Promises

2.7K 272 158
                                    

"YEAH MR. STARK!!! KAU YANG TERBAIK!!"

Peter berayun dari atap dan mendarat di tanah, ia pikir semuanya sudah selesai, setidaknya sampai satu peluru menembus tepat di dadanya. Peter mengerjap, matanya kehilangan fokus tatkala menatap cairan merah yang keluar dari tubuhnya.

"Hei, Nak!!"

Tony Stark mendekati anak itu, untuk sekejap ia merasa tenang mengetahui fakta Peter baik baik saja. Tapi, ia tahu Peter tak baik saat anak itu ambruk tepat dihadapannya.

"Hei, hei, Kiddo."

Tony membawa anak itu masuk ke jet miliknya, menyempatkan diri untuk menembak tiap musuh mereka hingga sekarat, lalu kembali memfokuskan diri pada bocah dipangkuannya.

Peter tertawa, sesekali meringis. "Kita.. berhasil, Sir," Tony terdiam, matanya terus berpindah dari luka dan mata anak muda itu. "Sial. Jarvis, beritahu Banner untuk menyiapkan operasi darurat sekarang!!"

Tony yakin ia tak pernah se-khawatir ini melihat seseorang terluka kecuali timnya, namun saat anak ini masih tersenyum bodoh tatkala peluru bersarang di paru-parunya, Tony tak bisa berpikir jernih.

"Mr. Stark, b-besok season terbaru St--ar Wars akan dirilis.." Tony mengangguk, berusaha menekan dada Peter. "Diamlah, Nak. Aku tahu kau kesulitan bernafas, jadi diam saja," Peter menggeleng, terbatuk sesaat, "A-aku berjanji pada Bibi May, d-dan Ned untuk menontonnya.. bersama, besok."

"Ya, ya, ya, kau bisa menontonnya. Aku janji, besok kita akan menonton film-apapun-itu bersama," Tony merasa jantungnya ditusuk melihat bagaimana binar mata Peter masih tetap disana, meski kini perlahan tertutup oleh air matanya, "B-bersama?"

"Ya, bersama. Jadi, yang perlu kau lakukan adalah bertahan sedikit lagi. Kita sudah menang, Kid. Anggap ini hadiahku, dan untuk itu, bertahanlah.." Peter tak pernah merasa sesenang ini, ia tersenyum meski ia tahu keadaannya tak baik baik saja.

Ini akan seperti menonton film bersama seorang Ayah, pikirnya.

"K-kau mengatakannya karena k-kau tahu aku tidak a-akan selamat, bukan?" Tony menggeleng, kentara tak menyukai ucapan Peter. "Omong kosong. Kau baik-baik saja."

"Mr. Stark.. Apa aku a-akan mati?" anak itu terbatuk, "Apa begitu?" Tony menggeleng, menggenggam tangan Peter erat, berusaha menyalurkan apapun itu asal ia bisa bertahan. "Kau tak akan mati. Aku janji, Pete.. Aku janji."

"Setiap orang.. akan mati."

"Jangan kau, setidaknya jangan sekarang. Paham?"

Peter kembali tertawa, "Mr. Stark, aku kedinginan, dan a-aku sangat mengantuk," Peter tak menjawab. Tony yakin, anak itu masih ragu, karena sejujurnya ia pun begitu.

"Tidak, Kiddo. Kau tak boleh tertidur, tidak sekarang. Aku janji setelah kau melihat Bruce kau boleh tidur, tapi nanti. Ini perintah, kau paham?" Tony sedikit mengguncang bahu Peter, anak itu terlihat benar benar menderita, tapi senyum bodohnya masih saja melekat. Terbuat dari apa senyum itu, Peter?

"K-kau sudah janji.. T-tiga janji.."

Satu, janji makan malam. Dua, janji menonton bersama. Tiga, janji bahwa Peter akan baik baik saja, meski ia sendiri meragukannya.

"Ya, ya. Tiga. Jadi spider kid, bertahan--" Tony merasa bodoh, bagaimana ia tak terpikirkan hal ini. Peter adalah Spiderman. Ia adalah seorang manusia laba-laba. "Hei, Peter. Kau punya indra laba-laba, ingat? Bagaimana soal itu?"

Promises ;SPIDERMANWhere stories live. Discover now