Tangan gemetar Sam membalik lembar berikutnya.

_Dear Dairy..
Hari ini adalah honey moon pertama ku. Oh sungguh aku tidak tau aku harus bagaimana. Memikirkannya saja membuat jantung ku berdegup sangat cepat_

_Dear Diary..
Aku sudah kembali pulang dan aku kesal.. aku bahkan belum menjadi milik Sam seutuhnya_

_Dear Diary..
Hari ini aku membuat kekacauan, aku takut sekali Sam akan marah pada ku dan meninggalkan ku. Tapi tidak, pria hebat itu justru membantu membereskan segala kekacauan yang aku buat. Aku suka saat Ia tersenyum. Ia hanya selalu tersenyum dan mengusap kepala ku saat aku melakukan kesalahan. Ia tak marah padaku. Diary, aku sungguh semakin mencintainya_

Air mata Sam berjatuhan kembali, membaca isi Diary Ranna yang selalu tentang dirinya. Hanya tentant dirinya, bagaiman Ranna merasa bersalah setiap kali melakukan hal yang tidak benar, bagaimana ranna merasa takut bahwa Ia akan meninggalkan Ranna dan bagaimana Ranna begitu mencintainya. Diary itu hanya tentant dirinya dan dirinya.

_Hari ini hari ulang tahun ku. Aku pikir Sam lupa, ternyata dia sengaja membuat kejutan untuk ku. Ia memberikan aku kado buku bahasa Jerman dia bilang aku harus mempelajarinya kalau sudah bisa nanti di akan mengajak ku sana. Aku suka kadonya tapi kenapa tidak bahasa korea saja. Aku sungguh lebih ingin kesana. Tapi bagaimana pun aku suka_

_Happy Anniversary... Jika ini adalah ulang tahun pernikahan pertama ku. Berarti tepat satu tahun aku bercerita pada mu Diary. Diary, sam sangat manis hari ini.. tidak dia selalu manis. Ia selalu membuat ku merasa bahagia dan bersyukur dapat hidup di dunia ini. Aku mencintainya..sangat mencintainya_

_Hari ini aku ke kampus dan aku terjebak hujan. Aku jadi ingat kenangan pertama ku dengan sam. Dia benar-benar tampan hari hingga nyaris ku pikir dia adalah malaikat yang sedang merubah wujudnya sebagai manusia. Hari itu aku sungguh ingin menjabat tangannya tapi aku terlalu takut dan tidak percaya diri. Ini rahasia ya sebenarnya aku sengaja meneriaki nama ku sendiri dengan konyol berharap Ia mengingat nama ku. Ah, padahal nanti malam Ia akan pulang tapi aku sudah sangat merindukannya sekarang_

Sam tersenyum meskipun dengan air mata yang terus berjatuhan. Ia juga ingat hari itu. Hari itu adalah hari pertamanya mengejar Ranna. Hujan tak mau berhenti meskipun jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Ia melihat Ranna berdiri di depan gedung fakultasnya menunggu hujan Reda. Saat itu Ia menghampiri Ranna.
'hujannya ngga mau berenti' ucapnya kala itu. Masih lekat di ingatannya Ranna menoleh dan menatap dirinya dengan bingung.

'bicara dengan ku?' tanya Ranna padanya. Sam mengangguk merasa Ranna akan meresponnya setelah ini. Ya,tentu saja siapa yang tidak tertarik dengannya? siapa yang tak mengenal dirinya?
Ranna mengangguk sekilas. Ranna terlihat gelisah berkali-kali menatap jam di tangannya.

'gelisah sekali? Buru-buru? Mau aku antar?'

Ranna menoleh pada Sam.
'tidak, terimakasih'

Sam menjadi kikuk, Ranna sunggu tak semudah yang Ia pikirkan.

"Sam..Sammy Kai Wijaya" ucap Sam dan mengulurkan tangannya. Ranna menatap tangan Sam sesaat sebelum akhirnya lebih memilih meneriaki seorang satpam yang membawa payung.

'pak Budi..tunggu. Ranna ikut..'

Hari itu Sam sangat kesal. Kesal karna di abaikan oleh anak kecil yang bahkan tidak cukup cantik untuk menolak pesonannya.  Tapi hari ini Sam tau, tau bahwa hari itu pun Ranna ingin mengenalnya. Mungkin jika hari itu Ranna langsung menyalaminya Ia tak akan menjadi begitu penasaran hingga terus menerus mengejar Ranna yang semakin Ia coba dapatkan semakin jauh saja. Dan mungkin jika saat itu Ranna sudah menyalaminya mereka tidak akan sampai sejauh ini.

Pulang (Hanya tentang waktu sampai kau kembali)Where stories live. Discover now