1

66 12 0
                                    

Aku menatap sekililing. Sepi. Dikamarku ini hanya ada peralatan-peralatan sekolah yang berantakan. Aku memang tidak terlalu rapih, tapi aku akan cepat membereskan barang-barang yang berserakan ini. Yah, seperti pensil, pulpen, buku, tas, spidol, penghapus.

Tapi tunggu, aku melihat sesuatu yang janggal. Batu? Tapi, batu itu terlihat berbeda. Walau warnanya hitam, kelam. Tapi batu itu bercayaha. Batu itu terletak di atas meja belajarku.

Tapi, aku kan tidak pernah menaruh batu di atas meja belajar. Apalagi batu indah seperti itu. Aku menghampiri batu itu, dan mengambilnya. Saat aku mengabil batu itu, ada selembar kertas jatuh. Tepat disamping kakiku.

Aku membacanya.

Cathrina, simpan ini. Ini mungkin akan berguna suatu hari nanti. Ayah harap kamu bisa menjaganya dengan baik. Ayah pergi, tak kan lama. Kau tau bukan, ayah itu astronot yang hebat. Ayah pasti akan pulang. Maaf ayah tak menuruti nasihat mu Cathrina, tapi ini tugas ayah sebagai astronot. Ayah tidak bisa mengabaikannya. Ayah menyayangimu, tunggu ayah. Jaga ibu mu sayang.

Ayah! Ayah jahat. Kenap ayah tidak menuruti permintaanku! Ayah tidak boleh kesana. Disana berbahaya! Ayah, kenapa ayah begitu mementingkan pekerjaan dari pada nyawa ayah sendiri. Semoga ayah baik-baik saja.

Tapi maaf ayah, jika ayah tak kunjung pulang, aku akan menjemput ayah. Maaf. Tapi, aku harap ayah akan pulang tak lama lagi. Aku cinta ayah.

***

TBC♡️

Vomennya 💓💖

The Black Holeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن