PDKT

602 30 0
                                    

Dan yang lebih mengerikannya lagi, aku baru tahu Abigail itu namanya. Hampir 1 SEMESTER!!! Aku baru tahu namanya sekarang. Itu benar-benar luar biasa.

Pertama kalinya, aku memang merasa berterima kasih karena dialah satu-satunya orang yang menolong-ku. Dan karena sikap ‘misterius’nya itu aku mulai tertarik mencari tahu tentang dirinya. Dan lambat laun aku mulai menyadarinya, aku menyukainya.

Aku mendekatinya, PDKT istilahnya. Dan respon yang aku dapat adalah tidak di anggap. Mengiriminya bunga tiap pagi, memberi salam mesra, sampai menyanyi di depan kelas untuknya. Tidak ada respon yang ku dapat. Akhirnya aku menggunakan cara terakhir. Aku menantangnya untuk berpacaran dengan ku selama sebulan. Jika memang tidak suka, aku tidak akan menganggu ‘kesendirian’ dia lagi.

Dan responnya sama, tidak perduli. Tetapi, rencanaku bukan untuk di acuhkan lagi. Aku menggunakan teman-teman laki-laki maupun perempuan untuk mengusik kehidupan sendirinya lagi. Dalam 1 minggu, jika dia tidak tergerak juga, aku menyerah. Dan akhirnya saat pulang sekolah, pas 1 minggu targetku, dia menyerah.

Aku memperlakukannya dalam 1 bulan tersebut sangat istimewa. Aku membawanya ke dunia ‘luar’, dan diluar dugaanku, respon yang di berikan Abigail itu sangat senang. Dan aku berhasil mengeluarkan dia dari dunia kesendiriannya. Suara tawa, wajah berbinar-binar dan tersipu, aku benar-benar mabuk kepayang di buatnya.

Saat 1 bulan perjanjian tersebut habis, aku akan menembaknya, dan tentu saja aku sangat optimis dengan jawaban yang akan Abigail berikan. Dan, aku menembaknya pada saat istirahat ke 2. Tetapi aku tidak menyadari raut wajah yang kembali dingin, mungkin lebih dingin dari yang dulu. Saat tadi pagi, aku memang mempunyai firasat buruk, awalnya aku kira itu karena aku sangat gugup.

You're My DestinyWhere stories live. Discover now