I

6.9K 922 109
                                    

reine menopang dagunya dengan tangannya sambil memandang jendela. sesekali ia memandang kearah tubuh yang penuh luka itu terbaring di kasur putih kamar pasien.

reine menghela nafasnya sambil mengambil roti yang ada di night stand sebelah kasur pasien.

ia pun memakannya sambil berpikir, 'kapan si anjing ini bangun? udah 1 jam gue nunggu anak ini biar sekedarnya buka mata dulu gitu'

reine pun memakan rotinya sambil bersandar di kursinya dengan pasrah. ia pun memejamkan matanya berusaha untuk tertidur.

ia seketika mengingat kejadian pada tengah malam tadi.

ia hanya sedang berjalan menuju rumahnya karena ia baru selesai mengerjakan tugasnya dirumah alise, temannya.

saat ditengah perjalanan, ia tiba-tiba melihat seorang laki-laki yang entah kenapa bisa lewat dengan santai di tengah-tengah truk yang sedang mengebut.

alhasil, laki-laki itu pun tertabrak truk itu. ia langsung terpental sekitar 4 meter dari tempat kejadian.

ia mendarat tepat didepan reine. karena kaget, reine pun langsung menjauh dari 'benda' yang terjatuh didepannya.

saat reine mendekati 'benda' itu, ia tambah panik saat tau 'benda' itu adalah manusia. jaket kulitnya yang tebal pun robek dan wajahnya penuh dengan luka.

reine pun langsung menelfon ambulans dan untungnya mereka datang dengan cepat. reine pun ikut naik ke ambulans itu karena disuruh oleh orang-orang yang mengangkat tubuh yangyang.

mereka beralasan bahwa reine adalah satu satunya orang yang ada di tempat itu saat kejadian berlangsung. sopir truk itu kabur entah kemana.

dan ya, reine berakhir dengan kondisi seperti ini. mengantuk dan lelah. ia sebenarnya ingin langsung pulang dan merebahkan dirinya di kasur empuknya. namun, si anjing ini menghalanginya.

untungnya, ia sudah mengabari kepada kedua orang tuanya bahwa ia ada di rumah sakit untuk menunggu orang yang kecelakaan ini bangun.

"eh? gue dimana?"

suara itu langsung membuyarkan pikiran reine dan membuat matanya terbuka kembali.

"rumah sakit lah, mana lagi?" ucap reine sambil berlagak 'sok sibuk' dengan memainkan hp nya.

laki-laki itu kemudian menengok kearah reine dan kaget. ia reflek mendorong diriny sendiri dengan spontan ke pinggir kasur dan hampir terjatuh.

"oi oi sante woi gue manusia bukan kaleng kaleng"

"bapak luh kaleng kaleng" ucapnya.

"najong bapak lu ae" ucap reine.

laki-laki itu bukannya bertanya 'kenapa gue bisa berakhir disini?' atau 'emangnya tadi gue kenapa?' malah ngajakin bercanda.

aneh kan?

"btw kenapa gue bisa ada disini?" tanya laki-laki itu ke reine dengan wajah penasaran.

"hmm, ketabrak truk, kepental, dan luka luka dan pendarahan yang lumayan di bagian kaki? mungkin kayak begitu lah" ucap reine.

laki-laki itu pun menyingkap selimutnya untuk melihat kakinya yang sudah dibalut perban dengan lumayan bertumpuk.

ia pun menghela nafasnya dan melihat kearah reine dengan tatapan yang sendu bercampur dengan serius.

"kapan gue bisa keluar dari tempat ini?"

"gak tau, mungkin kapan kapan. gue pulang dulu ya!" ucap reine sambil berjalan agak cepat menuju pintu keluar.

"e-eh tapi nama lo sia—" ucapan laki-laki itu terpotong karena reine sudah keburu meninggalkan ruangan itu.

ia kemudian merebahkan tubuhnya sambil memandangi langit langit kamar UGD yang ia tempati.



"dia siapa? kok baik banget nemenin gue sampe bangun? mungkin sampe kapanpun, gue bakal terima kasih sama dia"

racing - liu yangyangWhere stories live. Discover now