5. The Valuey Princces

27 1 0
                                    

"Dream is a wish your heart make"

***

Aku merasa, tempat tidurku sangat nyaman. Dan, yang lebih nyamannya lagi aku bisa tidur dengan nyenyak tanpa bermimpi. Karena, terkadang mimpi yang kualami bukanlah suatu hal yang kuinginkan, kebanyakan itu adalah mimpi yang menyeramkan.

Aku rasakan seseorang menyentuh lenganku dan mencoba untuk membangunkan diriku yang sedang terlelap.

"Akhirnya dia datang juga kesini. Ini adalah waktu yang sudah kutunggu tunggu" kata seseorang yang terdengar samar ditelingaku. Anehnya, aku belum pernah mendengar suara itu sebelumnya.

Akupun mencoba bangun untuk memastikan siapa orang yang bisa menyelinap masuk ke kamarku yang sudah kukunci berkali- ka--oh, aku lupa. Aku tidak sempat menguncinya karena rubah licik asing yang masuk ke kamarku.

Akupun membuka mataku untuk memastikan siapa orang yang masuk ke kamarku ini. Aku duduk dalam kondisi mata yang terpejam

"siapa kau?" bilangku.

Ku dengar sebuah langkah kaki mendekat kearah diriku. "Perkenalkan, aku princess Valuey" bilang seseorang dengan cara berbisik ditelingaku.

Aku terkekeh. Princess manapun pasti tidak akan ada yang mau menemui gadis seperti diriku. Dan, gadis mana yang percaya bahwa seorang Princess akan datang kepada kita secara tiba-tiba.

Well, mungkin Sofia The First

Tapi Sofia kan hanya seorang anak kecil dan aku adalah gadis yang sudah berumur 15 tahun atau dapat dibilang, lebih Dewasa dibandingkan dengan Film Disney favoritku itu.

Aku membuka mataku untuk memastikan apakah syndrom aneh dalam sehari mungkin berlanjut menjadi dua hari? Itu mungkin saja.

Kulihat aku sedang tidur di sebuah tempat tidur yang bernuansa biru dan kamarnya benar benar luas, sangat terbalik dengan kamar loteng kecilku itu. Aku mengusap mataku karena tidak percaya akan apa yang sudah kulihat.

"Ini pasti mimpi" bilangku kepada seseorang yang mengaku bahwa namanya ialah--Princess Valuey kutataplah muka sang orang yang mengaku Princess itu.

Aku seperti pernah bertemu dengannya. Tapi dimana ya?

Dia tersenyum kepadaku. "Senang bertemu denganmu, aku putri dari Seamers" dia berbicara dengan anggun dan berpakaian dengan anggun dan begitu juga caranya berlaku, sangat anggun.

Dia menarik tanganku dan membawaku ke sebuah tempat. "Hei, princess" kataku kepadanya. "Jangan bilang kau princess gadungan yang menculikku"

Dugaanku mungkin saja benar.

Tetapi Princess-- yang kuanggap gadungan itu hanya tersenyum. "Untuk dipercayai oleh seseorang memang butuh tantangan" kata dirinya kepadaku sambil tersenyum.

Aku merasa sepertinya dirinya memang terlalu suka memamerkan senyuman miliknya.

"Hei, pamer itu tidak baik" kataku kepadanya. Dia memang sangat cantik, tapi kecantikan yang ia miliki sangat keterlaluan. Mungkin dia menggunakan skincare yang berlebihan.

Dream Land (Teen Story)Where stories live. Discover now