16

1.8K 118 18
                                    

Malam itu tampak begitu ramai di kediaman pasangan Shani dan Gracia yang berada di perumahan elit di pulau bali.
Di halaman rumah mewah itu berdiri tenda putih yang di sekeliling rumahnya juga banyak papan bunga bertuliskan turut berduka cita.

Abi, anak laki laki berumur 10 tahun putra dari pasangan Gracia dan Shani baru saja bangun tidur, tidur yang tidak nyenyak baginya setelah ia di tinggal oleh semua anggota keluarganya yang masih berada di rumah sakit.

Ia tahu bahwa papinya baru saja mengalami kecelakaan kecil yang membuatnya harus di rawat di rumah sakit maka baginya tidak masalah di tinggal sendirian hanya dengan mba ranita dan satu supir seperti saat ini.

Saat sampai di tangga terakhir pandangan anak itu tertuju pada kedua cicinya dan juga mami nya yang tengah bersimpuh di lantai menghadap satu jasad yang tertutup kain putih.
Ia pun berlari mendekat lalu menghampiri sang mami.

"Mami ?"
Panggilnya kepada Gracia yang tengah menangis.

"Abi ...sini sayang" ujar Gracia melambaikan tangannya pada jagoannya agar mendekatinya.

Abi pun duduk disebelah maminya.

"Mami ada apa ? Kenapa rumah kita jadi ramai ? Terus Siapa yang tidur itu ?"
Tanya nya dengan wajah polos.

Seketika air mata Gracia tumpah kembali. Ia tidak tega mengatakan yang sebenarnya pada anaknya bahwa seseorang yang Abi maksud adalah papinya yang sudah terbujur kaku.

Karena tak ada jawaban dari sang mami ia pun menoleh ke samping kirinya di mana kedua cicinya yang juga tengah menangis duduk.

"Ci lin lin ada apa ? Kok kalian menangis ?"
Tanyanya.

"Dek ...papi dek ...papi kita" ujar Celline terbata bata yang semakin membuat nya penasaran. Abi pun menoleh ke jasad tertutup kain putih itu dan berfikir keras untuk menebaknya.

"Ci, siapa yang tiduran disitu ? Kok dia di tutupi kain putih ? nanti dia ngak bisa nafas dong ?"
Jika keadaan tidak seperti ini pasti baik Celline, Eve atau Gracia akan tertawa mendengar pertanyaan Abi itu.

"Dek ...dia memang sudah ngak bisa bernafas.' jawab Celline.

"Ohh gitu, lalu siapa dia ?"
Tanyanya lagi.

"Papi ..'
Jawab Celline pelan.

"Papi ? ngak mungkin ci !! Cici jangan bilang gitu dong, cici kok doain papi meninggal ya ??"
Ucapnya kesal.

"Tapi itu yang sebenarnya de, papi ...papi udah pergi'

"Ngak mungkin ci, cici pasti bohong !! Mana mungkin orang yang tiduran itu papi' kata Abi penuh emosi.

"Mi, dia bukan papi kan ?" tanyanya pada Gracia.

"Dia papi kamu de ...' jawab Gracia lalu kembali menangis.

"Kalian bohong !! Ini semua bohong !! Papi abi masih hidup ...!! Mami bohong !! Cici juga !! Abi benci kalian' teriak Abi sembari memukuli Celline dan juga Gracia.

Cindy yang berada di belakang bocah itu pun memeluknya.

"Tenanglah bi, jangan kayak gitu sayang' ucap Cindy dengan suara seraknya.

"Tante, papi masih hidup kan ? Dia bukan papi kan ? Iya kan ?"
Tanya Abi kepada Cindy.

"Dia papi kamu, papi sudah pergi jauh ...'

"Ngak mungkin tante !! Tante juga bohong ...!!.

"Ngak, ..dia benar papi kamu ...dia sudah pergi ...'

"Ngak !! Ngak !!"

"Ngakk ...ngak...'

Puk puk puk..

GRESHAN FAMILY ( Final )Where stories live. Discover now