6."Dan kuharap..." - Son Hyun Woo

En başından başla
                                    

"Pilihanku sudah jatuh padanya."

"Apakah anda telah mempertimbangkan semuanya dengan matang tuan?" tanya orang yg mengenakan topeng anjing lainnya.

"Sudah." angguk Hyun Woo.

Orang yg mengenakan topeng kura-kura mengacungkan tangan. "Saya setuju tuan."

"Hyung Won?" Kihyun tahu bahwa orang tersebut adalah Hyung Won dari kimono yg dipakai.

"Lakukan apa pun yg anda inginkan, Tuan." ucap orang yg mengenakan topeng kelinci.

"Telah diputuskan bahwa aku akan menikah dengan gadis ini, jadi mulai sekarang, kekuasaan yg tertinggi setelahku, ada pada Kihyun, maka tidak ada yg boleh membantahnya."

"Baik, Tuan." Mereka semua membungkuk hormat lalu Hyun Woo dan Kihyun berjalan pergi.

"Satu masalah sudah selesai. Kau pasti akan baik-baik saja selama di sini." ucap Hyun Woo.

"Terima kasih Hyun Woo-ssi." senyum Kihyun.

"Mulai sekarang, jangan panggil aku dengan sebutan itu, panggil Hyun Woo saja karena kita adalah suami istri bukan?"

"Hanya bohongan!"

"Supaya mereka menjadi semakin yakin." Akhirnya Kihyun mengalah.  "Apa kau, ingin pergi berkeliling kota?"

"Bagaimana jika ada ayakashi yg memangsaku?"

"Tidak akan ada selama aku bersamamu." Akhirnya mereka berkeliling kota.

Sepanjang jalan, Hyun Woo selalu disapa, tentu saja karena dia adalah sang pemimpin Nishi

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Sepanjang jalan, Hyun Woo selalu disapa, tentu saja karena dia adalah sang pemimpin Nishi. Para wanita terpesona dengan paras yg tampan, dan Kihyun akui itu ditambah tubuh Hyun Woo tinggi dan atletis.

"Jika ini adalah wilayah barat, bagaimana dengan wilayah yg lain?" tanya Kihyun.

"Tentu saja mereka juga punya seorang pemimpin. Semua wilayah mengitari ibukota yg dipimpin oleh seorang raja."

"Ternyata ayakashi juga punya seorang raja."

"Apakah, orang tuamu tidak mencemaskanmu yang menghilang secara tiba-tiba? Aku bisa mengirimkan pesan pada mereka."

"Mereka, sudah tiada karena kecelakaan, ketika aku masih berusia 10 tahun dan tidak bisa diselamatkan lalu akhirnya aku dirawat oleh nenek yg sudah tiada sejak satu tahun yg lalu sementara kakek telah wafat sebelum aku lahir."

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk..."

"Tidak masalah. Tidak semua orang punya kisah hidup yg menyenangkan."

"Dan tidak semua orang punya kisah hidup yg menyedihkan."

"Tepat sekali." senyum Kihyun.

Langkah mereka terhenti saat melihat seorang anak kecil yg terjatuh. Kihyun langsung berlari mendekat. "Apakah kau baik-baik saja?"

"Aku tidak apa-apa noona, gomawo."

"Lain kali hati-hati." Kihyun mengusap kepala anak tersebut yg tersenyum kemudian berlari pergi.

"Kau pasti akan jadi seorang ibu yang hebat nanti." Ucapan Hyun Woo membuat pipi Kihyun merona.

"Semua wanita, pasti ingin, menjadi ibu yg baik bagi anak mereka." ucap Kihyun sambil kembali berjalan. "Ternyata, suasana di dunia ayakashi, tidak seburuk yg kupikirkan."

"Seperti apa yg kau pikirkan?"

"Gelap, banyak energi jahat, berparas jelek."

"Masih ada beberapa ayakashi yg tidak jahat dan berparas baik."

"Dan contohnya adalah dirimu."

"Aku tahu." Entah mengapa, Hyun Woo yg terlalu percaya diri membuat Kihyun merasa sedikit kesal.

"Berapa usiamu sekarang?"

"1000+ tahun. Ayakashi biasa berumur panjang."

"Dan sampai sekarang kau masih belum punya seorang istri?!"

"Tentu saja aku punya dan dia sedang bersamaku sekarang."

"Hanya bohongan, jadi jangan pernah dianggap nyata."

Hyun Woo tersenyum, melihat punggung Kihyun, rambut pendek itu memperlihatkan leher yg putih bersih dengan sengaja dan dia juga merasa senang karena Kihyun mau mengenakan kimono yg sudah dipilih sendiri olehnya.

"Sayangnya, kau belum tahu tentang suatu hal yg sungguh penting." batin Hyun Woo.

"Hyun Woo!" Seruan Kihyun membuat Hyun Woo berjalan lebih cepat.

"Dan kuharap kau tidak akan pernah tahu."

- T B C -

Bride of The Demon | Monsta XHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin