Flashback - 2000

17.7K 1.3K 73
                                    

Mei, 2000

Satu buah keluarga yang pindah dari Kagoshima ke Busan karena ayahnya dipindahtugaskan. Jimin kecil yang saat itu benar-benar pemalu hanya bisa mengintip dari balik pagar rumahnya, menyaksikan orang-orang Jepang itu yang tentunya akan menjadi tetangga baru.

Mata Jimin kecil terpaku pada anak perempuan yang mengenakan rok merah maroon pendek dengan baju kaos bergambar karakter kartun hamtaro yang terkenal pada masanya. Rambut anak perempuan itu lucu, dikuncir dua dengan kepangan-kepangan, membuat Jimin kecil ingin menarik-narik rambut itu.

Jimin kecil tersentak kaget saat matanya dan mata anak perempuan tersebut bertemu. Buru-buru, Jimin kecil segera berjongkok, menyembunyikan dirinya di balik pagar rumahnya yang tidak seberapa tinggi. Anak kecil itu melihat gerak-gerik Jimin kecil dan segera berlari menghampiri si penarik perhatiannya.

Terdengar panggilan ibunya, "Sakura, mau kemana?"

Tanpa menoleh, anak kecil yang bernama Sakura tersebut pun menyahut, "Bertemu teman baru."

Sementara itu Jimin kecil yang pemalu hanya bisa bersembunyi sembari berharap jika anak perempuan tersebut tidak menemukannya. Tapi nyatanya, suara anak perempuan tersebut berhasil membuat Jimin kecil terjengkang kebelakang saking kagetnya.

"Dapat! Aku menemukanmu!" Seru Sakura seraya memanjat pagar kecil rumah Jimin. Dengan santainya, Sakura bergelantungan disana dengan mata yang terpusat pada si Jimin kecil.

"Mau bermain petak umpet denganku? Di kampung halamanku, aku jago dalam permainan itu. Kadang, aku bersembunyi di gorong-gorong sampai sore," ajak Sakura dengan mata yang berbinar. Namun sayangnya, Jimin kecil hanya bisa tercengo. Ia tak mengerti dengan apa yang anak perempuan itu katakan.

Karena tak kunjung mendapatkan sahutan, Sakura pun melanjutkan kalimatnya, "Kau bisu, ya? Baiklah, kalau begitu aku akan berbicara pakai gerakan tubuh saja." Saat itu, Sakura masih belum mengerti tentang perbedaan bahasa yang membatasi mereka. Di pikiran Sakura saat itu hanyalah; anak lelaki sebaya yang ia ajak bicara ini bisu.

Mungkin jika Jimin kecil itu tahu jika Sakura mengatainya bisu, maka mulut Jimin kecil akan merocos layaknya mercon-- karena tidak terima dikatai bisu.

Sakura masih santai bergelantungan di atas pagar rumah Jimin. Ia menyukainya, bergelantungan seperti burung gereja yang hinggap di tiang listrik atau pagar rumah di kampung halamannya. Kaki kecil yang tadinya mengayun-ngayun kini mulai berhenti.

"Tomodachi," kata Sakura seraya meyatukan kedua jari kelingkingnya secara bersamaan. Mengisyaratkan jika ia ingin menjadi teman si Jimin kecil. Sementara itu, Jimin hanya bisa mengerutkan dahinya karena ketidakmengertiannya.

Tanpa menyerah, Sakura kembali mengulang perkataannya. Kali ini dengan gerakan yang lebih spesifik. "Tomodachi ni narou." Ujar Sakura seraya menunjuk dirinya, lalu menunjuk Jimin kecil, dan kemudian mulai menyatukan kedua jari kelingkingnya sendiri.

Jimin kecil mulai memberanikan diri, ia menggelengkan kepalanya, memberitahu jika ia tidak mengerti.

Sakura ini anak perempuan yang tidak mudah menyerah untuk menggaet teman. Apapun akan ia lakukan agar bisa berteman dengan siapapun. Bahkan, di Kagoshima sana ia dijuluki dengan ratunya semut-- ia memiliki teman yang banyaknya seperti pasukan semut.

"Tomoda--"

"Yaksok?" Perkataan Jimin sukses membuat Sakura berhenti berujar. Kini, giliran ia yang melihat Jimin dengan heran. Matanya mengerjap beberapa kali, lalu kepalanya menggeleng, "Tomodachi, tomodachi."

Jimin kecil pun mulai ikut menyatukan kedua jari kelingkingnya sendiri sembari menggoncang-goncang kedua tangan bantetnya, "Yaksok."

Sakura kembali mengerjap, heran karena Jimin kecil selalu menyebut kata Yaksok yang bahkan pelafalanannya berbeda dari Tomodachi. "Okasan! Anak ini berbicara bahasa Alien!" Teriak Sakura, mengadu pada ibunya yang tengah mengorganisir beberapa orang untuk menurunkan barang-barang.

Sementara Jimin hanya bisa bergumam kecil dan melihat jari kelingkingnya yang saling bertautan, "Bukankah ini seperti Janji? Dan juga... dia berbicara apa sih?"

2000 - End


Kasih flashback-flasback dulu ya. Nanti certia intinya bakal di publish kalau Blooming Memories tamat.

FANGIRL : La Vie en Rose [ PJM ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang