5. Pengakuan tak terduga (Dito POV)

39 1 0
                                    

  "Karena aku cemburu"

Aku tidak pernah menyangka, kalau 3 kata yang keluar dari mulut Saqila malam itu benar-benar membuat aku jadi tak karuan, aku.. senang, yah! Aku senang.

"Kamu.."

"Okey, aku tahu kamu bingung, tapi kamu hanya perlu dengarin aku baik-baik, dan please jangan di potong" ujar Saqila, aku tahu ia pasti sedang gugup sekarang, aku bahkan lebih gugup darinya kalau saja aku tidak berusaha menyembunyikan perasaan gugupku aku mungkin akan memilih duduk dilantai karena kakiku begitu terasa lemah.

Aku hanya mengangguk.

"Aku suka kamu," okey. Itu. Adalah.sebuah.pengakuan.
"Aku nggak perlu kamu jawab sekarang, aku hanya mau bilang itu, dan tentang kenapa aku ngehindarin kamu, itu karena aku cemburu, waktu malam itu kamu malah sebut nama wanita lain dan bu- mmmphhh"

Aku tidak bisa menahan perasaanku yang begitu menggebu-gebu, aku tidak tahan untuk tidak menarik Saqila dan mencium bibirnya, dan ini.... terasa.... sangat hangat.

Aku melepas ciumanku dari Saqila, wajahnya terlihat kaget, lalu detik kemudian wajahnya memerah.

"Kamu..kenapa cium aku?" Tanya nya.

Aku tertawa kecil, "aku..juga nggak tahu"

Lalu ia ikut tertawa.

Lalu hening.

"Jadi, tentang pengakuan kamu tadi," ujarku tapi langsung disanggah Saqila cepat.

"Aku tidak memaksa kamu untuk jawab pengakuanku tadi, aku hanya mengutarakan perasaanku, dan hanya itu saja" ujarnya cepat.

Aku tersenyum, aku tahu kalau Saqila selalu terlihat lebih menggemaskan ketika ia takut, dan gugup seperti sekarang, aku menarik pinggangnya, sungguh Tuhann!!! Aku tidak tahu harus bilang apa, karena yang ingin aku lakukan hanya memeluk Saqila dan mencium bibirnya lagi.

"Kamu yakin nggak butuh dengar jawaban dari aku?" Tanyaku.

"Yakin" jawabnya, terlalu cepat.

"Yakin?" Tanyaku lagi, kini ia nampak ragu mengatakan jawabannya.

"Kalau kamu mau jawab, emang kamu mau jawab apa? mau jawab kalau 'Saqila aku hanya mengganggap kamu teman' kan?" Ujarnya, aku tersenyum.

"Yah," ujarku "kita memang cuman teman"

Saqila tersenyum, aku tahu ia hanya berusaha menyembunyikan kekecewaannya, tapi malam ini aku akan yakinkan tidak ada siapapun yang akan kecewa "tapi Saqila, aku juga suka kamu"

Lalu ia terdiam, aku tahu, aku melakukan hal yang benar-benar tak pernah aku duga dan tak pernah aku pikir sebelumnya? Tapi entah mengapa aku mengatakan hal itu, ini karena hatiku, hatiku hanya terlalu senang untuk menerima ini semua sebagai kenyataan.

"Okey.." ujar Saqila akhirnya, ia tersenyum.

dan sungguh, aku tidak bisa berhenti mengatakan kalau aku sungguhhh tidak bisa menahan perasaan menggebu-gebu ini, aku belum pernah merasakan ini sebelumnya.

aku kembali menarik Saqila, dan yah, hal berikutnya yang aku lakukan adalah hal yang sedari tadi terus menggagu pikiranku, aku mencium bibir Saqila, dan itu terasa sangat menyenangkan.

Aku rasa, aku hanya butuh Saqila.

                       ######

HAII PEMBACA, maaf yah kalau part ini sengaja di buat pendek, hanya ingin tahu gimana pendapat kalian semua tentang cerita ini, dan yah... part berikutnya akan lebih panjang, dan mungkin aku akan menambahkan beberapa kisah dari sudut pandang orang lain lagi, kira-kira siapa yah?

Vote and comment :))

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 04, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

2nd Where stories live. Discover now