Chapter 7 - Bali!

1K 78 1
                                    

Pukul 1 mereka sudah tiba di Bali dan langsung dibawa menuju Villa milik keluarga Leon yang berada di daerah Seminyak. Villa milik keluarga nya cukup besar dengan kolam renang dibagian depan dan belakang juga bagunan berlantai 3. Pagar tinggi juga mengelilingi rumah itu.

"Keluarga lo orang Bali apa gimana ?" tanya Winny ketika mereka sudah masuk ke dalam Villa.

"Ngga, kebanyakan orang Bandung. Villa ini cuma buat nginep waktu liburan kesini," jelas Leon.

"Wah! Sama dong kayak Damara, dia juga orang bandung," ucap Winny heboh sambil menoleh ke arah Damara.

Sementara Damara yang sudah kehilangan mood nya hanya menatap Winny datar. Leon tersenyum kecil ketika melihat wajah Damara.

"Kamar kalian ada di lantai 2, duluan aja. Gue mau ke belakang dulu," ucap Leon.

Kemudian ketiga orang itu menuju lantai 2 sambil melihat-lihat isi Villa itu.

"Tuh Ra, lo tuh banyak kesamaan sama Leon, jodoh deh kayak nya," ucap Winny sambil menggeret koper nya.

"Ngaco!"

Cakra terkekeh. "Udahlah Dam, kalian keliatan cocok kok."

"Lo juga, ngeselin!"

Sepasang suami-istri itu terlihat menyebalkan sekarang. Tahu begini Damara tidak akan memberi restu pada keduanya. Ya walaupun ia tahu jika restu darinya tidaklah berguna bagi mereka.

"Kamar yang mana nih ?" tanya Winny.

"Pilih aja kali ya ? Ada tiga kamar gini," ucap Cakra sambil melihat masing-masing pintu kamar yang tertutup.

"Kenapa masih berdiri ?"

Ketiganya menoleh ketika mendapati Leon.

"Bebas aja mau kamar yang mana, sama aja kok isi nya," ucap Leon.

"Ya udah, kita pilih yang tengah ya," ucap Cakra kemudian ia mengajak Winny untuk segera masuk ke dalam kamar.

Damara bingung sekarang. Pernah tidak kalian berada diposisi semacam itu ?

"Kamu ga pilih kamar ? Atau mau sekamar sama saya ?" tanya Leon jahil.

Damara melotot lalu menarik koper nya menuju kamar paling kanan. Sedangkan Leon tertawa ditempat nya.

***

Keesokan harinya, Damara sudah rapih dipagi hari. Ia menggunakan celana denim pendek dan kemeja berwarna putih. Damara mengepang rambut nya menjadi dua yang nampak terlihat lucu. Bahkan Damara terlihat seperti gadis remaja berusia 17 tahun.

"Pagi Ra! Ayo sarapan," ucap Winny ketika melihat Damara baru saja masuk ke dalam ruang makan dibagian outdoor.

Damara menarik kursi dihadapan Winny kemudian mengambil piring dan mengisi nya dengan menu sarapan pagi yang disiapkan oleh pelayan di Villa.

"Kita mau kemana hari ini ?" tanya Damara.

Winny melirik Cakra dan sebaliknya.

"Gue sama Cakra udah punya plan berdua sih, terserah lo mau ikut atau ngga." Winny nyengir.

Damara mengangguk. "Oke kalau gitu kalian berdua aja, gue bisa sendiri kok."

Sialan! Kalo gitu mending gue liburan sendiri aja.

"Eh, lo yakin ? Lo bisa pergi berdua sama Leon," ucap Winny.

"No, thanks."

Setelah itu mereka menghabiskan sarapan nya tanpa kehadiran Leon yang entah kemana. Damara tebak, pria itu belum bangun. Sampai Winny dan Cakra pergipun, Leon tidak terlihat.

We MetHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin