enam belas

2K 217 9
                                    

Irene melangkahkan kakinya dan bersenandung pelan. Ia menggunakan earphone dan mendengarkan lagu dengan volume sedang. Irene tak sadar sudah menjadi pusat perhatian dari ia tiba di kampus.

Sesekali juga Irene meloncatkan dirinya secara pelan dan tetap bersenandung pelan. Ia berhenti melangkahkan kakinya, karena ada seseorang yang menghalanginya.

"Oh why... beoleuscheoleom nae mam-i.. neoleul bulleowa.."

Irene menutup bibirnya dengan kedua tangannya. Ia terkejut melihat Sehun berada di hadapannya dengan raut wajah yang datar.

"Kak Sehun," panggil Irene.

Sehun menatap Irene sekilas dan membalikan badannya untuk melangkahkan kakinya menuju kelas. Irene hanya bisa melongo dan heran dengan perilaku Sehun. Dan.. kali ini ia akan melakukan kebiasaannya.

"Kak Sehun! Tungguin dong!"

Irene berlari mengejar Sehun dan menyamakan kecepatan berjalannya. Ia melepaskan earphone dan memasukan ponselnya ke dalam tas.

"Kak Sehun masuk jam berapa?" tanya Irene, "kalau masuk sama Pak Rio.. bapaknya ga masuk, dia ada urusan keluarga."

Sehun masih diam.

"Kak Sehun, kenapa kakak ga jadi idol aja? Soalnya kakak cocok jadi idol," ucap Irene.

Sehun terdiam dan menghentikan jalannya. Ia menolehkan kepalanya kepada Irene dan menghela napas. Irene sangat berisik.

"Diem."

Irene menggelengkan kepalanya dan tersenyum lebar, "Engga mau."

"Bae Joohyun," tegur Sehun.

Irene tetap menggelengkan kepalanya, "Oh Sehun~"

Irene itu keras kepala dan Sehun bodoh tak bisa mengingatnya. Irene itu ceria dan Sehun bodoh tak bisa menatap Irene lebih dari 5 detik.

"Kak, tahu ga sih kak.. cewek yang bareng kakak kemaren cakep loh," puji Irene.

Sehun terdiam mendengar ucapan Irene.

"Namanya siapa, kak?" tanya Irene, "dia cantik banget, 'kan?"

Sehun menghela napas dan menjawab, "Ya, dia cantik. Berhentilah berbicara, Bae Joohyun."

Irene tertawa mendengar ucapan Sehun. Irene tahu bahwa Sehun akan mengakui bahwa Hayoung itu cantik dan dirinya juga merasa bahwa Hayoung itu benar cantik seperti orang-orang bilang.

"Tahu ga sih, kak? Kita itu bisa memaafkan seseorang, walaupun kesalahannya sangat menyakitkan. Ga ada yang ga bisa di dunia ini, kak. Tuhan saja bisa memaafkan umatnya, kenapa kita yang umatnya saja tidak bisa memaafkan sesama?" kata Irene, "ga baik untuk diri sendiri, kak.. iya, ga baik kalau kita selalu keinget dengan kesalahan mereka."

Sehun diam.

"Kalau kita emang susah untuk maafin mereka, pertama-tama kita memaafkan diri sendiri dulu. Dengan cara memaafkan diri sendiri, perlahan-lahan kita juga bisa memaafkan mereka. Kenapa kita harus memaafkan diri sendiri? Tentu aja untuk engga keinget dengan apa aja yang mereka lakuin ke kita. Iya, kita boleh ngingat, tapi untuk dendam ga boleh apalagi ngebales semuanya," ucap Irene.

Sehun tetap diam.

"Kita semua berhak untuk bahagia, kak. Kakak berhak bahagia dengan pilihan kakak. Dan aku juga berhak untuk bahagia bersama kakak ataupun orang lain," ujar Irene, "tenang saja kak, untuk saat ini aku masih berjuang untuk mendapatkan kakak."

Sehun menggelengkan kepalanya dan pergi meninggalkan Irene, "Gila."

tsundere ❝✔❞ - Irene SehunWhere stories live. Discover now