunya.

"She's crazy rude,dude! I hate her!! Damn!!"

Juan tertawa terbahak melihat sahabatnya meruntuki nasibnya mempunyai sekertaris cantik berotak konslet itu. Crazy rude?! Yeah...that's right. Wanita cantik itu memang ketus dan bermulut tajam. Dibalik attitude buruknya,tak bisa dipungkiri bahwa wajah yang wanita itu miliki membuat Juan terpesona.

Dan sepanjang meeting berlangsung pun Juan sering kali melirik wanita itu. Sekertaris Attar itu mencuit hatinya. Seakan ada magnet yang membuat mata Juan tak mampu berpaling dari wajah itu. Dan anehnya lagi,wanita yang hingga saat ini tidak diketahui namanya itu tak pernah memandangnya. Miris!

Juan melihat Sekertaris Attar merapikan beberapa dokumen dihadapannya. Juan menghampiri wanita itu dan memperhatikan bagaimana jemari lentik itu bergerak lincah.

"Apa sekarang saya boleh tau nama anda,miss?" Juan masih bersabar menunggu jawaban wanita itu.

"Saya takut nama saya tidak bagus untuk kesehatan jantung anda,sir" Zerra menjawab tanpa memandang. Attar terbahak mendengar jawaban Zerra yang terlalu percaya diri itu. Juan tersenyum manis,menahan lengan zerra dan menghulurkan ponselnya.

"Give me your name and number,please"ucapnya lembut. Zerra berbalik dan menatap tepat dimanik mata Juan.memiringkan kepalanya dan menatap datar Juan seraya menyebutkan nama lengkapnya. Yang sedetik kemudian membuat juan membiarkan ponsel nya meluncur ke lantai.

"Zerra. Zerra Anggraini. Remember me,sir?" Lalu Zerra menepis pelan tangan Juan yang masih memegang lengannya sambil berujar pelan.

"See? I told you. Mengetahui nama saya tidak baik untuk kesehatan jantung anda,sir"

Juan terpaku. Jantungnya bertalu talu namun menyakitkan dalam waktu bersamaan. Zerra. Dia ingat wanita itu. Zerra adalah wanita itu. Wanita yang sudah menghantui dirinya dengan rasa bersalah. Juan menyentuh dadanya yang nyeri. Rasa sakit itu kini berpuluh puluh kali lipat. Zerra,setelah sekian lama. Akhirnya dia bisa bertemu lagi dengan Zerra.

Attar menatap heran reaksi Juan. Zerra. Zerra Anggraini? Sepertinya ia pernah mendengar nama itu,tapi dimana?. Juan terlihat pucat dan memegang dadanya. Attar mengutip ponsel Juan dan menepuk pelan bahu sahabatnya.

"It's her...it's her..."ucapan Juan dengan bibir bergetar membuat Attar heran. Juan mencengkram erat bahu Attar secara tiba tiba.

"It's her Aberg! It's her! Zerra! Kekasihku yang kuserahkan kepadamu untuk kau nikmati satu malam. It's her! Do you remember her?! Gadis polos yang kujadikan tumbal untuk sebuah lamborghini?! It's her Aberg! It's her!"

Dan sekali lagi ponsel Juan meluncur kelantai. Attar terpaku. Jadi,Zerra adalah....dia adalah.....

TBC.

😘😘
Kritik dan saran anda sangat membantu penulis dalam berkarya lho.
Dan jangan lupa jejaknya....

Wir sehen uns wieder
😘😘😘

And this is our Juan Rodrigues

And this is our Juan Rodrigues

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hello Mr. Iceberg, I Love You!Where stories live. Discover now