+10. truely a blessing

12.5K 3.3K 534
                                    

hampir lupa update hhhshshshhs

Yang berikutnya Hyunae ketahui adalah dirinya sibuk mengaduh di ruang kesehatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang berikutnya Hyunae ketahui adalah dirinya sibuk mengaduh di ruang kesehatan. Lukanya beberapa kali disentuh dan ditekan tanpa belas kasih oleh seorang medis lelaki dengan balutan kaus putih tersebut. Tinggi, tegap, tampan. Tapi tetap saja rasa sakit yang bercampur perih itu tidak bisa dibohongi.

Rasanya ingin sekali Hyunae protes, namun ia masih tahu diri. Ia telan lagi berbagai macam kalimat yang ia siap katakan sampai lelaki di depannya ini menggesek lukanya dengan kain kasa dengan salep herbal.

"Sebentar—aw! Astaga!" pekik Hyunae terdengar satu ruangan. Setiap bangsal dibatasi oleh sekat tipis berwarna putih dengan renda bunga kamelia. Persetan dengan harga diri.

Yang mengobati malah membalas dengan acuh, "Sebentar, jangan manja."

Hyunae melotot. Apa-apaan kata-kata tadi? Ia bahkan hampir mati rasa di betis kiri, dan malah diejek manja oleh si pemuda dengan jas putihnya ini? Memangnya tidak ia tahu betapa brutalnya si Bae Jinyoung tadi dalam mengayunkan pedangnya? Keterlaluan. Jika masih ada tenaga, mungkin sudah Hyunae tampar.

"Hei, om—"

Gantian si pemuda yang melotot. "Om!? Aku ini kakak kelasmu!"

Terjadi aksi saling melotot di antara mereka. Kedua bola mata Hyunae hampir saja keluar dari tempatnya. Manik teduh bagai pinggir dermaga itu menganalisa, memeta wajah si adam yang memang terlihat lumayan muda.

Cuman cara bicaranya sok bijak. menggurui, dan Hyunae benci.

"Kakak kelas? Lalu, kenapa di sini? Sekolah kan sekarang hanya diisi oleh calon peserta didik?" tanya Hyunae dengan penasaran. Membuat si adam mendengus, tadi saja macam singa betina, sekarang malah tanya-tanya.

"Aku sukarelawan." tapi tetap dijawab oleh si pemuda, "Lagi pula, kudengar tahun ini tesnya lebih brutal daripada tahun semalam."

Mengingat beberapa hari ini tubuhnya dipenuhi dengan luka-luka, Hyunae hanya bisa mengiyakan diam-diam. Ia meringis dalam hati, menangisi bagaimana luka-luka itu sudah bercampur warna dan bukan hanya merah lagi, namun juga hitam.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BlessedWhere stories live. Discover now