*1*

502 75 15
                                    

Please welcome readernim~



Suara Hobeom Hyung  yang berbicara seolah tak didengar Jimin dengan baik. Pikiran Jimin melayang diantara omelan khawatir manager Bangtan itu.

"E-eh chamkanman.. Siapa namamu?" tanya Jimin agak kencang.

"Ehm.. Jangan lupa minum obatnya nanti." namun bukannya menjawab pertanyaan Jimin gadis itu malah mengatakan hal lain.

Sebelum Jimin kembali melayangkan pertanyaan yang sama Suzy langsung berlari pergi. Bayangan Jiyeon sepintas lewat di kepala cantiknya.

"Maaf aku benar-benar harus pergi." Suzy kemudian benar-benar keluar dari apartemen Jimin meninggalkan Jimin yang melongo. Jimin tersakiti, diabaikan begitu saja oleh seorang gadis yang namanya saja ia tak tahu.

"Jimin! Jimin!" seruan Namjoon menyadarkan lamunan Jimin. Hobeom Hyung sendiri sudah memberi death glare pada Jimin. Ingin sekali menjitak maknae bandel serupa Jimin.

Sudah membuat khawatir semua orang hingga kalang kabut. Eh, ternyata ditemukan di apartemennya sudah pulang dalam keadaan tak kurang apapun. Melegakan tapi tetap saja bikin cemas.

Jimin sudah menjelaskan bahwa dirinya sakit perut setelah tampil tadi. Akibat salah makan yang menyebabkan perut Jimin terasa melilit. Salah sendiri juga sih, makan sembarangan juga sok-sokan tak mau diajak pulang bersama makanya ditinggal sendiri dalam keadaan begitu.

Namjoon geleng-geleng melihat kelakuan adiknya itu. Melegakan sih melihat Jimin yang katanya hilang. Semua orang saling menuding tadi karena mereka 'kehilangan' Jimin. Yang pulang duluan mengatakan Jimin akan ikut dengan yang lain nanti, dan yang pulang lebih akhir mengira Jimin sudah pulang duluan. Tapi untung saja Jimin sudah ditemukan.

*Overmorrow*

Suzy sendiri kini sudah berada di bis. Hendak pulang ke Rumah yang ia tempati bersama Jiyeon. Suzy sudah menghubungi Jiyeon kok. Tadi segera setelah ia keluar dari Apartemen Jimin. Jantung Suzy berdetak cepat menyadari dirinya menjadi lucky ARMY yang beruntung bisa bersama Jimin dalam jarak dekat.

Suzy merenung menyadarkan kepala pada kaca bis. Memikirkan pengalamannya yang pasti akan membuat ARMY terutama Jimin stan iri sekaligus histeris jika tahu Suzy berhasil masuk ke Apartemen Jimin.

'Aaa... Andai saja itu biasnya..' Suzy memegang pipinya yang terasa memanas karena pikiran tak jernihnya. Membayangkan jika saja member lain yang menjadi biasnya di Bangtan dalam posisi Jimin, pastinya ia sudah tak keruan. Untung saja bukan member bermarga Kim yang ia tolong. Bisa-bisa Suzy mati duluan karena gugup sebelum sempat menolong seperti yang ia lakukan pada Jimin. Karena Jimin saja sudah membuat Suzy tak keruan sekarang. Sepertinya Suzy tak akan tidur nyenyak malam ini.

OvermorrowWhere stories live. Discover now