Fruit 4 - There You Are

2.7K 257 46
                                    

Ini makin greget, nih! Buruan vote ampe 200 yak biar cepet kebuka chap barunya.

=====================

Pagi ini, Andrea sudah duduk tenang di meja makan ketika Shelly menghidangkan sarapan sederhana dibantu Kenzo. Padahal suaminya sudah menyarankan Shelly untuk tidak mengerjakan pekerjaan apapun dikarenakan kondisi perut buncitnya, namun Shelly tidak bisa mengabaikan hal memasak.

Andrea mengunyah terong balado dengan sesekali menggigit kerupuk udangnya. Dia masih saja lebih menyukai makanan ibu pertiwi ketimbang makanan lokal.

"Ndre, katanya mo cerita tentang cowok yang kemarin?" Shelly mulai duduk diikuti Kenzo.

Wanita Cambion mengangguk-angguk santai, teguk sedikit susu coklat hangatnya, lalu pandang Shelly, kemudian Kenzo. "Mereka ada dua orang."

"Dua?" ulang Shelly.

Andrea mengangguk. "Yup! Dua orang, dan penampilan mereka aneh banget, gak kayak penduduk sini. Mereka... Eropa banget."

"Tapi penduduk sini kan banyak yang aslinya dari Eropa, Ndre."

"No, ini beda."

"Bedanya?"

"Pakaian mereka." Andrea menyeka mulut pakai serbet bersih yang sudah disediakan. "Baju mereka berdua ala orang Eropa abad pertengahan. Sumpah, itu beneran aneh. Gue pikir mereka lagi syuting drama kuno ato apaan, tapi..."

"Tapi?" Shelly makin penasaran.

"Mata mereka merah."

"Merah?" Sekarang Kenzo.

"Yeah, merah menyala waktu salah satunya deketin gue. Pake bilang seolah dia mo makan gue. Waktu gue kibas dia, dia emang melambung ke belakang, tapi abis itu cepet banget bangunnya."

"Sudah bisa dipastikan mereka bukan manusia!" Kenzo tegas bicara. Wajahnya mendadak serius. "Puteri, kumohon hari ini jangan kemana-mana."

"Gak bisa lah, Zo. Hari ini gue udah janji mo jenguk ternaknya Nyonya Jenkins. Gak bisa gue batalin. Kemarin udah gue tunda." Andrea bersikeras seperti biasanya.

"Tapi, Puteri... bagaimana kalau kedua pria bukan manusia itu mengejar Puteri?" Kenzo benar-benar cemas.

"Kan ada elu!" tandas Andrea cepat.

Tuan Panglima mendengus. Omongan Andrea ada benarnya, karena Kenzo sering mengawal saban Andrea bepergian.

"Ndre, kamu musti hati-hati mulai sekarang, yah!" Shelly remas lembut tangan sahabatnya.

Cambion itu mengangguk. "Don wori, beb. Ada Kenzo yang selalu jagain gue."

Menjelang siang, Andrea dan Kenzo pergi ke rumah Nyonya Jenkins untuk memeriksa ternaknya yang beberapa hari lalu sudah dijadwalkan untuk pemeriksaan rutin.

Namun, sesampainya di sana, mereka berdua malah mendapati kejadian mengerikan. Ternak-ternak milik Nyonya Jenkins sudah dibantai di kandang. Para tetangganya sedang berkerumun di sana. Tampak Nyonya Jenkins seperti orang linglung, ditenangkan beberapa ibu-ibu.

"Ada apa ini?" Andrea turun dari kudanya.

"Ada yang membantai sadis ternak-ternak Bu Jenkins," jawab salah satu tetangga.

Andrea lekas menghampiri tempat ternak itu terbunuh. Matanya memanas seketika. Sadis. Terlalu sadis. Tubuh ternak-ternak berceceran, dan beberapa organ dalamnya berhamburan di tanah. "Siapa yang sebiadab ini?" gumam Andrea.

"Mungkin beruang Grizzly?" celetuk salah satu penduduk.

"Tapi mereka takkan sampai membantai semuanya begini. Sapi, domba... habis berceceran." Andrea tatap orang itu.

Devil's Fruit - Book 2Where stories live. Discover now