part 5

791 72 12
                                        

Prilly duduk melamun diatas kursi membuat Tica Memandangnya heran, pasalnya tadi prilly memberi tugas pada Para Anak muridnya untuk mewarnai, dan setelah selesai Harus di kumpulkan.
Tica yang sudah menyelesaikan tugasnya pun hendak mngumpulkam buku mewarnai miliknya.namun ketika ia memanggil gurunya, Prilly sama sekali tak menyahut. Jangan kan menyahut menoleh saja tidak!

"Bu gulu.. Tica udah selesai" ujar Tica untuk kesekian kalinya yang kembali tak dk respon oleh prilly membuat gadisanis itu cemberut dengan pipi mengembung yang begitu menggemaskan.

"Bu gulu!!" panggil Tica yang mulai Kesal dengan menarik rok yang prilly kenakan hingga mengakibatkan prilly terlonjak kaget dan tanpa sengaja menyenggol setumpuk buku miliknya hingga jatuh berhamburan ke lantai.

Prilly yang melihatnya meringis dan merutuki dirinya sendiri yang bisa bisanya melamun di saat jam pelajaran seperti ini,

"Bu gulu.." Prilly segera menolehkan Kepalanya keasal suara itu yang terdengar merengek, entah apa yang trjadi pada anak itu hingga  merengek seperti ini

"Ah iya Tica? Ada apa? " tanya prilly membuat Gadis manis itubsemakin membrengut dan kembali mengembungkan pipinya, aish! Prilly yang melihatnya serasa ingin mencubit anak itu dan menciumnya berkali kali..

"Mau ngumpulin tugas, dari tadi Tica udah panggil bu gulu tapi gak bugulu jawab" Ujar Gadisanis itu degan rengekan manja membuag prilly terkekeh pelan, namun dalam hati ia Mengumpati Dirinya sendiri yang bisa teledor seperti ini

"Mana bukunya?" tanya prilly, Tica pun segera menyerahkan buku tersebut ke tangan prilly yang tengah mengadah

"Ya udah Tica duduk lagi yah" Ujar peilly setelah mendapatkan buku tica  kemudian beralih untuk membereskan kekacauan yang ia buat.

"Tuca bantu ya bu" ujar Tica yang sudah ikut berjongkok dan memunguti sejumlah kertas yang berserakan membuat prilly tersenyum

"Anak baik, dia peduli dengan orang lain seperti ayahnya.." batin prilly tanpa sadar mulai memuji Ali

"Ini bu" seru Tica Menyodekan kertas yang ia kumpulkan yang di terima dengan senang hati oleh prilly.

"Makasih ya sayang" Ucap prilly mengusap sayang Rambut Tica yanh di kuncir kuda itu, membuat sang pemilik memejamkan mata menikmati usapan itu.

"Yah..." Prilly menyerngit heran  kala Tica mengeluh saat ia  menghentikan usapannya di Kepalanya.

"Kenapa Tica?" tanya prilly penasaran

"Kok belhenti?" Bukannya menjawab,Tica malah balik membuat prilly semakin  keheranan dan penasaran.

"Emang kenapa hem?"tanya prilly gemas mencubit Pipi gadis itu pelan

" Pengen di kayak gituin lagi.." Rengek Tica membuat prilly bingung

"Di giniin?" tanya prilly kembali mengusap Kepala tica yang di balas dengan anggukan oleh anak itu

"Tica suka?" Tica mengangguk penuh semangat sebagai jaqab Lalu menubruk tubuh prilly dan memeluk lehernya erat

"Tica pengen punya mommy kayak temen temen.. "

'Deg

Perkataan polos Tica membuat prilly termenung, dan  mencoba memahami apa yang sebenarnya Gadis kecil itu rasakan .

"Bukannya Tica udah punya mommy ya?" tanya prilly pelan dengan mengusap Punggung mungil itu lalu membawanya ke gendongannya  kemudian meletakan Buku buku di tangannya ke atas meja.

Prilly mengusap punggung gadis mungil tersebut dengan penuh kasih sayang, membuat Gadis mungil itu dengan nyaman menyenderkan kepalanya di bahu prilly

"Mommy udah pergi.."

Prilly menghentikan Usapan tangan nya di punggung gadis tersebut sejenak, kemudian melanjutkanya kembali di sertai dengan pelukannya yang semain mengerat di tubuh mungil gadis berusia 5 tahun itu, prilly mulai paham kenapa Tica Begitu suka Di manja dan suka mencari perhatiannya. Gadis kecil ini ternyata begitu merindukan sosok figur seorang ibu di sampingnya, dan dia iri dengan teman temannya yang mempunyai seorang ibu

"Tica pengen di gendong sama Mommy hiks" tangis Tica pecah di pelukan Prilly, membuat Prilly tak tega melihatnya

"Hey, kok nangis sayang. Udah ya jagan nagis lagi.. Nanti cantiknya ilang loh.." bujuk prilly agar Tica mau menghentikan tangisannya..

"Tica kangen mommy" lirih Tica, prilly yang mendegarnya pun turut merasa sedih dan tanpa sadar ikut menitihkan Air mata

"Jangan nangis lagi ya sayang, gadis Cantik dan kuat seperti Tica gak boleh nangis, " Prilly menghela nafasnya setelah mengatakan itu kemudian mengusap Pipi tembam gadis itu dan mengecup kening
lama kening Tica.berusaha memberitahukan bahwa  semua akan baik baik saja.

"Tica boleh gak manggil bu gulu dengan sebutan mommy" prilly tersenyum menanggapi ucapan gadis itu  mengangguk mengiyakan ucapan Tica tanpa pikir panjang. Toh prilly tak akan rugi jika menyenangkan hati Tica bukan?

Tbc..

Memory [ TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now