23

1K 108 7
                                    

"Sial! Mereka udah baikan. Kita harus merencanakan rencana B!" Celoteh Krystal yang disetujui Hanbin.

Mereka melihat Jongin dan Jennie saat di taman. Mereka sangat tidak terima akan apa yang di lihatnya tadi.

Mereka akan merencanakan rencana B. Berarti mereka akan melalukan lebih dari apa yang mereka lakukan beberapa waktu lalu.

"Jongin, apa kamu sudah siap kalau pernikahan akan dilangsungkan bulan depan?" Tanya Donghae kepada Jongin yang lagi menyirami tanaman di pekarangan rumahnya, Jongin sedikit tersontak saat Donghae menanyakan pernikahan.

Jongin tau, kalau Jennie belum siap akan pernikahan. Karena mereka bahkan baru aja memasuki semester baru.

"Nggak tau nih Pa, tanya Jennie dulu. Soalnya dia belum siap, nggak tau deh kalau ditanyain lagi." Jawab Jongin yang ikut duduk bersama Papanya sambil menyeruput teh hangat.

Di hari Sabtu, Jongin tidak ada acara apapun. Dia ingin bersantai di rumah, Jennie tidak ingin mengajaknya jalan karena Jennie yang lagi disibukkan dengan berkas-berkas mata kuliah yang menumpuk.

"Katanya Mama kamu, kamu dekat dengan Krystal lagi? Jangan terlalh dekat, Papa pernah muda. Papa juga tau bagaimana perasaan perepuan!" Peringat Donghae yang baru aja menutup korannya dan mulai menatap Jongin dengan serius.

"Enggak deket Pa, Jongin hanya ketemu di jalan aja. Terus Krytsal nya yang mau ngajak jalan, kan nggak enak juga kalau nggak mau." Jelas Jongin.

Tentu saja Jongin sangat khawatir kalau membicarakan masalah hubungannya dengan Jennie dan dikaitkan dengan Krystal, dia nggak mau kalau Donghae dan Suzy meragukan perasaannya ke Jennie.

Jennie yang disibukkan dengan kegiatan mengerjakan tugasnya, kini sudah ditemani Jongin sambil menenteng boneka beruangnya.

"Jen, tadi Papa bilang pernikahan kita satu bulan lagi? Kamu gimana?." Tanya Jongin yang memandangu gadis yang masih berkutata dengan berkas-berkas dihadapannya.

"Ya, terserah aja. Lagian kan mmasih bisa juga sambil kuliah." Jawab Jennie sambil membalikan badannya kearah Jongin, untuk beristirahat sejenak.

"Ya nggak bisa gitu! Aku kan pengin cepet punya anak." Protes Jongin.

"Kuliah dulu! Aku nggak mau tau pokoknya!" Sambil melempari Jongin kacang, alih-alih segera menyelesaikan tugasnya, tapi Jennie malah bercanda sama Jongin.

Drrtt

"Ambilin!" Perintah Jongin kepada Jennie saat mendengar handphone Jongin berbunyi. Sang empunya hanya mendengus kesal, kala diperintah Jongin.

Hitung-hitung calon istri yang baik, pikir Jennie.

'Krystal'

Setelah melihat siapa yang menelepon di handphone Jongin, Jennie merasa bingung untuk memberitahu Jongin.

"Siapa?."

"K-Krystal."

"Jawab aja, aku serahin ke kamu." Jawab Jongin untuk meyakinkan Jennie.

Akhirnya, Jennie menjawab telpon dari Krystal. Kejadian yang akhir-akhir ini terjadi sama hubungannya bersama Jongin terus berkecamuk di pikirannya, dia taku akan terjadi lagi.

Jennie langsung menghapus semua pikiran-pikiran negatifnya, dan segera mendengarkan apa yang akan dibicarakan Krystal.

"Halo Jong, kamu bisa nggak hari ini nganterin aku. Soalnya aku kangen sama kamu"

Jennie hanya mematung saat dia mendengar bahwa Krystal kangen sama Jongin.

Jennie memberi kode ke Jongin, alih-alih peka Jongin malah memainkan boneka beruangnya sambil makan kacang di kasur Jennie.

Jennie geram dan langsung mengatakan pada Krystal,

"Jongin lagi sama aku nih, mau gabung nggak?."

Kata-kata itu reflek keluar dari mukut Jennie, dan Jongin hanya terkikik mendengarnya.

"Tapi kita perginya malam kok, nggak ganggu kan?"

"Oh, nggak banget."

Kata Jennie kepada Krystal yang diacungi jempol oleh Jongin, seakan tau misi yang akan dilakukan Jennie.

~~~

Malam ini, Jongin nganterin Krystal yang nggak tau akan kemana. Dan Jennie akan ikut malam ini, memang ini tujuannya mengibuli Krystal kelihatannya menyenangkan.

"Aku nggak bisa bayangin ekspresi Krystal saat tau kalau kamu juga ikut." Tawa Jongin terdengar keras saat dia mulai membayangkan ekspresi wajah Krystal nantinya.

Jennie ikut tertawa, dan ia sadar kini bahwa dia itu salah paham aja sama hubungan Jongin dan Krystal.

Dan hubungan bersamanya itu nggak main-main.

Jongin disuruh turun sama Jennie saat mereka udah sampai di tempat Krystal, agar Jennie tidak ketahuan.

Krystal sedikit bingun saat Jongin membukakan pintu bagian belakang, biasanya kalau berdua sama dia duduknya di depan. Tapi kali in beda.

"Masuk." Peringat Jongin saat mendapati Krystal melamun.

Jongin segera masuk ke mobil dan,

"Jen puterin musiknya dong!" Kata yang sedikit membuat Krystal tercengang dan frustasi.

'Sial! Apa-apaan ini!' Batin Krystal.

"Mau kemana kamu?" Tanya Jennie yang membuat sang empunya ㅡKrystal sedikit kaget.

"Ha, ke-em, makan. Iya makan,"

"Aku traktir deh kalian!" Pekik Krystal yang mendaoat senyuman berseri dari keduanya ㅡJongin dan Jennie.

"Asikkk." Teriak Jongin, yang nembuat Krystal sedikit kesal.

Sebenarnya Krystal dan Hanbin sudah merencanakan ini sebelumnya, tetapi ini bukan dari bagian rencana B.

Mereka akan berkencan satu sama lain, Jennie bersama Hanbin dan Krystal bersama Jongin. Mengetahui Jennie dan Hanbin tidak ada masalah, rencana ini akan berjalan mulus pikirnya.

Tetapi ekspektasinya tidak sesuai dengan realitanya, karena Hanbin yang sedang tidak bersahabat dengan handphone-nya jadi dia tidak bisa menghubungi Jennie untuk mengajaknya berkencan.

Dasar Hanbin sialan!-Krystal.




CRINGE BANGET PART INI SUMPAH!! Bodo lah hahaha.
Hargai penulis dengan meninggalkan jejak, terima kasih.
TBC.

DEAR [✔]Where stories live. Discover now